Senin, 02 September 2013

Ada Sengman Tjahja cs SBY di Korupsi Import Daging Sapi

Jurnalis Independen: Nama Sengman Tjahja dalam pusaran kasus suap impor daging sapi naik lagi setelah Ridwan Hakim, putra petinggi Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, menyebutnya dalam persidangan pekan lalu.


Ridwan menyebut Sengman sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam rekaman percakapan yang direkam Komisi Pemberantasan Korupsi, Sengman disebut membawa uang Rp 40 miliar milik PT Indoguna Utama untuk Hilmi.

Kedekatan Sengman dengan SBY ternyata terjalin sejak lama. Banyak narasumber di Palembang menyebutkan bahwa Sengman mengenal SBY jauh sebelum menjadi presiden. Sengman merintis persahabatan sejak SBY menjabat Panglima Daerah Militer Sriwijaya pada 1996-1997. Ketika itu Sengman adalah pengusaha di Kota Pempek.

Persahabatan mereka setidaknya terlihat ketika Sengman menghadiri wisuda Agus Harimurti, anak sulung SBY, di Nanyang Technological University, Singapura, Juli lima tahun silam. Presiden SBY juga hadir pada resepsi pernikahan anak Sengman bernama Karen Tjahja dengan Slandy Karlam di grand ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Oktober 2008.

Nama Sengman pernah diungkap Tempo dalam laporan investigasi yang keluar pada Juni 2011. Dalam laporan utama berjudul "Partai Putih di Pusaran Impor Daging" itu disebut Sengman masuk ke Kementerian Pertanian lewat bantuan Ridwan.

Sengman, saat dihubungi lewat sambungan telepon, tak mau banyak berkomentar tentang pertemanannya dengan Presiden. ”Saya sedang di luar kota,” ujarnya buru-buru mengakhiri percakapan. Adapun Heru Lelono, anggota Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, mengatakan tak tahu sejauh mana pertemanan Presiden dengan Sengman. ”Saya tak tahu apakah Presiden mengenal Sengman atau tidak,” ujar Heru kepada Tempo di Jakarta. ”Yang jelas, Pak SBY punya banyak teman.”

Di Palembang, Sengman dikenal sebagai pengusaha properti. Situs berita www.tempointeraktif.com pada Juni 2005 pernah memberitakan kakek tiga cucu ini. Ketika itu Sengman menjadi Direktur Utama PT Bayu Jaya Lestari Sukses, pengembang kompleks terpadu Mal Palembang Square. Pembangunan properti ini merupakan bagian dari persiapan Sumatera Selatan menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional, September 2004.

Dalam persidangan Kamis, 29 Agustus 2013, Ridwan Hakim mengaku pernah ditanya oleh penyidik KPK mengenai uang Rp 40 miliar dari PT Indoguna Utama. "Kalau soal Rp 40 miliar itu dibawa sama Sengman. Kalau mau tahu Rp 40 miliar itu, tanyakan saja ke Sengman," kata Ridwan Hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan.

Ketua majelis hakim, Nawawi Pomolango, pun bertanya lagi tentang siapa Sengman. "Sengman itu utusan Presiden, Yang Mulia," jawab Ridwan. "Presiden apa?" tanya hakim kembali. "Ya Presiden SBY," ujar Ridwan.

Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, membantah adanya dugaan keterlibatan presiden dalam kasus impor sapi yang tengah disidangkan. Sebelumnya pada persidangan Ahmad Fathanah pada Kamis lalu, dalam sebuah rekaman yang diperdengarkan dalam sidang, sempat disebut nama Sengman yang disebut sebagai utusan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Yang pasti, yang kami ketahui bahwa tidak ada staf atau utusan yang terlibat dalam urusan impor daging yang sedang diproses di pengadilan Tipikor saat ini. Saya jelaskan secara resmi bahwa tidak benar ada orang yang bernama Sengmen yang berlaku sebagai utusan khusus," katanya di Istana Negara, Jumat 30 Agustus 2013.

Mengenai nama Sekretaris Negara, Dipo Alam, yang juga sempat disebut dalam rekaman yang diputar di Tipikor, Julian mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Ia mengaku mengetahui dugaan keterlibatan Dipo dari media massa. 


Tidak ada komentar: