Selasa, 17 September 2013

Seputar Habib Munzir Al Musawa

Jurnalis Independen: Pimpinan Majelis Zikir Rasulullah Habib Munzir bin Fuad Al Musawa wafat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Minggu (15/9/2013), pukul 15.30 WIB.


Habib Munzir lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 23 Februari 1973. Dia merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Fuad bin Abdurrahman Al Musawa dan Rahmah binti Hasyim Al Musawa.

Habib Munzir sempat mengeluh sakit kepala. Karena terjatuh di kamar mandi, ia dibawa ke rumah sakit. Setelah dilakukan pengecekan, beliau meninggal.

Habib Munzir dimakamkan di pemakaman milik Habib Kuncung di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013) siang.

Ada beberapa hal yang bisa dikenang dari Habib Munzir. Apa saja itu?

Mimpi Bertemu Nabi Muhammad SAW

Sebelum meninggal, Habib Munzir menulis kisah mengenai mimpi bertemu Rasulullah Nabi Muhammad SAW di blognya yang beralamat majeliskecil.wordpress.com.

"Saya sangat mencintai Rasulullah SAW, menangis merindukan Rasulullah SAW, dan sering dikunjungi Rasululullah SAW dalam mimpi, Rasul selalu menghibur saya jika saya sedih, suatu waktu saya mimpi bersimpuh dan memeluk lutut beliau dan berkata wahai Rasulullah SAW aku rindu padamu, jangan tinggalkan aku lagi, butakan mataku ini asal bisa jumpa denganMu ataukan matikan aku sekarang, aku tersiksa di dunia ini. Rasulullah SAW menepuk bahu saya dan berkata , "Munzir, tenanglah, sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah jumpa denganku maka saya terbangun," tulis Habib Munzir di dalam blognya.

Ulama yang Dicintai Allah SWT

Almarhum Habib Munzir disebut sebagai ulama yang mencintai dan dicintai Allah SWT sehingga "dipanggil" lebih cepat.

"Orang beriman itu tidak takut mati, merindukan mati, tetapi tidak mencari mati. Mati merupakan satu-satunya cara untuk berjumpa dengan Allah SWT," kata pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra Ustaz Muhammad Arifin Ilham.

Habib Munzir juga dianggap sebagai orang yang selalu ingin mendatangi, bukan didatangi, saat bersilaturahmi. "Beliau katakan jangan datang. Biar Habib yang datang ke rumah Arifin," katanya.

Ulama Muda Penuh Panutan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganggap Habib Munzir ulama muda yang penuh dengan panutan bagi umat Islam.

"Saya sering bersama beliau. Beliau sangat mendambakan Indonesia yang religius, Islami dan rakyatnya sejahtera," ujarnya saat melayat ke rumah duka di Jalan Pancoran Indah, Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan.

SBY teringat saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Habib Munzir dalam tausiahnya memberikan contoh-contoh teladan Rasulullah SAW yang bisa menjadi anutan seluruh jamaah.

"Semua itu adalah kenangan indah, kenangan manis yang tidak akan terlupakan dari almarhum," ucapnya.

Mengajak Bertaubat & Mencintai Rasulullah SAW

Nama "Majelis Rasulullah" muncul berawal ketika Habib Munzir Almusawa lulus dari pendidikannya di Darulmustafa pimpinan Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh Tarim Hadramaut, Yaman.

Ia kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah pada tahun 1998, dengan fokus pengajaran mengajak orang bertobat dan mencintai Nabi Muhammad dan sunnahnya, serta menjadikannya sebagai idola.

Habib Munzir mulai berdakwah di Jakarta. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Habib Munzir membuka majelis setiap malam Selasa, mengikuti jejak gurunya Al Habib Umar bin Hafidz yang membuka majelis mingguan setiap malam Selasa.

Ia sempat memimpin Ma'had Assa'adah, yang diwakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung. Setelah setahun, Munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma'had tersebut dan melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta.

Ketika pengunjung semakin padat, ia memindahkan majelis dari musala ke musala, lalu untuk menampung hadirin yang semakin padat maka Munzir memindahkannya menjadi dari masjid ke masjid secara bergantian. Mulailah majelis ini diberi nama oleh Habib Munzir sebagai "Majelis Rasulullah".

Majelis kian memadat, Habib Munzir mengambil empat masjid besar yang bergantian setiap malam Selasa, yaitu masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taqwa Pasar minggu Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, dan Ma`had Daarul Ishlah Pimp. KH. Amir Hamzah di Jalan Raya Buncit Kalibata Pulo.

Karena hadirin semakin bertambah, maka Habib Munzir akhirnya memusatkan majelis malam Selasa ini di Masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan.@


Tidak ada komentar: