Jurnalis Independen-Surabaya: Ratusan massa aliansi dari berbagai elemen, diantaranya Walhi Jatim, Kontras, Ikohi Jatim, ABK-KSN, Lamri, SMI GMNI, Pembebasan, Sebumi, LMND, IMM, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Khatolik, PPI, LBH, PRD, SRMI, FNPBI, HMI, PPRM, PAS, LPBP, KPPD, KAM ITS, FAM Unitomo, Mahardika, Pusham Unair, Bhineka, PRRT, Jothi, Forum Kalimas, AMP Surabaya, KOPI, Benang Merah, Lami, dan PAB menggelar aksi demo di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Kamis 29 Desember 2011.
Dibawah penjagaan petugas polisi, massa mengusung sejumlah spanduk bertuliskan berbagai kecaman terhadap pemerintah, termasuk kekerasan yang dilakukan petugas keamanan saat menghadapi aksi rakyat di sejumlah tempat, termasuk Mesuji dan Bima.
"Berbagai peristiwa yang terjadi, akibat pemerintah yang terus membela pemodal dan mengorbankan kepentingan rakyat," kata juru bicara korlap aksi Bambang Catur Nusantara Kamis, 29 Desember 2011.
Terkait itu, massa minta pemerintah bertanggungjawab atas kemiskinan dan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan aparat.
Sejumlah tuntutan dilakukan, termasuk agar pemerintah mencabut ijin pertambangan dan perkebunan yang disebut telah merampas hak hidup rakyat.
"Kita juga minta Kapolri Timur Pradopo dan Kapolda NTB untuk mundur," teriaknya.
Akibat aksi itu jalan protokol depan Grahadi sempat macet. Setelah melakukan orasi bergantian dari sejumlah perwakilan elemen, aksi diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.(viv/mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar