Senin, 22 Juni 2015

Angeline Sering Kelaparan, Makan Sesajen dan Tidak Mandi

Jurnalis Independen: Kelaparan, tidak mandi berhari-hari penderitaan lahir batin terlihat jelas dari Angeline. Beberapa orang pinilih mengatakan jika Korban Angeline sering mengalami kekerasan lahir maupun batin. Angeline sering kali tidak makan dan mandi. Tubuhnya tidak terawat dan badannya kurus, dekil kelaparan.
Padahal ia adalah anak angkat dari pasangan Margriet Christina Megawe dan Douglas B Scarborough yang sudah memiliki 3 orang anak. Douglas B Scarborough adalah seorang pejabat di perusahaan tambang terkemuka.

Tidak sekali dua kali gurunya memandikan dan memberinya makan, lantaran Angeline di rumahnya tidak mendapatkan perawatan semestinya oleh keluarga ibu angkatnya Margriet Christina Megawe. Hal itu terjadi semenjak kematian Douglas B Scarborough ayah angkat Angeline.

Lain lagi dengan cerita pemilik lahan yang disewa Margriet Christina Megawe, Ni Nyoman Reki. Ia mengatakan mendiang Angeline kerap memakan kue dari sesajen yang ada di pura. Seyogianya hidangan itu hanya untuk persembahan. Kesaksian ini disampaikan para tetangga di sekitar rumah Margriet saat Nyoman selesai sembahyang di tempat suci Hindu itu.

"Saya kaget juga saat diberitahu, saya menduga Angeline pasti lapar," kata Nyoman saat ditemui, Ahad, 21 Juni 2015. Pura yang dimaksud Nyoman berada tepat di samping rumah Margriet, ibu angkat Angeline, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali. Menurut tetangga, Angeline sering terlihat berada di pura.

Nyoman mengatakan terakhir kali bertemu Angeline pada 3 Mei 2015, atau sekitar dua pekan sebelum bocah berusia delapan tahun itu dinyatakan hilang. Saat itu, Angeline juga sedang berada di pura dan hanya berdiam diri. Nyoman sempat mengajak Angeline membeli kue di warung di dekat pura. Namun Angeline menolak.

Sambil meyakinkan Angeline bahwa Margreit mengenal dirinya, Nyoman memberi Angeline kue yang dibelinya. "Akhirnya dia mau menerimanya," kata dia. Namun, Nyoman tak menduga nasib Angeline berakhir tragis. Jasad Angeline ditemukan pada 10 Juni 2015 terkubur di pekarangan rumahnya di dekat kandang ayam.

Dalam kasus kematian Angeline, hanya Agustinus Tai Hamdani, bekas pembantu Margriet, yang baru ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan Margriet baru ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penelantaran anak. "Saya masih ingat betul ekspresi Angeline saat kami bertemu," kata Nyoman.

Juru bicara Kepolisian Daerah Bali, Komisaris Besar Heri Wianto, mengatakan instansinya belum menemukan dua bukti yang bakal menjerat tersangka lain dalam kasus kematin Angeline. "Belum ada tersangka baru, kami mesih terus selidiki perkembangannya," kata Heri saat dihubungi, Sabtu, 20 Juni 2015.

Heri menjelaskan, minimnya jumlah saksi membuat penyidik Kepolisian kesulitan mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang menyebabkan kematian Angeline. Menurut dia, belum ada saksi yang menyaksikan secara langsung aksi kekerasan yang dilakukan oleh Margriet Christina Megawe.

Margriet yang tak bersosialisasi dengan tetangga juga membuat dugaan kekerasan tidak mutlak terbukti. Selain itu, Heri menuturkan, jumlah barang bukti yang didapat pun sedikit. Itu artinya, ia berujar, penyidik harus bekerja keras merangkai temuan-temuan dari tempat kejadian perkara di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali dan tempat lainnya.

Tidak ada komentar: