Kamis, 04 Juni 2015

Parlemen Belanda Anti Islam Sebut Nabi SAW Sebagai Syetan

Jurnalis Independen:  Politikus Belanda yang selama ini dikenal sebagai anti Islam, menjadi pembicara dalam seminar 'Patriotic Europeans against the Islamization of the West' (PEGIDA) di Dresden, Jerman, 3 Juni 2015.

Anggota Parlemen Belanda anti-islam MP Geert Wilders mengatakan akan menayangkan acara kartun Nabi Muhammad di TV yang kemudian dialokasikan untuk partainya.

Wilders bahkan mengumumkan juga pada akun twitter miliknya @greetwildrspvv tentang rencananya tersebut. Dalam akun twitter miliknya Wilders mengatakan, "Kartun Muhammad di televisi nasional.”

Menurut Polisi Belanda, sebelumnya Wilders ingin membuat pameran kartun Nabi di parlemen Belanda namun usulannya tersebut ditolak. Sehingga Wilders memutuskan untuk langsung saja mengudarakan kabar tersebut pada stasiun TV, dan tentunya Wilders akan menjadi pembicara utama di acaranya nanti.

"Teroris harus menyadari bahwa mereka tidak akan pernah menang, dan kita bebas berbicara dan melakukan apasaja di Belanda," ujar Widers dalam sebuhpernyataan yang dilansir dari laman dnaindia.com pada kamis (4/6), waktu setempat.

Wilders menyebut islam sebagai teroris dan mengatakan juga hak kebebasannya di Belanda untuk membuat karikatur Nabi Muhammad supaya diperbolehkan, sehingga menurutnya tidak ada yang berhak melarangnya untuk menghentikan kebebasan tersebut.

Anggota parlemen Belanda yang dikenal sangat anti-Islam, Geert Wilders. © AP Anggota parlemen Belanda yang dikenal sangat anti-Islam, Geert Wilders.

Wilders memang secara terang-terangan seringkali mengkritik islam dan Alquran. Pada tahun 2007 dalam sebuah surat kabar Belanda De Volkskrant mengatakan "Alquran itu hanya menghasut, menyebarkan kebencian, dan juga mengajarkan pembunuhan, karena itu tidak seharusnya mereka memiliki tempat di tatanan hukum kita," begitulah bunyi kalimat Wilders dalam surat kabar itu.

Wilders juga mengatakan Nabi Muhammad adalah setan. Untuk itu Wilders meminta pemerintah Belanda untuk menghentikan imigrasi muslim yang datang dari belahan negara manapun ke Belanda.

Tidak ada komentar: