Sabtu, 14 September 2013

Pohon Bidara (Sidr) Penyembuh Diabet dan Malaria

Jurnalis Independen: Pohon Sidr (Goal, Sumbawa dan Bidara, Indonesia), bahasa latinnya disebut ziziphus mauritiana  Disebutkan di dalam al-Qur'an sebanyak tiga kali, sebagaimana dalam firman Allah:


Artinya: "Tetapi mereka berpaling, maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. " (QS: 034 : 16)

Artinya: " (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. " (QS: 053 : 14-16)

Artinya: " Berada di antara pohon bidara yang tak berduri, "(QS: 056 : 28)

Pohon Bidara rata-rata ber ukuran tinggi antara 2 - 6 Meter, berbuah lebat saat musim tiba. Pohon ini dikenal berdaun bulat kecil, ukurannya lebih lebar dari daun kelor, pohonnya sangat keras namun rantingnya dipenuhi dengan duri.

Rasa buah bidara umumnya pahit asam manis, disaat buah berwarna hijau maka umumnya rasa buah bidara pahit keasaman. Warna ranum kuning kemerahan dan kecoklatan bisa dipastikan buah goal tersebut akan terasa manis, namun sentuhan asam masih tetap ada. Bentuknya menyerupai anggur namun kulitnya tidak sekeras anggur. Ditengah daging yang empuk dan lembek ada biji yang cukup kasar. Konon biji bidara ini bisa dijadikan bahan dasar kosmetik untuk menghaluskan kulit.
Perhatian Nabi Muhammad SAW Terhadap Pohon Bidara:

Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata, "Rasulullah SAW, pernah bersabda, "Sesunggunnya orang yang menebang pohon bidara akan dituang api neraka di kepalanya '," (Shahih, HR al-Baihaqi [IV/117])

Diriwayatkan dari Muawiyah bin Haidah ra, ia berkata, "Rasulullah saw. Pernah bersabda, 'Allah akan menuangkan (air panas) ke atas kepala penebang pohon bidara di dalam neraka', " (HR al-Baihaqi [VI/141]).

Fakta Botani Pohon Bidara:
Pohon Bidara adalah jenis pohon atau perdu yang memeriksa, tingginya mencapai kira-kira 15 m, tumbuh tegak atau menyebar dengan cabang-cabangnya yang menjuntai. Letak rantingnya simpangsiur, berbulu kempa, penumpunya berduri, menyendiri dan lurus (berukuran 5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan.

Cabang yang kedua lebih pendek dan melengkung, duri kadang-kadang tidak ada, pohonnya selalu hijau atau setengah meranggas. Daunnya tunggal, letaknya berselang-seling, berbentuk bundar telur-jorong sampai bundar-telur-lonjong, berukuran (2-9) cm x (1,5-5) cm, tepinya sedikit beringgit atau rata, berkilap dan tak berbulu pada lembaran sebelah atasnya , berbulu kempa yang rapat, berwarna putih pada lembaran sebelah bawahnya, dengan 3 tulang daun membujur yang nyata; tangkai daunnya 8-15 mm panjangnya. 

Perbungaannya muncul dari ketiak daun, berbentuk payung menggarpu, panjangnya 1-2 cm, tersusun atas 7-20 kuntum bunga, gagang perbungaan panjangnya 2-3 mm. Bunganya berdiameter 2-3 mm, berwarna kekuningan, sedikit harum. Gagang bunganya 3-8 mm panjangnya, daun kelopaknya bercuping 5, berbentuk delta, bagian luarnya berambut, bagian dalamnya gundul. Daun mahkota 5 helai, sedikit berbentuk sudip yang cekung, terlentik. 

Benang sarinya 5 utas, bakal buahnya beruang 2, tangkai putiknya bercabang dua, cakramnya bercuping 10 atau beralur-alur. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk bulat sampai bulat telur, dapat mencapai ukuran 6 cm x 4 cm untuk yang dibudidayakan, dan umumnya jauh lebih kecil untuk yang liar. 

Kulit buahnya halus atau kasar, berkilap, tipis tetapi liat, berwarna kekuningan sampai kemerahan atau kehitaman, daging buahnya berwarna putih, mengeripik (crisp), banyak mengandung sari buah, rasanya agak asam sampai manis, menjadi menepung pada buah yang matang penuh. Bijinya terletak dalam batok yang berbenjol dan beralur tidak beraturan, yang berisi 1-2 inti biji yang berwarna coklat.
Reproduksi Pohon Bidara:

Meskipun hampir semua pohon bidara yang dipelihara diperbanyak dengan benih, perbanyakan vegetatif makin banyak dipraktekkan, karena itulah satu-satunya cara untuk memperoleh pohon yang sifatnya sama dengan induknya. Pohonnya dapat diperbanyak melalui stek atau cangkok, tetapi penempelan atau penyambunganlah yang lebih sering dilakukan. Anakan atau benih yang seringkali diambil dari jenis-jenis Ziziphus liar yang selalu tersedia di alam, dimanfaatkan sebagai batang bawah. 

Masa pertumbuhan vegetatif merupakan saat untuk melakukan penempelan, tempelan bentuk T atau penempelan cincin merupakan cara yang dianjurkan. Penyambungan pecut (whip grafting) merupakan cara penyambungan yang dianjurkan, tetapi koneksi penyusuan (suckle grafting), yaitu salah satu pelengkungan yang cukup digemari. 

Komponen-Komponen Pohon Bidara dan Kegunaannya :
Buah, buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar, juga dikeringkan, atau dibuat manisan. Buah yang belum matang sering dimakan pakai garam. Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop.

Daun, daun muda bidara bisa diolah sebagai sayuran, daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan.
Kayu, kulit kayu bidara dan juga buahnya menghasilkan bahan pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat lain.

Manfaat Dan Khasiat Herbal Pohon Bidara:
Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akar dari pohon bidara berkhasiat obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal untuk luka. Di Jawa, misalnya, kulit kayunya digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.

Selain itu daun bidara sangat efektif untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena gangguan jin. Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al-Kafirun, al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. (Bisa juga dibacakan ayat-ayat al-Qur'an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum.

Daun bidara tidak hanya dimanfaatkan untuk memandikan jenazah, orang yang baru masuk Islam atau mandi haidh, tapi juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di antaranya, diare, diabetes dan malaria.

Berikut ini beberapa khasiat dan resep pengobalan herbal pohon bidara, antara lain:
Perasan kulit batang pohon Sidr dapat mencegah penyakit thihal, batuk berat dan muntah darah.
Daun pohon bidara dapat menyembuhkan luka, mehilangkan kotoran (daki), membersihkan kulit dan melembutkannya, serta memperkuat rambut. Buah bidara dapat dibuat jus yang enak dan segar.

Biji buah sidar dibelah lalu tumbuk halus dan direbus pakai air bersih, airnya tiris. Setelah dingin diberikan kepada anak yang pertumbuhannya lamban, akan segera berkembang cepat.
Buah kering bidara dimakan sebelum sarapan, makan siang atau makan malam, dapat memperbaiki pencernaan makanan dan menambah selera makan.Buah bidara dan membersihkan perut, membersikan darah dan membuat perasan jadi relaks serta, membangkitkan kreatifitas bekerja.

Kulit, ranting dan batang pohon bidara dapat dipergunakan untuk mengobati demam, gangguan pencernaan, sakit tenggorokan dan selalu menguap. Khusus kulitnya dapat mengobati alergi kulit dan luka-luka. Kulit batang pohon bidara dapat menguatkan rambut, melembutkan dan mencegah kotembe dan kutu rambut.@Zoe
Hal 14 bawah
Pohon Bidara (Sidr) Penyembuh Diabet dan Malaria

Pohon Sidr (Goal, Sumbawa dan Bidara, Indonesia), bahasa latinnya disebut ziziphus mauritiana  Disebutkan di dalam al-Qur'an sebanyak tiga kali, sebagaimana dalam firman Allah:

Artinya: "Tetapi mereka berpaling, maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. " (QS: 034 : 16)

Artinya: " (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. " (QS: 053 : 14-16)

Artinya: " Berada di antara pohon bidara yang tak berduri, "(QS: 056 : 28)

Pohon Bidara rata-rata ber ukuran tinggi antara 2 - 6 Meter, berbuah lebat saat musim tiba. Pohon ini dikenal berdaun bulat kecil, ukurannya lebih lebar dari daun kelor, pohonnya sangat keras namun rantingnya dipenuhi dengan duri.

Rasa buah bidara umumnya pahit asam manis, disaat buah berwarna hijau maka umumnya rasa buah bidara pahit keasaman. Warna ranum kuning kemerahan dan kecoklatan bisa dipastikan buah goal tersebut akan terasa manis, namun sentuhan asam masih tetap ada. Bentuknya menyerupai anggur namun kulitnya tidak sekeras anggur. Ditengah daging yang empuk dan lembek ada biji yang cukup kasar. Konon biji bidara ini bisa dijadikan bahan dasar kosmetik untuk menghaluskan kulit.
Perhatian Nabi Muhammad SAW Terhadap Pohon Bidara:

Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata, "Rasulullah SAW, pernah bersabda, "Sesunggunnya orang yang menebang pohon bidara akan dituang api neraka di kepalanya '," (Shahih, HR al-Baihaqi [IV/117])

Diriwayatkan dari Muawiyah bin Haidah ra, ia berkata, "Rasulullah saw. Pernah bersabda, 'Allah akan menuangkan (air panas) ke atas kepala penebang pohon bidara di dalam neraka', " (HR al-Baihaqi [VI/141]).

Fakta Botani Pohon Bidara:
Pohon Bidara adalah jenis pohon atau perdu yang memeriksa, tingginya mencapai kira-kira 15 m, tumbuh tegak atau menyebar dengan cabang-cabangnya yang menjuntai. Letak rantingnya simpangsiur, berbulu kempa, penumpunya berduri, menyendiri dan lurus (berukuran 5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan.

Cabang yang kedua lebih pendek dan melengkung, duri kadang-kadang tidak ada, pohonnya selalu hijau atau setengah meranggas. Daunnya tunggal, letaknya berselang-seling, berbentuk bundar telur-jorong sampai bundar-telur-lonjong, berukuran (2-9) cm x (1,5-5) cm, tepinya sedikit beringgit atau rata, berkilap dan tak berbulu pada lembaran sebelah atasnya , berbulu kempa yang rapat, berwarna putih pada lembaran sebelah bawahnya, dengan 3 tulang daun membujur yang nyata; tangkai daunnya 8-15 mm panjangnya. 

Perbungaannya muncul dari ketiak daun, berbentuk payung menggarpu, panjangnya 1-2 cm, tersusun atas 7-20 kuntum bunga, gagang perbungaan panjangnya 2-3 mm. Bunganya berdiameter 2-3 mm, berwarna kekuningan, sedikit harum. Gagang bunganya 3-8 mm panjangnya, daun kelopaknya bercuping 5, berbentuk delta, bagian luarnya berambut, bagian dalamnya gundul. Daun mahkota 5 helai, sedikit berbentuk sudip yang cekung, terlentik. 

Benang sarinya 5 utas, bakal buahnya beruang 2, tangkai putiknya bercabang dua, cakramnya bercuping 10 atau beralur-alur. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk bulat sampai bulat telur, dapat mencapai ukuran 6 cm x 4 cm untuk yang dibudidayakan, dan umumnya jauh lebih kecil untuk yang liar. 

Kulit buahnya halus atau kasar, berkilap, tipis tetapi liat, berwarna kekuningan sampai kemerahan atau kehitaman, daging buahnya berwarna putih, mengeripik (crisp), banyak mengandung sari buah, rasanya agak asam sampai manis, menjadi menepung pada buah yang matang penuh. Bijinya terletak dalam batok yang berbenjol dan beralur tidak beraturan, yang berisi 1-2 inti biji yang berwarna coklat.
Reproduksi Pohon Bidara:

Meskipun hampir semua pohon bidara yang dipelihara diperbanyak dengan benih, perbanyakan vegetatif makin banyak dipraktekkan, karena itulah satu-satunya cara untuk memperoleh pohon yang sifatnya sama dengan induknya. Pohonnya dapat diperbanyak melalui stek atau cangkok, tetapi penempelan atau penyambunganlah yang lebih sering dilakukan. Anakan atau benih yang seringkali diambil dari jenis-jenis Ziziphus liar yang selalu tersedia di alam, dimanfaatkan sebagai batang bawah. 

Masa pertumbuhan vegetatif merupakan saat untuk melakukan penempelan, tempelan bentuk T atau penempelan cincin merupakan cara yang dianjurkan. Penyambungan pecut (whip grafting) merupakan cara penyambungan yang dianjurkan, tetapi koneksi penyusuan (suckle grafting), yaitu salah satu pelengkungan yang cukup digemari. 

Komponen-Komponen Pohon Bidara dan Kegunaannya :
Buah, buah bidara dari kultivar unggul dapat dimakan dalam keadaan segar, atau diperas menjadi minuman penyegar, juga dikeringkan, atau dibuat manisan. Buah yang belum matang sering dimakan pakai garam. Pernah dilaporkan bahwa buah bidara juga direbus dan menghasilkan sirop.

Daun, daun muda bidara bisa diolah sebagai sayuran, daun-daunnya dapat pula dijadikan pakan.
Kayu, kulit kayu bidara dan juga buahnya menghasilkan bahan pewarna. Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama, dan digunakan sebagai kayu bubut, alat rumah tangga, dan alat-alat lain.

Manfaat Dan Khasiat Herbal Pohon Bidara:
Buah, biji, daun, kulit kayu, dan akar dari pohon bidara berkhasiat obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal untuk luka. Di Jawa, misalnya, kulit kayunya digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, sedangkan di Malaysia bubur kulit kayunya dapat dimanfaatkan untuk obat sakit perut.

Selain itu daun bidara sangat efektif untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena gangguan jin. Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al-Kafirun, al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. (Bisa juga dibacakan ayat-ayat al-Qur'an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum.

Daun bidara tidak hanya dimanfaatkan untuk memandikan jenazah, orang yang baru masuk Islam atau mandi haidh, tapi juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di antaranya, diare, diabetes dan malaria.

Berikut ini beberapa khasiat dan resep pengobalan herbal pohon bidara, antara lain:
Perasan kulit batang pohon Sidr dapat mencegah penyakit thihal, batuk berat dan muntah darah.
Daun pohon bidara dapat menyembuhkan luka, mehilangkan kotoran (daki), membersihkan kulit dan melembutkannya, serta memperkuat rambut. Buah bidara dapat dibuat jus yang enak dan segar.

Biji buah sidar dibelah lalu tumbuk halus dan direbus pakai air bersih, airnya tiris. Setelah dingin diberikan kepada anak yang pertumbuhannya lamban, akan segera berkembang cepat.
Buah kering bidara dimakan sebelum sarapan, makan siang atau makan malam, dapat memperbaiki pencernaan makanan dan menambah selera makan.Buah bidara dan membersihkan perut, membersikan darah dan membuat perasan jadi relaks serta, membangkitkan kreatifitas bekerja.


Kulit, ranting dan batang pohon bidara dapat dipergunakan untuk mengobati demam, gangguan pencernaan, sakit tenggorokan dan selalu menguap. Khusus kulitnya dapat mengobati alergi kulit dan luka-luka. Kulit batang pohon bidara dapat menguatkan rambut, melembutkan dan mencegah kotembe dan kutu rambut.@Zoe

Tidak ada komentar: