Cerita ini fakta adanya. Awal cerita ini bermula ketika seorang kembang desa mati dibunuh setelah sebelumnya diperkosa oleh dua orang pemuda desa. Ketika arwahnya bangkit, kembang desa itu meneror pemuda yang telah membunuhnya. Lantas bagaimana kisah selengkapnya?
Dusun Sukolilo,
Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati Jawa Tengah, belakangan digemparkan oleh temuan
sosok tubuh mungil Yanti (18), mati gantung diri. Gadis cantik dan seksi itu meninggalkan
segudang kemisteriusan. Kemudian hari diketahui penyebab kematian dara yang
dikenal tetangganya belum bersuami itu ternyata hamil.
Pihak Kepolisian
Pati menduga, Yanti gantung diri karena tidak tahan menahan malu usai menjadi korban
pemerkosaan. Polisi segera mengadakan penyelidikan, dan dengan pengembangan
yang akurat di tempat terjadinya gantung diri, dan ditambah informasi yang
diperoleh dari masyarakat, polisi akhirnya menangkap Yuda (21) dan Rahmad
(19), dengan tuduhan telah memperkosa Yanti, gadis primadona anak kepala desa.
Dalam
pemeriksaan tersebut, akhirnya Yuda dan Rahmad, dua bersaudara mengakui
perbuatannya, karena mereka tergiur oleh kemolekan tubuh Yanti ketika mandi di sungai
Kademangan di mana Yanti bertempat tinggal.
Kepada petugas,
mereka menceritakan kronologis pemerkosaan. Dimulai ketika Yuda dan adiknya Rahmad
sedang mencari ikan di sungai itu. Mereka berdua mengintip di sungai ketika Yanti
biasa mandi di sana. Pada awalnya, mereka tidak memiliki niat untuk memperkosa,
karena Yanti seorang perawan bahenol yang juga kembang desa.
Awalnya mereka
berdua, tidak berani macam-macam terhadap Yanti. Tetapi, niat unuk memperkosa Yanti
timbul, ketika Yuda, merasa konak alias terangsang melihat kemulusan tubuh Yanti.
Dari sinilah maka langsung disusun rencana dadakan untuk memperkosa Yanti yang
baru selesai mandi. Tiba-tiba, tanpa sepengetahuan Yanti, Yuda muncul di
belakangnya, dan langsung mendekap mulut korban. Yanti melakukan perlawanan,
tetapi sia-sia saja, karena tenaga Yuda yang atletik itu lebih kuat darinya.
Adiknya Rahmad juga membantu, agar memudahkan jalannya pemerkosaan.
Maka
ditariklah kaki Yanti dan mereka mengangkat menuju ke tempat yang tersembunyi,
yakni di sebuah gubuk kecil berbale bambu tempat beristirahat milik bapak Yuda.
Di tempat itu mereka berdua melampiaskan hajatnya penuh nafsu, dan bergilir
berulang-ulang. Usai melampiaskan hasratnya, kedua pemuda tanggung tersebut
meninggalkan tempat kejadian. Sementara gadis kinyis-kinyis nan cantik itu,
setelah diperkosa terkulai lemas dan kesakitan disekitar selangkangan. Darah
segar berbau kembang desa pun terlihat di gubuk milik bapak Yuda.
Dari peristiwa
itulah yang membuat Yanti berubah dari gadis periang dan lincah, menjadi gadis
yang selalau berwajah suram dan pemurung. Tingkahnya berubah menjadi pendiam
sehingga membuat ayahnya yang kepala desa keheranan dan selalu bertanya-tanya.
Namun mulut Yanti tetap saja terkunci diam menutupi aib yang disandangnya itu
rapat-rapat. Hingga pada suatu ketika Yanti merasa sudah tak kuat lagi menahan
beban derita batinnya, sehingga Yanti nekat mengakhiri hidupnya dengan cara
gantung diri. Begitulah, hingga diadakan visum et repertum dari petugas kepolisian terhadap kematian Yanti.
Nyatalah diketahui bahwa Yanti adalah korban perkosaan terbukti dari luka
pendarahan yang belum mengering di alat vitalnya, serta ada beberapa memar
bekas kekeraan. Akhirnya polisi mengembangkan penyidikan dan berhasil
mengungkap kasus ini, serta berhasil menangkap kedua pemuda desa pemerkosa bernama
Yuda dan Rahmad.
Di Sel Diteror Arwah Yanti
Dalam
pemeriksaan, mereka berdua mengakui segala perbuatannya telah memperkosa Yanti
sehingga mengakibatkan Yanti belakangan sampai stress dan nekat bunuh diri.
Atas perbuatannya itu, keduanya pun dengan menyesal meminta maaf kepada
keluarga korban, dan bersedia dihukum seberat-beratnya karena telah memperkosa Yanti
yang dikenal cantik rupawan itu. Usai pemeriksaan mereka berdua segera
dimasukkan ke sel tahanan. Di dalam sel itu, Yuda dan Rahmad hanya duduk
terdiam saja, dan merenungi serta menyesal segala apa yang telah mereka lakukan
terhadap korban. Mereka berdua duduk termenung di dalam sel tahanan hingga
malam hari.
Ketika mata
ha,pir terpejam, tiba-tiba sel mereka diketuk-ketuk oleh seseorang. Karena
ngeri dan ketakutan, mereka berdua pun membatalkan keinginan untuk tidur. Dalam
benaknya yang datang pasti petugas untuk memeriksa kembali atau memberi makan
malam. Tetapi, mengapa sel itu tidak dibuka-buka. Hanya diketuk-ketuk saja. Yuda
dan Rahmad pun benar-benar ketakutan, diiringi perasaan gusar, siapa yang
mempermainkan dirinya. Dilihatnya di lubang sel, tetapi tidak dijumpai orang
yang mengetuk pintu tirai besi itu. Yuda benar-benar terkejut bukan main, karena
tidak dijumpai orang yang mengetuk pintu sel.
Melihat keadaan
itu, Yuda merasa merinding, bulu kuduknya berdiri, karena takut. Rahmad juga
mengalami hal serupa. Tiba-tiba, suasana sel menjadi berubah. Bau bunga melati
masuk di kisi-kisi jeruji. Mereka berdua ketakutan. Lalu segera
berteriak-teriak memanggil petugas jaga, tetapi petugas jaga tidak ada yang
datang, seolah-olah mereka tidak mendengar panggilan mereka berdua.
Kini antara Yuda
dan adiknya, bertambah ketakutan. Apalagi bau wangi-wangian kembang melati itu kian
santer berhembus dari pintu sel. Tak lama kemudian, muncul seorang petugas
yang sedang melakukan kontrol terhadap para tahanan. Maka perasaan keduanya
menjadi lega. Lalu dua bersaudara pemerkosa itu, menceritakan apa yang dialami
ketika di dalam sel. Mulai dari sel diketuk-ketuk sampai tercium bau wangi
bunga melati.
Petugas Tak Percaya
Rupanya petugas ini
tidak percaya apa yang telah mereka ceritakan, dan mengatakan bahwa mereka
berdua sedang mengigau, karena dianggap bergurau. Lalu Yuda pun memohon kepada
petugas agar menjaga di depan selnya, tetapi petugas tadi menolak. Ketika
petugas jaga hendak keluar dari sel, tiba-tiba, Yuda melihat wajah petugas
tersebut berubah menjadi wajah Yanti yang menyeramkan. Seketika itu Yuda dan
adiknya sontak menjadi shok. Tubuh keduanya tegang dan kejang-kejang, melotot
tak percaya bahwa mereka berdua mengalami teror yang sedemikian menakutkan,
ditambah beban penyesalan yang dalam.
Mereka berdua
sangat ketakutan terhadap apa yang mereka alami. Wajah petugas yang berubah menjadi
wajah seorang perempuan mirip Yanti yang menjadi korban perkosaannya terus
menghantui. Dalam keadaan terkulai ketakutan, keduanya berpaling menghadapkan
dan merapatkan tubuhnya di dinding penjara.
Meskipun begitu,
wajah Yanti tetap mendekat dan menakutkan sekali. Keduanya memohon ampun kepada
Yanti. Tetapi arwah Yanti yang tampil mengerikan pucat serta berdarah-darah itu
tetap saja memelototinya. Ketakutan tak berhenti sampai disitu, karena sejurus
kemudian, arwah Yanti yang berubah jadi petugas itu menjadi tubuh seorang
wanita, yang mengenakan baju putih dan segera membalikkan badannya yang terlihat
di punggungnya berlubang-busuk dimakan belatung. “Haa….!” Ternyata Yanti, telah
berubah menjadi sundel bolong, dan menakuti mereka berdua karena telah menodainya.
Yuda dan adiknya
berteriak minta tolong apa yang mereka lihat, dan minta ampun kepada Yanti.
Seketika itu Yanti menghilang dari pandangan mata keduanya, namun sebelumnya berucap
akan datang lagi. Karena teriakan mereka, beberapa petugas menghampiri sel.
Keduanya diinterogasi apa yang telah mereka perbuat, sehingga mereka berdua
teriak-teriak ketakutan. Yuda menceritakan apa yang mereka jumpai dengan kemunculan
bayangan Yanti.
Menyamar Jadi Petugas
Petugas pun
hanya tersenyum mendengar cerita mereka. Kemudian, tanpa diduga-duga petugas ini
yang hendak melepas topinya, mendadak kepalanya lepas dari tubuhnya. Yuda yang
di kampung dikenal bandel itu pun langsung berteriak histeris kembali. Namun
sejauh itu tetap saja tidak ada yang menolong bahkan petugas dating menghampiripun
tidak. Lalu secara tiba-tiba kepala petugas yang terpotong itu, terbang
mengambang di udara, dan berubah menjadi wajah Yanti. Kakak beradik ini sudah
hampir mati karena ketakutan, tetapi tidak ada yang menolong.
Karena jiwa
kedua pemuda desa itu tidak kuat lagi, akhirnya mereka pingsan. Shock berat
atas apa yang mereka alami itu sungguh terasa menyiksa. Dan teror hantu Yanti ini
tidak berhenti sampai disitu. Sialnya, meski Yuda dan Rahmad telah pingsan Yanti
tetap saja mengganggu. Kali ini melalui mimpi keduanya. Dalam mimpinya, Yanti menuntut
agar mereka berdua ikut menemani ke alam baka. Tantu saja keduanya makin terteror
jiwa dan mentalnya hingga berada dalam titik nadir yang mengguncangkan.
Keesokan harinya, menjelang pemeriksaan lanjutan, seorang petugas menyadarkan
mereka berdua dari pingsannya.
Tetapi petugas
terkejut sekali, karena Yuda dan adiknya hanya termenung dan tidak ingat
apa-apa ketika diinterogasi. Mata keduanya nanar serta bicara ngelantur. Karena
dalam kondisi kacau saat diinterogasi, petugas berinisiatif memeriksakan keduanya
ke psikiater. Dari hasil pemeriksaan dinyatakan bahwa kedua jiwa pemuda ini terganggu.
Dugaan sementara dikarenakan shock atas sesuatu hal yang telah dialami selama
di dalam sel. “Rasain kamu Yuda dan Rahmad. Dasar tak tahu diri.. dasar
bajingan kelamin, pemerkosa!” ungkap Susi seorang teman korban yang mendengar
peristiwa tersebut. @DIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar