Jurnalis Independen: Badan luar angkasa Amerika
Serikat, NASA, meluncurkan misi terbarunya ke bulan. Roket tanpa awak LADEE
lepas landas dari fasilitas roket Wallops di pantai timur AS pada Jumat (6/09),
pukul 23:27 waktu setempat.
Seperti dikutip BBC, misi senilai
280 juta dolar AS ini dibuat untuk melakukan investigasi terkait atmosfir tipis
yang mengelilingi bulan. Roket ini juga akan mencoba untuk menyelidiki perilaku
aneh debu bulan atau moondust, yang melayang tinggi di atas permukaan pada
kesempatan tertentu. Sebagai tambahan, LADEE akan melakukan tes terhadap sistem
komunikasi laser baru yang diharapkan dapat digunakan dalam misi luar angkasa
pada masa depan.
Laser memiliki kapasitas untuk
mengirim data yang lebih canggih dibandingkan koneksi radio konvensional.
Ilmuwan Nasa, Sarah Noble, mengatakan misi ini mungkin akan mengejutkan
sebagian orang yang percaya bahwa bulan tidak memiliki lapisan atmosfir.
Bulan dipercaya memiliki lapisan
atmosfir, meskipun sangat tipis. “Lapisan itu ada namun sangat tipis,"
katanya Sarah.
Ilmuwan tertarik untuk memahami
lapisan tipis ini karena merupakan jenis atmostif paling umum di sistem
matahari. Merkurius memilikinya, sama dengan banyak bulan lainnya di
planet-planet raksasa. Bahkan asteroid juga memiliki lapisan ini. Fenomena debu
ini menggelitik rasa penasaran dalam beberapa dekade. Astronot Apollo
dilaporkan melihat cahaya menyebar di atas cakrawala bulan sebelum matahari
terbit.
Spekulasinya adalah bahwa cahaya
ini disebabkan oleh partikel debu bermuatan listrik yang terangkat dari
permukaan bulan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Sensor jarak jauh dan
instrumentasi contoh dari LADEE akan menguji hipotesa ini.@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar