Jurnalis Independen: Nama Sengman Tjahja dalam pusaran
kasus suap impor daging sapi naik lagi setelah Ridwan Hakim, putra petinggi
Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, menyebutnya dalam persidangan pekan
lalu.
Ridwan menyebut Sengman sebagai
utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam rekaman percakapan yang direkam
Komisi Pemberantasan Korupsi, Sengman disebut membawa uang Rp 40 miliar milik
PT Indoguna Utama untuk Hilmi.
Kedekatan Sengman dengan SBY
ternyata terjalin sejak lama. Banyak narasumber di Palembang menyebutkan bahwa
Sengman mengenal SBY jauh sebelum menjadi presiden. Sengman merintis
persahabatan sejak SBY menjabat Panglima Daerah Militer Sriwijaya pada
1996-1997. Ketika itu Sengman adalah pengusaha di Kota Pempek.
Persahabatan mereka setidaknya
terlihat ketika Sengman menghadiri wisuda Agus Harimurti, anak sulung SBY, di
Nanyang Technological University, Singapura, Juli lima tahun silam. Presiden
SBY juga hadir pada resepsi pernikahan anak Sengman bernama Karen Tjahja dengan
Slandy Karlam di grand ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Oktober 2008.
Nama Sengman pernah diungkap
Tempo dalam laporan investigasi yang keluar pada Juni 2011. Dalam laporan utama
berjudul "Partai Putih di Pusaran Impor Daging" itu disebut Sengman
masuk ke Kementerian Pertanian lewat bantuan Ridwan.
Sengman, saat dihubungi lewat
sambungan telepon, tak mau banyak berkomentar tentang pertemanannya dengan
Presiden. ”Saya sedang di luar kota,” ujarnya buru-buru mengakhiri percakapan.
Adapun Heru Lelono, anggota Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, mengatakan
tak tahu sejauh mana pertemanan Presiden dengan Sengman. ”Saya tak tahu apakah
Presiden mengenal Sengman atau tidak,” ujar Heru kepada Tempo di Jakarta. ”Yang
jelas, Pak SBY punya banyak teman.”
Di Palembang, Sengman dikenal
sebagai pengusaha properti. Situs berita www.tempointeraktif.com pada Juni 2005
pernah memberitakan kakek tiga cucu ini. Ketika itu Sengman menjadi Direktur
Utama PT Bayu Jaya Lestari Sukses, pengembang kompleks terpadu Mal Palembang
Square. Pembangunan properti ini merupakan bagian dari persiapan Sumatera
Selatan menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional, September 2004.
Dalam persidangan Kamis, 29
Agustus 2013, Ridwan Hakim mengaku pernah ditanya oleh penyidik KPK mengenai
uang Rp 40 miliar dari PT Indoguna Utama. "Kalau soal Rp 40 miliar itu
dibawa sama Sengman. Kalau mau tahu Rp 40 miliar itu, tanyakan saja ke
Sengman," kata Ridwan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan,
Jakarta Selatan.
Ketua majelis hakim, Nawawi
Pomolango, pun bertanya lagi tentang siapa Sengman. "Sengman itu utusan
Presiden, Yang Mulia," jawab Ridwan. "Presiden apa?" tanya hakim
kembali. "Ya Presiden SBY," ujar Ridwan.
Juru Bicara Kepresidenan, Julian
Aldrin Pasha, membantah adanya dugaan keterlibatan presiden dalam kasus impor
sapi yang tengah disidangkan. Sebelumnya pada persidangan Ahmad Fathanah pada
Kamis lalu, dalam sebuah rekaman yang diperdengarkan dalam sidang, sempat disebut
nama Sengman yang disebut sebagai utusan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Yang pasti, yang kami
ketahui bahwa tidak ada staf atau utusan yang terlibat dalam urusan impor
daging yang sedang diproses di pengadilan Tipikor saat ini. Saya jelaskan secara
resmi bahwa tidak benar ada orang yang bernama Sengmen yang berlaku sebagai
utusan khusus," katanya di Istana Negara, Jumat 30 Agustus 2013.
Mengenai nama Sekretaris Negara,
Dipo Alam, yang juga sempat disebut dalam rekaman yang diputar di Tipikor, Julian
mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Ia mengaku mengetahui dugaan
keterlibatan Dipo dari media massa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar