Jurnalis Independen: Joko Widodo (Jokowi), Politisi
PDI Perjuangan yang juga menjabat Gubernur DKI Jakarta, dsetelah kelihatan
lengket dengan Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarno Putri kini mulai berani mengkritik kepemimpinan nasional
Indonesia yang dinilainya tidak memiliki karakter nasional building yang cerdas
dan akurat.
Jikowi mengkritik, carut marut
kondisi sosial ekonomi Indonesia lantaran para pemangku kebijakan melupakan
ajaran Bung Karno.
“Jika gagasan Bung Karno
dilaksanakan secara konsisten, negara kita tidak akan seperti ini,” kata Jokowi
saat mengunjungi kantor Republika di Pejaten, Jakarta, Selasa (17/9).
Salah satu ajaran Bung Karno yang
menurut Jokowi dilupakan adalah konsep berdiri di atas kaki sendiri
(berdikari). Ketidakmandirian itu sangat mencolok terlihat di bidang ekonomi.
Menurutnya apabila konsep berdirikari diimplementasikan secara benar, maka
dapat dipastikan Indonesia tidak akan mengalami krisis pangan. “Kita tidak
perlu bergantung pada impor,” ujarnya.
Jokowi mengatakan salah satu
implementasi konsep berdikari yang diterapkan Bung Karno adalah membangun
pabrik Krakatau Steel. Menurut Jokowi, tujuan dasar Krakatau Steel dibangun
Bung Karno adalah sebagai basis awal pembangunan industri berat di Indonesia.
Lewat Krakatau Steel, Bung Karno berharap Indonesia bisa memproduksi sendiri
bahan baku mobil nasional, kereta api, dan sebagainya. Namun nyatanya, hingga
saat ini, negeri ini hanya menjadi pasar bagi internasional, imbuh Jokowi
menohok para pemimpin setelah era Soekarno. Kritikan itu, terutama juga di
tujukan pada kebijakan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang
amburadul.
“Kita menjadi negara kuat yang
tidak hanya sekadar dari pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Kebijakan impor yang diterapkan
pemerintah dalam berbagai sektor mencerminkan hilangnya kemandirian bangsa.
Jokowi mencontohkan soal krisis kedelai yang terjadi di Indonesia saat ini.
Menurutnya krisis kenaikan harga kedelai bisa dihindari apabila pemerintah
tidak menggantungkan kebutuhan kedelai dalam negeri dari hasil impor.
Pemerintah, imbuh Jokowi, mestinya berkonsentrasi membangun swasembada pangan
secara utuh, tidak hanya kedelai.
“Tidak apa-apa kita tidak makan
kedelai impor 5 tahun. Tapi setelah itu kita punya produksi sendiri,” kata
idola wong cilik ini.
Negara memainkan peran penting
dalam membangun kedaulatan ekonomi suatu bangsa. Dalam konteks itu Jokowi
menyatakan pemerintah mestinya mampu meningkatkan angka produksi dalam negeri.
“Yang terjadi sekarang kan
timpang. Konsumsi kita lebih tinggi dari produksi,” ujar kandidat presiden
tertinggi 2014 itu.
Ketergantungan yang berlebihan
terhadap produk asing pada akhirnya membuat Bangsa Indonesia kehilangan
karakter. Jokowi yang memiliki rating calon pilpres tertinggi juga mengatakan
bahwa sudah saatnya Bangsa Indonesia menetapkan visi misi pembangunan guna
mencapai cita-cita bersama.
“Orang harus diarahkan, mau
dibawa kemana bangsa ini,” kritiknya pada pemerintah.
Jokowi mengaku banyak mendapat
pengetahuan soal konsep dan ajaran Bung Karno dari Megawati Soekarno Putri.
Pengetahuan Megawati tentang Soekarno ditularkan kepada Jokowi dalam berbagai
pertemuan informal seperti makan siang dan malam bersama.
“Beliau cerita bagimana Bung
Karno saat di penjara, waktu berjuang 1945, gagasan besar politiknya, karakter,
kepribadian dan gagasan Bung Karno. Selain itu saya juga membaca buku-bukunya
Bung Karno,” kata capres yang digodok Megawati ini.
Meskipun demikian, masyarakat
yang sudah tidak sabar pengumuman pencapresannya papp da 2014 nanti itu, masih
menutupi jika transfer pengetahuan soal Bung Karno yang disampaikan Megawati
kepadanya merupakan bentuk kaderisasi kepemimpinan nasional jelang 2014. Jokowi
tetap masih mengelak dan mengatakan apa yang disampaikan Megawati hanya sebatas
diskusi yang wajar dilakukan ketua umum terhadap kadernya.
“Ini artinya kita diskusi. Dan
saya tidak merasa sedang disiapkan. Semua kader juga diajarkan gagasan Bung
Karno. Bukan cuma kepada diri saya,” elak Jokowi dengan santun. “Sebab ajaran
Bung Karno tentang kemandirian bangsa seharusnya harga mati bagi seluruh
pemimpin negeri ini, siapapun, dari partai manapun mereka berasal,” kata
kandidat capres terpercaya rakyat Indonesia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar