Sabtu, 03 Desember 2011

Muhammadiyah Krembangan: Teladan Menembus Batas

Jurnalis Independen: Rangkain kegiatan Milad Muhammadiyah ke 102, di Kecamatan Krembangan Surabaya, diakhiri pemberian beberapa penghargaan kepada para tokoh di beberapa bidang, termasuk Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) kecamatan periode sebelumnya.
Tepat pukul 08.51 acara dibuka. Mengawali acara yang dikonsentarsikan di depan Masjid Al- Azhar, Jl. Bandarejo 23-25, alunan kalam ilahi dikumandangkan.

Dengan mengundang beberapa pejabat dari 18 instansi, mulai dari Polsek, Kodim, Camat dan Lurah se Surabaya, sebagai tamu undangan dalam Milad sekaligus peringatan Tahun Baru Islam 1433 Hijriah, hadir juga dalam kesempatan itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs. HM. Goodwill Zubair.

Dalam acara itu beberapa penghargan diberikan diantaranya kepada M. Azhar Harno dan Drs. Ahmad Sari Hasan sebagai penggerak dan pelopor Muhammadiyah, Ridwan dan Ali Sigit yang berkiprah dalam dunia pendidikan Muhammadiyah di Kecamatan Krembangan.

" Muhammadiyah di Krembangan tidak mungkin menjadi seperti sekarang ini bila tanpa kerja para pendahulunya, karenanya adalah lumrah bila mereka mendapatkan penghargaan, tanpa mengurangi rasa hormat kepada anggota lainnya", jelas Arifan ketua PCM periode 2010-2015 itu.

Dalam kesempatan itu, Goodwill selaku ketua PP Muhammadiyah Pusat, menyatakan ada 3 tantangan yang harus dijawab oleh Muhammadiyah dewasa ini. Lelaki yang sudah berkeliling dunia, bahkan beberapa kali sempat mengunjungi Vatikan dan bertemu dengan Paulus II membeberkan dengan gamblang tantangan itu.

Tiga tantangan itu, sebenarnya merupakan tantangan umum bagi dunia islam. Ketiga tantangan itu terkuak ketika tanya jawab antara Sekjen OKI dan seorang mufti peserta pertemuan OKI di Kairo Mesir, dimana Goodwill menjadi salah satu pesertanya.

Pertama: Ukhuwah Islamiyah. Dunia islam, tak terkecuali di Indonesia dan Muhammadiyah khususnya, tidak lagi konsen dan menanamkan dalam setiap anggotanya tentang silaturahmi yang merupakan padanan kata dari Ukhuwah Islamiyah.

Kedua: Yang menjadi problem dan tantangan saat ini adalah Aqidah Islamiyah. Menurut lelaki kelahiran Padang ini aqidah ummat islam mengalami pengeroposan dari segala bidang.

Sedangkan yang ke tiga tergerusnya Akhlaqulkarimah. Lelaki berbadan subur yang "mengeluh" capek lantaran baru semalam pulang dari Kupang , NTT dalam lawatan miladnya, menganologikan krisis Ahklaq dengan sebuah anekdot Raja Hutan Harimau, Srigala dan Tupai.

Dalam anekdot itu dikisahkan sang raja Harimau menanyakan kepada Tupai tentang pembagian hasil buruan mereka. Sang Tupai memberikan jawaban yang tidak berkenan di hati raja Harimau yang berakibat putusnya telinganya oleh kemarahan si raj ahutan.

Saat giliran Srigala memberikan jawaban atas pertanyaan hasil buruan itu, sang srigala memberikan jawaban yang menyenangkan hati si raja hutan. Dengan jawaban itu, selamatlah dia dari kemarahan sang raja.

Mungkin dengan anekdot itu, Goodwill ingin menggambarkan tentang penguasa negeri ini, umumnya dunia islam tentang tentang penguasa yang hanya berpikir dirinya sendiri sedangkan para pembantu di sekelilingnya berbuat "Asal Bapak Senang (ABS) saja. Dimana dalam kisah itu Goodwill mengisyaratkan hilangnya keadilan dan hukum sekaligus.

Padahal, ketiga penyakit ummat islam itu dimuai dari kata "Kuntum Qoiro ummah..." yang menjadi bahan perdebatan Sekjen Oki dan seorang Mufti di Mesir.      

Melihat sepak terjang yang dilakukan PCM Krembangan yang dapat menembus lintas batas kemungkaran disekelilingnya dan mengubah menjadi lebih islami, merupakan sebuah terobosan yang belum pernah dilalui oleh PCM manapun, kata Goodwill.

"Selama lawatan saya ke berbagai tempat, belum pernah saya menemukan penghargaan dari lembaga seperti Muhammadiyah kepada para aktivis Muhammadiyah yang tidak kecil kontribusinya terhadap perkembangan dan kemajuan Muhammadiyah itu sendiri", jelas Goodwill. " Baru di PCM Krembangan ini saya melihat hal itu dilakukan", tegas Ketua PP Muhammadiyah itu. 

Sedangkan Drs, Andi Hariadi selaku ketua PCM Surabaya mengatakan, bahwa PCM Kecamatan Krembangan dalam gerakannya  merupakan "Teladan Menerobos Batas bagi Muhammadiyah". Sebab di wilayah Krembangan terdapat 2 lokalisasi tertua dan terbesar di Indonesia dan terkenal hingga mancanegara.(mnt)   

Tidak ada komentar: