Kamis, 12 September 2013

Tempe Indonesia Kedelai Amerika

Jurnalis Independen: Beginilah jika negara dipimpin oleh pemimpin yang hanya mau duduk dikursi empuk, gaji besar, korupsi mengakar, maksiat menjalar hingga ke akar, disisi lain enggan berpikir demi kesejahteraan dan harga diri bangsa, negara dan masyarakatnya.


Indonesia adalah negara tujuan ekspor kedelai ke empat terbesar Amerika. Kedelai yang diimpor dari Amerika menguasai 85% market share kedelai nasional. Hampir seluruhnya digunakan untuk pembuatan tempe. Pertambahan penduduk Indonesia, mengakibatkan pertambahan impor kedelai dari Amerika meningkat menjadi dua kali lipat sejak tahun 2007.

Sementara itu, agrikultur nasional mengalami persoalan kekurangan lahan, kekurangan pupuk, dan kekurangan infrastruktur yang serius. Tanah pertanian per kapita hanya sepertiga dari rata2 dunia, jauh tertinggal di bawah negara-negara tetangga. Pelabuhan-pelabuhan laut yang ada sangat tidak memadai. Pemerintah tidak membangun satu pelabuhan pun dalam 10 tahun belakangan. Sebagai tambahan persoalan transportasi antar pulau, infrastruktur jalan raya di Indonesia tertinggal dibanding Vietnam, India dan Pakistan, mengakibatkan biaya transportasi di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Persoalan infrastruktur transportasi ini mengakibatkan impor jadi lebih murah dan lebih cepat dibandingkan dengan memproduksi sendiri. Ditambah lagi, produksi dalam negeri sangat jauh dibawah kapasitas kebutuhan. Persoalan-persoalan ini, mengakibatkan Indonesia menjadi target market penting bagi negara-negara pengekspor agrikultur. Secara keseluruhan, biji-bijian, kedelai dan pakan ternak menempati 30 % impor agrikultur Indonesia.

Ketergantungan impor, mengakibatkan ketahanan pangan Indonesia tergantung pada berbagai faktor luar, diantaranya melemahnya rupiah mengakibatkan kenaikan harga pangan.

Ini adalah situasi kronis. Indonesia seolah tidak punya uang untuk membangun infrastruktur transportasi, namun nyata-nyatanya kita adalah salah satu negara terkorup di dunia. Urutan 118 dari 176 negara. Dengan score 32, dimana 100 adalah baik, 0 adalah buruk. APBN yang sedianya untuk membangun infrastruktur malah masuk ke rekening-rekening pribadi.

Jumlah rakyat Indonesia mendekati 250 juta jiwa. Jika 1 orang menghabiskan 1 ons kedelai dalam sebulan, maka Indonesia butuh 25 juta kilogram kedelai sebulannya. Belum termasuk peternakan dan perikanan yang juga menggunakan kedelai sebagai bahan dasar pakan ternak. Untuk kapasitas seperti ini, Indonesia sudah memerlukan pertanian skala industri. Tidak bisa lagi menggunakan cangkul dan kerbau.

Sementara itu, tidak terlihat upaya pemerintah yang signifikan untuk memulai menyelenggarakan pertanian skala industri selain membuka pintu bagi USAID untuk turun tangan membantu Kementrian Pertanian Republik Indonesia mengatasi ketahanan pangan nasioal.

Gambar-gambar berikut memberikan gambaran, dari mana kedelai kita berasal. Bagaimana pemerintah Amerika serius mengelola perkebunan kedelai. Bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah Amerika, seharusnya sudah sejak dahulu dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Seluruh kegiatan produksi kedelai skala masif tersebut merupakan hal yang sangat serius. Sebagaimana ketahanan pangan bangsa merupakan hal yang sangat serius. Oleh karenanya diperlukan orang yang benar-benar kompeten untuk menangani hal ini.@Ester Lima


Tidak ada komentar: