Secuil kalimat dari sosok mujahid cilik yang didengarnya dari sang ustadzah, “Allah Maha Melihat, maka saat ini Allah sedang melihatku!”,
kalimat yang menohok, merasuki hati sesosok hamba-Nya yang lemah,
menuai rasa takut sekaligus pengharapan, semoga Allah ta’ala tidak
kecewa saat memperhatikan hamba.
Tidak ada rahasia yang dapat disembunyikan dari-Nya, tidak pula bisa berbohong. Ada kelompok manusia yang tak percaya pada Tuhan Semesta Alam, Mereka mengatakan : “Hey, siapa yang peduli akan do’amu? Lebih asyik jika mendengarkan lagu dan berdansa!”, namun, ketika bumi bergoncang atau ada badai di rumah mereka, kenapa mereka tetap melantunkan do’a?
Ada sosok yang tampak begitu bahagia, semua orang melihatnya tertawa di berbagai media, namun di kepala dan hatinya penuh rasa takut, segudang rahasia tersimpan di benaknya, ternyata sosok manusia yang pandai menutupi rahasia pun memahami bahwa Pasti Allah Mengetahui rahasia itu.
Ya, Allah amat perhatian. Tak pernah berhenti menyuplai oksigen buat kita bernafas, juga mencukupi tanah dengan hujan, tanaman berbuah, kita bisa makan dan minum, bisa membaca dan menulis, serta aktivitas lainnya, namun sering kita malah tidak perhatian dengan-Nya. Tatkala panggilan yang 5 waktu terdengar, kita tunda-tunda, kita bermalas-malasan, sampai bisa kebablasan, Ya Allah, padahal Engkau Melihat kami, Engkau melihat kelalaianku.
Ada sosok lain yang bisa memberikan kesaksian palsu, bahkan menyebut nama-Nya agar dipercaya semua insan, ia sampai lupa bahwa kepalsuan itu dilihat-Nya, Allah melihat kita, bagaimana ‘aslinya’ kita ataukah ‘kepalsuan’ yang ada pada diri kita.
Allah adalah Sang Maha Penyayang. Sudah sering kita langgar aturan-Nya, masih saja Dia melimpahkan curahan kasih sayang-Nya. Sudah amat sering kita kecewakan diriNya, masih juga kita dicukupkan-Nya segala kebutuhan hidup, matahari tetap terbit, hujan dan pelangi datang, angin sepoi dan langit biru cantik, bahkan Allah ta’ala mengirimi ilmu pengetahuan agar jasmani dan rohani kita makin kuat.
Allah ta’ala melihatku, melihat kita tatkala bersujud, bahkan jika sujud itu hanyalah kepura-puraan, sujud dalam sholat yang sekedar menggugurkan kewajiban, padahal Allah ta’ala telah mengucuri segala kesejatian cinta-Nya, tak pernah berpura-pura dalam memelihara diri kita, hingga kita masih bisa merasakan nikmat Iman, islam dan ukhuwah ini.
Ampuni kami Ya Allah…Adapun waktu terus bergulir, namun kami masih sering bertaubat tanpa kesungguhan, mengulang-ulang lagi pelanggaran pada rambu-rambuMu, dan Engkau Tetap Maha Pengampun, Allah ta’ala menerima taubat kita sepanjang waktu, meskipun seringnya kita lalai kembali di berbagai waktu.
Jiwa ini meminta belas kasihan, padaMU kami berharap, Ya Robbi, jadikan sujud kami adalah sujud penghambaan sejati, Engkau Maha Melihat, Maha Mengetahui apa-apa yang tampak dan apa-apa yang tersembunyi. Bersujud, luluh hati tunduk kepada-Mu, berurai air mata sesal dan berharap taubat belumlah terlambat, Allah… Pasti Engkau Menggerakkan hati ini, Engkau pula yang mendidik jiwa kami, dan membimbing serta menyirami hidayahMu di sekujur raga kami.
Allah Melihatku. Ketika kamu dan aku melakukan suatu aktivitas, Allah Melihat dan Mengetahui niat-niat kita. Duuuh, jadi malu, banyak kelalaian dan ketidak-lurusan dalam berniat, terkadang bermesraan dengan-Nya dalam sholat atau tilawah pun tergesa-gesa, padahal hanya membutuhkan sekian menit. Namun ketika menyambut sesama manusia dan melayani tamu-tamu di rumah, berjam-jam mengobrol sampai tak terasa sudah malam. Dan lagi-lagi, Allah Melihat hal itu.
Allah Melihatku, bersungguh-sungguhkah dalam menuntut ilmu, ikhlas hati atau tidak dalam beramal, berpenyakit hati-kah dalam bermuamalah, Allah Maha Melihat. Dan Allah melimpahkan balasan berlipat ganda sepanjang hari, memudahkan berbagai urusan dan menghadirkan pemecahan atas masalah demi masalah. Dunia ini adalah ujian, dan Allah melimpahkan kekuatan dalam menyelesaikan bermacam ujian hidup.
Maha Benar Allah ta’ala dalam firman-Nya, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” (QS. Qaaf:16)
Allah Melihatku, ketika berada di hadapan saudara-saudariku, ataupun berada di depan layar komputer, meskipun kita berjumpa wajah, maupun via dunia maya, Allah Melihat kita, dan tetap memperhitungkan aktivitas yang kita lakukan, bernilai ibadah-kah atau amalan menuju neraka.
Allah Melihat para pejuang pena, jua melihat para komentatornya, dan penilaian terbaik-Nya selalu adil, sempurna dan berbalas setimpal. Insya Allah.
Allah Melihatku, kutulis untaian do’a dalam oase iman ini, Semoga kami selalu istiqomah, dalam didikan dan keberkahanMu, dan Engkau jaga hati kami agar senantiasa taat pada-Mu, amiin yaa Robb.
Subhanallah wa bihamdihi, Subhanakallahumma wa bihamdika Asyhaduallaa ilaaha illa anta Astaghfiruka wa atuubu 'ilaih…
Wallahu’alam bisshowab.
(bidadari_Azzam, Salam ukhuwah dari Krakow, malam 8 Muharram 1433 H)
Tidak ada rahasia yang dapat disembunyikan dari-Nya, tidak pula bisa berbohong. Ada kelompok manusia yang tak percaya pada Tuhan Semesta Alam, Mereka mengatakan : “Hey, siapa yang peduli akan do’amu? Lebih asyik jika mendengarkan lagu dan berdansa!”, namun, ketika bumi bergoncang atau ada badai di rumah mereka, kenapa mereka tetap melantunkan do’a?
Ada sosok yang tampak begitu bahagia, semua orang melihatnya tertawa di berbagai media, namun di kepala dan hatinya penuh rasa takut, segudang rahasia tersimpan di benaknya, ternyata sosok manusia yang pandai menutupi rahasia pun memahami bahwa Pasti Allah Mengetahui rahasia itu.
Ya, Allah amat perhatian. Tak pernah berhenti menyuplai oksigen buat kita bernafas, juga mencukupi tanah dengan hujan, tanaman berbuah, kita bisa makan dan minum, bisa membaca dan menulis, serta aktivitas lainnya, namun sering kita malah tidak perhatian dengan-Nya. Tatkala panggilan yang 5 waktu terdengar, kita tunda-tunda, kita bermalas-malasan, sampai bisa kebablasan, Ya Allah, padahal Engkau Melihat kami, Engkau melihat kelalaianku.
Ada sosok lain yang bisa memberikan kesaksian palsu, bahkan menyebut nama-Nya agar dipercaya semua insan, ia sampai lupa bahwa kepalsuan itu dilihat-Nya, Allah melihat kita, bagaimana ‘aslinya’ kita ataukah ‘kepalsuan’ yang ada pada diri kita.
Allah adalah Sang Maha Penyayang. Sudah sering kita langgar aturan-Nya, masih saja Dia melimpahkan curahan kasih sayang-Nya. Sudah amat sering kita kecewakan diriNya, masih juga kita dicukupkan-Nya segala kebutuhan hidup, matahari tetap terbit, hujan dan pelangi datang, angin sepoi dan langit biru cantik, bahkan Allah ta’ala mengirimi ilmu pengetahuan agar jasmani dan rohani kita makin kuat.
Allah ta’ala melihatku, melihat kita tatkala bersujud, bahkan jika sujud itu hanyalah kepura-puraan, sujud dalam sholat yang sekedar menggugurkan kewajiban, padahal Allah ta’ala telah mengucuri segala kesejatian cinta-Nya, tak pernah berpura-pura dalam memelihara diri kita, hingga kita masih bisa merasakan nikmat Iman, islam dan ukhuwah ini.
Ampuni kami Ya Allah…Adapun waktu terus bergulir, namun kami masih sering bertaubat tanpa kesungguhan, mengulang-ulang lagi pelanggaran pada rambu-rambuMu, dan Engkau Tetap Maha Pengampun, Allah ta’ala menerima taubat kita sepanjang waktu, meskipun seringnya kita lalai kembali di berbagai waktu.
Jiwa ini meminta belas kasihan, padaMU kami berharap, Ya Robbi, jadikan sujud kami adalah sujud penghambaan sejati, Engkau Maha Melihat, Maha Mengetahui apa-apa yang tampak dan apa-apa yang tersembunyi. Bersujud, luluh hati tunduk kepada-Mu, berurai air mata sesal dan berharap taubat belumlah terlambat, Allah… Pasti Engkau Menggerakkan hati ini, Engkau pula yang mendidik jiwa kami, dan membimbing serta menyirami hidayahMu di sekujur raga kami.
Allah Melihatku. Ketika kamu dan aku melakukan suatu aktivitas, Allah Melihat dan Mengetahui niat-niat kita. Duuuh, jadi malu, banyak kelalaian dan ketidak-lurusan dalam berniat, terkadang bermesraan dengan-Nya dalam sholat atau tilawah pun tergesa-gesa, padahal hanya membutuhkan sekian menit. Namun ketika menyambut sesama manusia dan melayani tamu-tamu di rumah, berjam-jam mengobrol sampai tak terasa sudah malam. Dan lagi-lagi, Allah Melihat hal itu.
Allah Melihatku, bersungguh-sungguhkah dalam menuntut ilmu, ikhlas hati atau tidak dalam beramal, berpenyakit hati-kah dalam bermuamalah, Allah Maha Melihat. Dan Allah melimpahkan balasan berlipat ganda sepanjang hari, memudahkan berbagai urusan dan menghadirkan pemecahan atas masalah demi masalah. Dunia ini adalah ujian, dan Allah melimpahkan kekuatan dalam menyelesaikan bermacam ujian hidup.
Maha Benar Allah ta’ala dalam firman-Nya, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” (QS. Qaaf:16)
Allah Melihatku, ketika berada di hadapan saudara-saudariku, ataupun berada di depan layar komputer, meskipun kita berjumpa wajah, maupun via dunia maya, Allah Melihat kita, dan tetap memperhitungkan aktivitas yang kita lakukan, bernilai ibadah-kah atau amalan menuju neraka.
Allah Melihat para pejuang pena, jua melihat para komentatornya, dan penilaian terbaik-Nya selalu adil, sempurna dan berbalas setimpal. Insya Allah.
Allah Melihatku, kutulis untaian do’a dalam oase iman ini, Semoga kami selalu istiqomah, dalam didikan dan keberkahanMu, dan Engkau jaga hati kami agar senantiasa taat pada-Mu, amiin yaa Robb.
Subhanallah wa bihamdihi, Subhanakallahumma wa bihamdika Asyhaduallaa ilaaha illa anta Astaghfiruka wa atuubu 'ilaih…
Wallahu’alam bisshowab.
(bidadari_Azzam, Salam ukhuwah dari Krakow, malam 8 Muharram 1433 H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar