Jurnalis Independen: Ditengarai, ada serangan Illuminati dalam bentuk anyar yang ditujukan pada generasi wanita muslim.
Farhah, seorang gadis Asia
Pakistan, berusia 12 tahun, diperkosa dan diperas pacarnya. Saat perkosaan
terjadi, pemerkosa telah menyiapkan kamera yang merekam adegan perkosaan itu. Kemudian
si pemerkosa dengan foto foto tersebut mulai memeras Farhah dengan
memerintahkan Farha menjadi pelacur dan mengkonsumsi alcoholserta narkoba. Jika
tidak mau, mengancam foto foto tersebut akan disebarkan kepada seluruh teman-temannya.
Kasus seperti ini, tidak hanya
terjadi pada diri muslimah bernama Farhah saja. Tetapi ada banyak Farhah-farhah
yang lain di Inggris yang mengalami serangan seksualitas seperti itu. Sehingga
dengan tekanan itu, remaja putri muslimah di Inggris saat berusia 13 tahun, sudah
secara teratur menggunakan obat-obatan dan alcohol. Dan menjual dirinya untuk
mendapatkan uang guna membayar tekanan pemerasan yang dilakukan lelaki para
pedofil Inggris.
Ini kasus eksploitasi seksual anak
yang cukup mengejutkan di masyarakat. Kenyataan
bahwa para remaja putri seperti Farhah memiliki latar belakang Muslim, Pakistan
dan kejahatan ini terjadi di Inggris secara system matis.
Kisahnya dan termasuk cerita gadis-gadis lain telah diangkat menjadi
laporan utama di media media Inggris. Media tersebut adalah media khusus yang
mengangkat hal tabu di antara minoritas
Muslim di Inggris. Dan memperlihatkan
bagaimana pihak berwenang Inggris gagal dalam melindungi salah satu sektor yang
paling rentan dalam masyarakat Inggris yaitu kejahatan khusus pada gadis Asia
dan Muslim.
Laporan kami membuktikan tanpa
keraguan bahwa mereka sedang dieksploitasi secara seksual, ujar Shaista Gohir ,
penulis laporan tersebut.
” Laporan ini menentang stereotip
bahwa eksploitasi seksual anak yang selama ini dilaporkan hanya merupakan kejahatan
rasial yang menargetkan gadis putih
saja. Sedangkan gadis Asia dan gadis-gadis Muslim tidak dilaporkan sebagai
eksploitasi secara seksual, ” kata Shaista Gohir , penulis laporan yang
diterbitkan oleh jaringan Wanita Muslim Inggris ( MWNUK ).
Eksploitasi Seksual atas Anak
Perempuan Asia menyebutkan kejahatan para pedofil terhadap anak
perempuan yang berusia rata-rata 13 sampai 14 tahun .
Laporan internal Inggris
menemukan bahwa 2.409 anak dan remaja putri dikonfirmasi menjadi korban
eksploitasi seksual anak yang dilakukan oleh geng atau kelompok antara Agustus
2010 dan Oktober 2011. Dan laporan itu juga mengatakan bahwa antara April 2010
hingga Maret 2011 terdapat 16.500 anak perempuan di Inggris berada dalam risiko
tinggi.
Biasanya alkohol dan obat-obatan
juga sering digunakan oleh kelompok-kelompok tersebut untuk memastikan
korbannya tidak ingat apa yang terjadi. Dan
karenanya ia akan sulit melaporkan kejahatan pemerkosaan atas dirinya .
Laporan menyebutkan eksploitasi
seksual tersebut biasanya diikuti oleh pemerasan. Dimana pelaku menggunakan ancaman akan rasa malu dan
aib untuk mengendalikan korban dalam masyarakat agar tidak melaporkan kejadian
tersebut.
Gohir percaya bahwa meningkatkan
kesadaran masyarakat, orang tua dan anak-anak itu sendiri akan menjadi kunci untuk menghadapi masalah
ini. Al/Em
Tidak ada komentar:
Posting Komentar