Selasa, 17 September 2013

Dikader Megawati Jokowi Mulai Berani Kritisi Pemerintah SBY

Jurnalis Independen: Joko Widodo (Jokowi), Politisi PDI Perjuangan yang juga menjabat Gubernur DKI Jakarta, dsetelah kelihatan lengket dengan  Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri kini mulai berani mengkritik kepemimpinan nasional Indonesia yang dinilainya tidak memiliki karakter nasional building yang cerdas dan akurat.

Jikowi mengkritik, carut marut kondisi sosial ekonomi Indonesia lantaran para pemangku kebijakan melupakan ajaran Bung Karno.

“Jika gagasan Bung Karno dilaksanakan secara konsisten, negara kita tidak akan seperti ini,” kata Jokowi saat mengunjungi kantor Republika di Pejaten, Jakarta, Selasa (17/9).

Salah satu ajaran Bung Karno yang menurut Jokowi dilupakan adalah konsep berdiri di atas kaki sendiri (berdikari). Ketidakmandirian itu sangat mencolok terlihat di bidang ekonomi. Menurutnya apabila konsep berdirikari diimplementasikan secara benar, maka dapat dipastikan Indonesia tidak akan mengalami krisis pangan. “Kita tidak perlu bergantung pada impor,” ujarnya.

Jokowi mengatakan salah satu implementasi konsep berdikari yang diterapkan Bung Karno adalah membangun pabrik Krakatau Steel. Menurut Jokowi, tujuan dasar Krakatau Steel dibangun Bung Karno adalah sebagai basis awal pembangunan industri berat di Indonesia. Lewat Krakatau Steel, Bung Karno berharap Indonesia bisa memproduksi sendiri bahan baku mobil nasional, kereta api, dan sebagainya. Namun nyatanya, hingga saat ini, negeri ini hanya menjadi pasar bagi internasional, imbuh Jokowi menohok para pemimpin setelah era Soekarno. Kritikan itu, terutama juga di tujukan pada kebijakan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang amburadul.

“Kita menjadi negara kuat yang tidak hanya sekadar dari pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Kebijakan impor yang diterapkan pemerintah dalam berbagai sektor mencerminkan hilangnya kemandirian bangsa. Jokowi mencontohkan soal krisis kedelai yang terjadi di Indonesia saat ini. Menurutnya krisis kenaikan harga kedelai bisa dihindari apabila pemerintah tidak menggantungkan kebutuhan kedelai dalam negeri dari hasil impor. Pemerintah, imbuh Jokowi, mestinya berkonsentrasi membangun swasembada pangan secara utuh, tidak hanya kedelai.

“Tidak apa-apa kita tidak makan kedelai impor 5 tahun. Tapi setelah itu kita punya produksi sendiri,” kata idola wong cilik ini.

Negara memainkan peran penting dalam membangun kedaulatan ekonomi suatu bangsa. Dalam konteks itu Jokowi menyatakan pemerintah mestinya mampu meningkatkan angka produksi dalam negeri.

“Yang terjadi sekarang kan timpang. Konsumsi kita lebih tinggi dari produksi,” ujar kandidat presiden tertinggi 2014 itu.

Ketergantungan yang berlebihan terhadap produk asing pada akhirnya membuat Bangsa Indonesia kehilangan karakter. Jokowi yang memiliki rating calon pilpres tertinggi juga mengatakan bahwa sudah saatnya Bangsa Indonesia menetapkan visi misi pembangunan guna mencapai cita-cita bersama.

“Orang harus diarahkan, mau dibawa kemana bangsa ini,” kritiknya pada pemerintah.

Jokowi mengaku banyak mendapat pengetahuan soal konsep dan ajaran Bung Karno dari Megawati Soekarno Putri. Pengetahuan Megawati tentang Soekarno ditularkan kepada Jokowi dalam berbagai pertemuan informal seperti makan siang dan malam bersama.

“Beliau cerita bagimana Bung Karno saat di penjara, waktu berjuang 1945, gagasan besar politiknya, karakter, kepribadian dan gagasan Bung Karno. Selain itu saya juga membaca buku-bukunya Bung Karno,” kata capres yang digodok Megawati ini.

Meskipun demikian, masyarakat yang sudah tidak sabar pengumuman pencapresannya papp da 2014 nanti itu, masih menutupi jika transfer pengetahuan soal Bung Karno yang disampaikan Megawati kepadanya merupakan bentuk kaderisasi kepemimpinan nasional jelang 2014. Jokowi tetap masih mengelak dan mengatakan apa yang disampaikan Megawati hanya sebatas diskusi yang wajar dilakukan ketua umum terhadap kadernya.

“Ini artinya kita diskusi. Dan saya tidak merasa sedang disiapkan. Semua kader juga diajarkan gagasan Bung Karno. Bukan cuma kepada diri saya,” elak Jokowi dengan santun. “Sebab ajaran Bung Karno tentang kemandirian bangsa seharusnya harga mati bagi seluruh pemimpin negeri ini, siapapun, dari partai manapun mereka berasal,” kata kandidat capres terpercaya rakyat Indonesia ini.


Tidak ada komentar: