Sabtu, 27 Juni 2015

KH Muhith Muzadi: Saya Tidak Setuju Sistem Ahwa di Muktamar NU ke 33 Nanti

Jurnalis Independen: Mustasyar PBNU KH. Abdul Muhith Muzadi yang dikenal sebagai tokoh konseptor Khithah NU dan santri Hadratus Syekh Rais Akbar NU KH. Hasyim Asy’ari yang masih hidup, saat didatangi awak media ikut mengomentari tentang gonjang ganjing sistem pemilihan Ahwa di Muktamar NU ke 33.


Saya masih mengikuti perkembangan NU walaupun tidak secara keseluruhan, kata Kyai Muhith sambil berbaring dengan ungkapan kata yang cukup jelas. Ahwa itu hanya diterapkan saat muktamar NU di Situbondo, karena saat itu KH. Idham Kholid sudah tidak disukai oleh Kyai-Kyai sepuh dan juga anak-anak muda NU memimpin NU. Dulu ada KHR. As’ad Syamsul Arifin, KH. Mahrus Ali, KH. Masykur, KH. Ali Maksum, yang keberadaannya sangat diterima oleh ummat NU. Kalau sekarang yang kapasitasnya seperti beliau-beliau itu siapa ? tutur Kyai Muhith.

Dari itu saya tidak setuju dengan Ahwa yang akan diterapkan dalam Muktamar NU ke 33, walaupun nama saya sendiri ikut diusulkan, kata Kyai yang dikenal hidup sangat sederhana ini. Apalagi ada Munas tanpa kanbes dan menghasilkan keputusan yang masih banyak ditentang oleh PW-PW NU.
Kyai Muhith juga dapat berita bahwa orang yang ngotot Ahwa katanya orang-orang yang tidak suka pada Hasyim Muzadi. Lho kalau memang Hasyim Muzadi punya kesalahan pada NU atau ajaran dakwahnya sudah menyimpang dari ajaran ahlussunnah wal jama’ah, kenapa tidak diberitahu saja. Kalau hanya alasan terlalu politis, Gus Dur saja berpolitik, dan itu sudah ada aturan yang jelas di AD/ART maupun PO NU.

Saat Muktamar di Makasar kata Kyai Muhith, Hasyim Muzadi sempat Tanya saya ; kak gimana saya ini mau dicalonkan jadi Rais Am oleh beberapa PW-PC NU, saya katakan selama KH. Sahal Mahfudz masih berkenan jangan maju. Alhamdulillah Hasyim Muzadi mengikuti dan membacakan sendiri sikap pengunduran dirinya, walaupun saat itu sudah memberi catatan tertulis pada pimpinan sidang.

Kyai Muhith dengan kata yang terbatah-batah sambil menerawang keatas dengan sedikit berlinang air mata, mengingatkan ; Jogoon NU yo, Jogoon NU, Jogoon NU (jaga NU ya, jaga NU, jaga NU). Jangan memasukkan orang ke pengurus NU kalau pahamnya diluar NU. PBNU sudah ada indikasi kuat kemasukan orang yang tidak segaris dengan NU.

Kyai Muhith yang juga dikenal deklarator PKB berharap agar Pengurus PW dan PC bermusyawarah menyikapi Ahwa dan perkembangan yang ada di NU, termasuk Hasyim Muzadi sendiri agar membicarakan itu dengan para Kyai, karena sampai saat ini Hasyim Muzadi tidak pernah bicara itu dengan dengan saya, ya seperti saat ini Hasyim Muzadi ada di Forum HAM PBB di Jenewa, FGD di Belanda, dan Mesir, saya tahu hanya dari media dan informasi dari anak-anak, tutur Kyai muhith.

Saya sebenarnya ingin silaturrahim dengan beberapa Kyai dan habib, termasuk Habib Lutfi Pekalongan, informasih Ulama Thariqah minta Hasyim Muzadi jadi Rais Am, kalau memang itu diperlukan monggo, asal semuanya melalui musyawarah dengan para Kyai dan pengurus.hms

Tidak ada komentar: