Jurnalis Independen: Ketika Barack Obama terpilih
sebagai presiden AS, salah satu janjinya akan menangkap hidup atau mati Usamah
bin Laden. Sekarang dikabarkan tokoh yang paling ditakuti dan dicari oleh
seluruh aparat keamanan dunia itu, dikabarkan tewas oleh serangan pasukan
khusus AS, yang melakukan kerjasama
dengan ISI dan CIA.
Bagaimana Usamah yang selalu
luput, kemudian berhasil diidentifikasi
posisinya oleh CIA? Tewasnya Usamah bin Laden ini, semata-mata kehebatan agen
CIA, yang diterjunkan di Pakistan dan Afghanistan? Atau tewasnya Usama bin
Laden merupakan kerjasama antara jaringan intelijen Paksitan (ISI) dan intelijen
AS (CIA), yang menjadikan Usama bin Laden, sudah mencapai kesepakatan utuk
mengakhiri peranan Usama bin Laden?
Usama bin Laden barangdagangan
yang mahal, dan mempunyai nilai politik yang tinggi. Kematiannya, mempunyai
nilai yang sangat tinggi, baik nilai uang maupun nilai poliitk. Baik Pakistan
dan AS keduanya mempunyai kepentingan dengan kematian Usamah bin Laden.
Langkah-langkah kematian Usamah bin Laden sudah menjadi agenda antara pejabat
intelijen dan keamanan Pakistan dengan
pejabat intelijen dan keamanan AS.
Latar belakang kematian Usamah
bin Laden, tidak tertutup kemungkinan ini adalah hasil dari “trade of” (dagang) antara pejabat intelijen Pakistan (ISI) dan
aparat militer dengan intelijen AS, CIA yang memang ingin menjadikan kematian
Usamah bin Laden ini, membangun kembali citra AS sebagai kekuatan global yang
sudah mulai kehilangan pengaruhnya dipanggung internasional.
Intelijen Pakistan (ISI)
mempunyai data dan catatatan lengkap siapa saja yang masuk Pakistan, dan
kemudian menyeberang ke Afghanistan. ISI juga mempunyai data lengkap
tokoh-tokoh Pakistan dan Afghanistan yang terlibat dalam konflik sekarang ini
di Afghanistan. IS juga mengetahui pergerakan tokoh-tokoh itu, dan hanya
menunggu giliran waktu, tokoh-tokoh itu, dijadikan “barang” dagangan dengan
fihak-fihak yang mempunyai kepentingan. Sesuai dengan “deal ” politik yang
dicapai antara fihak-fihak yang mempunyai kepentingan.
Mengapa moment kematian Usamah
bin Laden di pilih sekarang ini? Apa latar belakang langkah-langkah yang diambil
oleh fihak intelijen Pakistan (ISI) dengan CIA, yang harus mencapai
kesepakatan, kemudian mengakhiri hidup
tokoh Usamah bin Laden itu?
Tentu, fihak yang paling
berkepentingan dengan saat sekarang ini, tak lain adalah AS dan Barack Obama.
Mengapa AS dan Barack Obama, negara dan tokoh yang paling mempunyai kepentingan
atas kematian Usama bin Laden?
Pertama, peristiwa kematian
Usama bin Laden, sangat menguntungkan
bagi Presiden Barack Obama, yang
populeritasnya sudah sangat menurun, dibandingkan saat awal dia menjabat
Presiden di Gedung Putih. Citra Obama terus merosot, dan sampai titik yang paling rendah. Karena
Presiden AS itu gagal mengatasi krisis ekonomi.
Di masa pemerintah Barack Obama
ini, AS dihadapkan oleh “disaster” ekonomi, di mana AS mempunyai utang
jumlahnya mencapai $ 14,7 triliun dolar atau setara dengan 97 persen PDB nya.
Selain itu, AS mengalami defisit anggarannya mencapai $ 1,6 triliun, dan masih
ditambah dengan defisit perdagangan yang terus-menerus. Obama juga masih harus menghadapi hantaman
dari Partai Republik, sehingga semua keputusan politik, yang sudah diambil
tentang kebijakan-kebijakan, gagal diimplementasikan.
AS benar-benar mengalami
keterpurukan sebagai negara adidaya. AS mengalami defisit kepercayaan
(distrust) oleh sekutu-sekutunya di seluruh dunia. Tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan tentang AS, karena ekonomi terus merosot dan peranannya di dunia
juga menurun. Termasuk dalam perang di Irak dan Afghanistan. Ini akan
menjatuhkan kredibelitas dan kepercayaan, bukan hanya dunia luar terhadap AS,
tetapi oleh rakyat AS terhadap pemerintahan Obama.
Tahun depan Presiden Obama akan
mencalonkan dirinya lagi. Tahun 20012 akan berlangsung pemilihan presiden.
Dengan dibayang-bayangi kegagalan ekonomi, utang, dan keamanan global,
perubahan politik di dunia Arab, dan Afrika Utara, yang sangat tidak mendukung
bagi bangkitnya kembali Obama bisa tetap bertahan di Gedung Putih. Semua faktor
yang ada itu, membuat Obama menjad tokoh, yang sangat tidak populer di mata
rakyat AS. Sekalipun, berbagai jajak pendapat masih mengunggulkan Obama, karena
memang tidak ada saingannya.
Kematian Usamah bin Laden, yang
memomentumnya diambil sekarang ini, hanya sebuah hasil dari “deal” politik
antara pejabat keamanan dan intelijen Pakistan (ISI) dengan intelijen AS (CIA),
dan tujuan mengangkat kembali posisi AS yang sudah runtuh, dan bangkrut secara
politik dan ekonomi serta militer.
Berhasilnya militer AS yang dibantu oleh intelijen Pakistan membunuh
Usamah bin Laden, mungkin bisa menaikan kembali bobot dan sosok Presiden Barack
Obama yang akan melakukan kampanye pemilihan presiden AS. Sebuah langkah-langkah
yang sangat strategis, dan sekaligus membangkitkan kembali kepercayaan dunia
dan sekutunya, bahwa AS masih kuat dan mempunyai “gigi” menghadapi ancaman
keamanan global.
Pertanyaannya adalah dengan
kematian Usamah bin Laden ini, dapat dipertanggungjawabkan sebagai pertanda
berakhirnya ancaman keamanan global? Selama ini kekacauan dan ancaman keamanan
global selalu dikaitkan dengan isu Al-Qaidah dan Usamah bin Laden.
Kematian Usamah bin Laden, jangka
pendek, hanya bermanfaat bagi Presiden Barack Obama dan AS, yang memunyai
kepentingan dengan kematian tokoh al-Qaidah itu. Dan, kematian Bin Laden akan
mengangkat kembali pamor presiden AS
yang bekulit hitam itu. Wallahlu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar