Jurnalis Independen-Jakarta: Mendagri Gamawan Fauzi memastikan moratorium
penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) masih berlaku sampai dengan 31
Desember 2012. Jika ada pihak yang menawarkan lowongan CPNS sebelum
batas waktu tersebut, dipastikan itu adalah penipuan.
"Itu pasti
penipuan, itu sama saja penipuan, kriminil!," tegas Mendagri di
sela-sela rapat kerja pemerintah (retreat) di Istana Bogor, Jawa Barat,
Jumat (23/12/2011).
Mendagri mengaku belum mendengar informasi
adanya kasus seperti itu. Namun kalau benar terjadi, dia mengatakan
akan mendorong proses hukum untuk kasus itu.
"Kalau itu terjadi,
proses hukum! Itu kan tergantung yang korban, kalau terjadi, laporkan,
proses hukum. Kita mendorong proses hukum," kata Mendagri.
Mantan
Gubernur Sumatera Barat ini mengatakan, pemberlakuan moratorium adalah
bagian dari reformasi birokrasi yang terus dilaksanakan pemerintah.
Rapat kerja pemerintah di Istana Bogor hari ini, kata Mendagri, juga
salah satunya membahas penertiban birokrasi.
"Beliau (Presiden) ingin menertibkan birokrasi, sogok menyogok, urusan-urusan yang berbelit-belit," kata Mendagri.
Seperti
diberitakan, setidaknya dua kasus penipuan perekrutan PNS
besar-besaran terjadi di Jawa Timur dalam beberapa bulan terakhir.
Kasus
pertama menjerat Santi, tersangka yang sempat kabur selama 8 hari dari
Kejaksaan Negeri Surabaya. Rabu (21/12) kemarin Santi ditangkap aparat
Polrestabes Surabaya di Apartemen Aston Jakarta. Penipuan ini diduga
melibatkan setoran hingga Rp 100 miliar.
Kasus penipuan CPNS yang
dilakukan Santi cs di Surabaya terjadi juga di Jombang. Korbannya ada
sekitar 500 orang dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 25 miliar.
Moratorium
penerimaan CPNS dimulai 1 September 2011 hingga 31 Desember 2012,
dengan pengecualian-pengecualian yang sangat ketat. Catatan Kemendagri,
jumlah PNS per 13 Mei 2011 sebanyak 4.708.330 orang atau memiliki
persentase 1,98 persen dibanding jumlah penduduk sekitar 237 juta orang
lebih. Menurut lokasi, jumlah PNS pusat sekitar 916.493 orang (19,5
persen) dan PNS daerah 3.791.837 orang (80,5 persen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar