Jurnalis Independen: Terselenggaranya perhelatan dunia
Miss Word 2013 di Indonesia merupakan gambaran keberhasilan kekuatan Zionis dunia
dan antek-anteknya yang menjadi warga negara Indonesia. Di sis lain hal itu
merupakan wujud dari kegagalan system dakwah islam para da’i di Indonesia.
‘’Ini gambaran kecil bahwa dakwah
kita selama ini belum berhasil,’’ demikian kata Prof Ahmad Muflih Saefuddin
(Pak AM) menyinggung perhelatan Miss World 2013 di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Ketua Pembina
Dewan Da’wah dalam Silaturrahim Idul Fitri Keluarga Besar Dewan Dakwah di
Gedung Menara Dakwah, Sabtu, 31 Agustus.
Dengan bumbu guyonan khasnya, Pak
AM menyampaikan kritik atas terselenggaranya Miss World 2013 di tiga kota di
Negeri Muslim Terbesar di Dunia ini. Namun, ia juga mengajak Dewan Dakwah
bermuhasabah atas terjadinya hal (kontes MW) yang tidak sepatutnya dilaksanakan
di Indonesia itu.
Silaturrahim Idul Fitri Keluarga
Besar Dewan Dakwah tahun ini menghadirkan pembicara Wakil Ketua Mahkamah
Konstitusi Hamdan Zoelva dan Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementrian
Luar Negeri RI, AM Fachir.
Dalam kesempatan tersebut, hadir
cukup lengkap para pengurus Dewan Da’wah, mulai dari Pembina, Pengawas, hingga
Pengurus Harian. Tampak pula para pengurus Dewan Da’wah daerah dan tetamu
undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum
Dewan Da’wah KH Syuhada Bahri menyampaikan bahwa di saat seperti ini, ia
teringat pada para pendahulu Dewan Da’wah. ‘’Para ‘Bapak-bapak ideologis’ yang
tidak pernah duduk manis menonton realitas. Yang mereka lakukan adalah membaca
realitas itu, dan merespon realitas itu, dengan fikiran dan amal nyata,’’ kata
Ustadz Syuhada.
Ia melanjutkan, bahwa tongkat
estafet dakwah tersebut kini berada di tangan para anak-anak ideologis para
pendahulu Dewan Da’wah. Realitas kehidupan yang dialami pun berbeda dengan para
pendahulu. Meskipun demikian, Allah SWT tidak membebani suatu kaum di luar
kesanggupannya.
Di akhir sambutannya, Ustadz
Syuhada Bahri menyampaikan apresiasi kepada beberapa korporat yang selama ini
telah memberikan kontribusi terhadap
Program Dakwah Pedalaman. Di antaranya adalah PT Artajasa, PT Adhimix Precast,
PT PT Paragon Technology and Innovation, dan Bamuis BNI 46.
Di kesempatan yang sama, Pak AM
secara simbolis menyerahkan wakafnya kepada Ketua Badan Wakaf Dewan Da’wah,
Ustadz Anwar.
Dalam pemaparannya, AM Fachri
yang Mantan Dubes Mesir Tahun 2007-2011, menyampaikan perkembangan Mesir
terkini. Ia menegaskan, hubungan diplomasi antara Indonesia-Mesir menguntungkan
Indonesia. ‘’Maka selayaknya Indonesia menjadi garda terdepan dalam merespon
situasi Mesir sebagai bentuk terimakasih,’’ katanya.
AM Fachri mengingatkan, Mesir
merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan RI. Secara ekonomis, neraca
perdagangan Indonesia dengan Mesir menghasilkan surplus. Dan secara
intelektual, banyak sekali mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di sana.
Dalam sesi selanjutnya, Hamdan
Zoelva menyampaikan hak dan kewajiban konstitusional umat Islam dalam
menghadapi Pemilu 2014. Ia menyampaikan bahwa Umat Islam memiliki kesempatan
untuk menegakkan Syari’at Islam melalui pesta demokrasi.
“Demokrasi itu civil room, yang
mayoritas akan menguasai. Maka, jika seluruh rakyat sudah faham akan syari’at
Islam, Indonesia secara konstitusinal bisa menegakkan hukum Islam,” jelasnya.
Karena itu, lanjut Hamdan,
demokrasi harus dimanfaatkan oleh umat Islam. ‘’Kalau tidak, demokrasi akan memberi
ruang kepada kelompok lain untuk eksis bahkan menguasai negara ini,’’ ia
mengingatkan.@Rus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar