Kamis, 19 September 2013

AM Saefuddin: Miss World Bukti Kegagalan Dakwah Ummat Islam Indonesia

Jurnalis Independen: Terselenggaranya perhelatan dunia Miss Word 2013 di Indonesia merupakan gambaran keberhasilan kekuatan Zionis dunia dan antek-anteknya yang menjadi warga negara Indonesia. Di sis lain hal itu merupakan wujud dari kegagalan system dakwah islam para da’i di Indonesia.


‘’Ini gambaran kecil bahwa dakwah kita selama ini belum berhasil,’’ demikian kata Prof Ahmad Muflih Saefuddin (Pak AM) menyinggung perhelatan Miss World 2013 di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Ketua Pembina Dewan Da’wah dalam Silaturrahim Idul Fitri Keluarga Besar Dewan Dakwah di Gedung Menara Dakwah, Sabtu, 31 Agustus.

Dengan bumbu guyonan khasnya, Pak AM menyampaikan kritik atas terselenggaranya Miss World 2013 di tiga kota di Negeri Muslim Terbesar di Dunia ini. Namun, ia juga mengajak Dewan Dakwah bermuhasabah atas terjadinya hal (kontes MW) yang tidak sepatutnya dilaksanakan di Indonesia itu.

Silaturrahim Idul Fitri Keluarga Besar Dewan Dakwah tahun ini menghadirkan pembicara Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva dan Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri RI, AM Fachir.

Dalam kesempatan tersebut, hadir cukup lengkap para pengurus Dewan Da’wah, mulai dari Pembina, Pengawas, hingga Pengurus Harian. Tampak pula para pengurus Dewan Da’wah daerah dan tetamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Dewan Da’wah KH Syuhada Bahri menyampaikan bahwa di saat seperti ini, ia teringat pada para pendahulu Dewan Da’wah. ‘’Para ‘Bapak-bapak ideologis’ yang tidak pernah duduk manis menonton realitas. Yang mereka lakukan adalah membaca realitas itu, dan merespon realitas itu, dengan fikiran dan amal nyata,’’ kata Ustadz Syuhada.

Ia melanjutkan, bahwa tongkat estafet dakwah tersebut kini berada di tangan para anak-anak ideologis para pendahulu Dewan Da’wah. Realitas kehidupan yang dialami pun berbeda dengan para pendahulu. Meskipun demikian, Allah SWT tidak membebani suatu kaum di luar kesanggupannya.

Di akhir sambutannya, Ustadz Syuhada Bahri menyampaikan apresiasi kepada beberapa korporat yang selama ini telah memberikan  kontribusi terhadap Program Dakwah Pedalaman. Di antaranya adalah PT Artajasa, PT Adhimix Precast, PT PT Paragon Technology and Innovation, dan Bamuis BNI 46.

Di kesempatan yang sama, Pak AM secara simbolis menyerahkan wakafnya kepada Ketua Badan Wakaf Dewan Da’wah, Ustadz Anwar.

Dalam pemaparannya, AM Fachri yang Mantan Dubes Mesir Tahun 2007-2011, menyampaikan perkembangan Mesir terkini. Ia menegaskan, hubungan diplomasi antara Indonesia-Mesir menguntungkan Indonesia. ‘’Maka selayaknya Indonesia menjadi garda terdepan dalam merespon situasi Mesir sebagai bentuk terimakasih,’’ katanya.

AM Fachri mengingatkan, Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan RI. Secara ekonomis, neraca perdagangan Indonesia dengan Mesir menghasilkan surplus. Dan secara intelektual, banyak sekali mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di sana.

Dalam sesi selanjutnya, Hamdan Zoelva menyampaikan hak dan kewajiban konstitusional umat Islam dalam menghadapi Pemilu 2014. Ia menyampaikan bahwa Umat Islam memiliki kesempatan untuk menegakkan Syari’at Islam melalui pesta demokrasi.

“Demokrasi itu civil room, yang mayoritas akan menguasai. Maka, jika seluruh rakyat sudah faham akan syari’at Islam, Indonesia secara konstitusinal bisa menegakkan hukum Islam,” jelasnya.

Karena itu, lanjut Hamdan, demokrasi harus dimanfaatkan oleh umat Islam. ‘’Kalau tidak, demokrasi akan memberi ruang kepada kelompok lain untuk eksis bahkan menguasai negara ini,’’ ia mengingatkan.@Rus


Tidak ada komentar: