Jurnalis Independen-AS: Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Belgia, Howard Gutman memicu kemarahan Republik saat di sebuah konferensi di Eropa mengatakan bahwa anti-Semitisme di kalangan Muslim di Eropa adalah karena ulah Israel sendiri.
Ia mengatakan, ketegangan baru berupa anti-semitisme yang muncul merupakan kebuntuan dari pernjanjian perdamaian antara Israel dengan Otoritas palestina. Dan hal tersebut sama sekali berbeda dengan kebencian 'tradisional' Muslim-Yahudi.
"Suatu perbedaan yang harus dibuat antara anti-Semitisme tradisional, yang harus dikutuk, dan kebencian Muslim terhadap orang Yahudi, yang berasal dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina," papar Gutman pada pertemuan Uni Eropa di Brussels Yahudi minggu lalu, seperti dilaporkan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Senin (5/12).
"Ada kemarahan yang signifikan dan kebencian dan mungkin kadang-kadang kebencian dan memang kadang-kadang tumbuh intimidasi dan kekerasan yang diarahkan pada orang-orang Yahudi, umumnya sebagai akibat dari ketegangan berlanjut antara Israel dan wilayah Palestina dan tetangga Arab lainnya di Timur Tengah," beber Gutman.
Madih menurut surat kabar Israel itu, Gutman menilai perjanjian perdamaian Israel-Palestina secara signifikan akan mengurangi anti-Semitisme di kalangan Muslim.
Di surat kabar itu juga dituliskan bahwa para ahli hukum yang hadir dalam acara tersebut seperti tertegun mendengar pidato Gutman. Sementara pembicara lain menyanggah pernyataan Gutman tersebut.
Tak lama setelah pernyataan Gutman, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan, "Kami mengutuk anti-Semitisme dalam segala bentuknya ... Tidak pernah ada pembenaran untuk prasangka terhadap orang-orang Yahudi atau Israel."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar