Kamis, 14 Februari 2013

Teror Arwah Kembang Desa Korban Perkosaan



Cerita ini fakta adanya. Awal cerita ini bermula ketika seorang kembang desa mati dibunuh setelah sebelumnya diperkosa oleh dua orang pemuda desa. Ketika arwahnya bangkit, kembang desa itu meneror pemuda yang telah membunuhnya. Lantas bagaimana kisah selengkapnya?


Dusun Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati Jawa Tengah, belakangan digemparkan oleh temuan sosok tubuh mungil Yanti (18), mati gantung diri. Gadis cantik dan seksi itu meninggalkan segudang kemisteriusan. Kemudian hari diketahui penyebab kematian dara yang dikenal tetangganya belum bersuami itu ternyata hamil.

Pihak Kepolisian Pati menduga, Yanti gantung diri karena tidak tahan menahan malu usai menjadi korban pemerkosaan. Polisi segera mengada­kan penyelidikan, dan dengan pengem­bangan yang akurat di tempat ter­jadinya gantung diri, dan ditambah informasi yang diperoleh dari masyarakat, polisi akhirnya menang­kap Yuda (21) dan Rahmad (19), dengan tuduhan telah memperkosa Yanti, gadis primadona anak kepala desa.

Dalam pemeriksaan tersebut, akhirnya Yuda dan Rahmad, dua bersaudara mengakui perbuatannya, karena mereka tergiur oleh kemolekan tubuh Yanti ketika mandi di sungai Kademangan di mana Yanti bertempat tinggal.

Kepada petugas, mereka menceri­ta­kan kronologis pemerkosaan. Dimulai ketika Yuda dan adiknya Rahmad sedang mencari ikan di­ sungai itu. Mereka berdua mengintip di sungai ketika Yanti biasa mandi di sana. Pada awalnya, mereka tidak memiliki niat untuk memperkosa, karena Yanti seorang perawan bahenol yang juga kembang desa.

Awalnya mereka berdua, tidak berani macam-macam terhadap Yanti. Tetapi, niat unuk memperkosa Yanti timbul, ketika Yuda, merasa konak alias terangsang melihat kemulusan tubuh Yanti. Dari sinilah maka langsung disusun rencana dadakan untuk memperkosa Yanti yang baru selesai mandi. Tiba-tiba, tanpa sepengetahuan Yanti, Yuda muncul di belakangnya, dan langsung mendekap mulut korban. Yanti melakukan perlawanan, tetapi sia-sia saja, karena tenaga Yuda yang atletik itu lebih kuat darinya. Adiknya Rahmad juga membantu, agar memudahkan jalannya pemerkosaan. 

Maka ditariklah kaki Yanti dan mereka mengangkat menuju ke tempat yang tersembunyi, yakni di sebuah gubuk kecil berbale bambu tempat beristirahat milik bapak Yuda. Di tempat itu mereka berdua melampiaskan hajatnya penuh nafsu, dan bergilir berulang-ulang. Usai melampiaskan hasratnya, kedua pemuda tanggung tersebut meninggalkan tempat kejadian. Sementara gadis kinyis-kinyis nan cantik itu, setelah diperkosa terkulai lemas dan kesakitan disekitar selangkangan. Darah segar berbau kembang desa pun terlihat di gubuk milik bapak Yuda.

Dari peristiwa itulah yang mem­buat Yanti berubah dari gadis periang dan lincah, menjadi gadis yang selalau berwajah suram dan pemurung. Tingkahnya berubah menjadi pendiam sehingga membuat ayahnya yang kepala desa keheranan dan selalu bertanya-tanya. Namun mulut Yanti tetap saja terkunci diam menutupi aib yang disandangnya itu rapat-rapat. Hingga pada suatu ketika Yanti merasa sudah tak kuat lagi menahan beban derita batinnya, sehingga Yanti nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Begitulah, hingga diadakan visum et repertum dari petugas kepolisian terhadap kematian Yanti. Nyatalah diketahui bahwa Yanti adalah korban perkosaan terbukti dari luka pendarahan yang belum me­ngering di alat vitalnya, serta ada beberapa memar bekas kekeraan. Akhirnya polisi mengem­bangkan penyidikan dan berhasil mengungkap kasus ini, serta berhasil menangkap kedua pemuda desa pemerkosa bernama Yuda dan Rahmad.

Di Sel Diteror Arwah Yanti
Dalam pemeriksaan, mereka berdua mengakui segala perbuatannya telah memperkosa Yanti sehingga mengakibatkan Yanti be­lakangan sampai stress dan nekat bunuh diri. Atas perbuatannya itu, keduanya pun dengan menyesal meminta maaf kepada keluarga korban, dan bersedia dihukum seberat-beratnya karena telah memperkosa Yanti yang dikenal cantik rupawan itu. Usai pemeriksaan mereka berdua segera dimasukkan ke sel tahanan. Di dalam sel itu, Yuda dan Rahmad hanya duduk terdiam saja, dan merenungi serta menyesal segala apa yang telah mereka lakukan terhadap korban. Mereka berdua duduk termenung di dalam sel tahanan hingga malam hari.

Ketika mata ha,pir terpejam, tiba-tiba sel mereka diketuk-ketuk oleh seseorang. Karena ngeri dan ketakutan, mereka berdua pun membatalkan keinginan untuk tidur. Dalam benaknya yang datang pasti petugas untuk memerik­sa kembali atau memberi makan malam. Tetapi, mengapa sel itu tidak dibu­ka-buka. Hanya diketuk-ketuk saja. Yuda dan Rahmad pun benar-benar ketakutan, diiringi perasaan gusar, siapa yang mempermainkan dirinya. Dilihatnya di lubang sel, tetapi tidak dijumpai orang yang mengetuk pintu tirai besi itu. Yuda benar-benar terkejut bukan main, karena tidak dijumpai orang yang mengetuk pintu sel.

Melihat keadaan itu, Yuda merasa merinding, bulu ku­duknya berdiri, karena takut. Rahmad juga mengalami hal serupa. Tiba-tiba, suasana sel menjadi berubah. Bau bunga melati masuk di kisi-kisi jeruji. Mereka berdua ketakutan. Lalu segera berteriak-teriak memanggil petugas jaga, tetapi petugas jaga tidak ada yang datang, seolah-olah mereka tidak mendengar panggilan mereka berdua.
Kini antara Yuda dan adiknya, bertambah ketakutan. Apalagi bau wangi-wangian kembang melati itu kian santer berhembus dari pintu sel. Tak lama kemudian, muncul seorang petu­gas yang sedang melakukan kontrol terhadap para tahanan. Maka perasaan keduanya menjadi lega. Lalu dua bersaudara pemerkosa itu, mence­ritakan apa yang dialami ketika di dalam sel. Mulai dari sel diketuk-ketuk sampai tercium bau wangi bunga melati.

Petugas Tak Percaya
Rupanya petugas ini tidak percaya apa yang telah mereka ceritakan, dan mengatakan bahwa mereka berdua sedang mengigau, karena dianggap bergurau. Lalu Yuda pun memohon kepada petugas agar menjaga di depan selnya, tetapi petugas tadi menolak. Ketika petugas jaga hendak keluar dari sel, tiba-tiba, Yuda melihat wajah petugas tersebut be­rubah menjadi wajah Yanti yang me­nyeramkan. Seke­tika itu Yuda dan adiknya sontak menjadi shok. Tubuh keduanya tegang dan kejang-kejang, melotot tak percaya bahwa mereka berdua mengalami teror yang sedemikian menakutkan, ditambah beban penyesalan yang dalam.

Mereka berdua sangat ketakutan terhadap apa yang mereka alami. Wajah petugas yang berubah men­jadi wajah seorang perempuan mirip Yanti yang menjadi korban perko­saannya terus meng­hantui. Dalam ke­adaan terkulai ketakutan, keduanya berpaling menghadapkan dan mera­patkan tubuhnya di dinding penjara.
Meskipun begitu, wajah Yanti tetap mendekat dan menakutkan sekali. Keduanya memohon ampun kepada Yanti. Tetapi arwah Yanti yang tampil mengerikan pucat serta berdarah-darah itu tetap saja memelototinya. Ketakutan tak berhenti sampai disitu, karena sejurus kemudian, arwah Yanti yang berubah jadi petugas itu menjadi tubuh seorang wanita, yang menge­nakan baju putih dan segera membalikkan badannya yang terlihat di punggungnya berlubang-busuk dimakan belatung. “Haa….!” Ternyata Yanti, telah berubah menjadi sundel bolong, dan menakuti mereka berdua karena telah menodainya.
Yuda dan adiknya berteriak minta tolong apa yang mereka lihat, dan minta ampun kepada Yanti. Seke­tika itu Yanti menghilang dari pandangan mata keduanya, namun sebelumnya berucap akan datang lagi. Karena teriakan mereka, beberapa petugas mengham­piri sel. Keduanya diinterogasi apa yang telah mereka perbuat, se­hingga mereka berdua teriak-teriak ketakutan. Yuda menceritakan apa yang mereka jumpai dengan kemun­culan bayangan Yanti.

Menyamar Jadi Petugas
Petugas pun hanya tersenyum mendengar cerita mereka. Kemudian, tanpa diduga-duga petugas ini yang hendak melepas topi­nya, mendadak kepalanya lepas dari tubuhnya. Yuda yang di kampung dikenal bandel itu pun langsung berteriak histeris kembali. Namun sejauh itu tetap saja tidak ada yang menolong bahkan petugas dating menghampiripun tidak. Lalu secara tiba-tiba kepala pe­tu­gas yang terpotong itu, terbang mengambang di udara, dan berubah menjadi wajah Yanti. Kakak beradik ini sudah hampir mati karena ketakutan, tetapi tidak ada yang menolong.

Karena jiwa kedua pemuda desa itu tidak kuat lagi, akhirnya mereka pingsan. Shock berat atas apa yang mereka alami itu sungguh terasa menyiksa. Dan teror hantu Yanti ini tidak berhenti sampai disitu. Sialnya, meski Yuda dan Rahmad telah pingsan Yanti tetap saja mengganggu. Kali ini melalui mimpi keduanya. Dalam mimpinya, Yanti menuntut agar mereka berdua ikut menemani ke alam baka. Tantu saja keduanya makin terteror jiwa dan mentalnya hingga berada dalam titik nadir yang mengguncangkan. Keesokan harinya, menje­lang pemeriksaan lanjutan, seorang petugas menyadarkan mereka berdua dari pingsannya.

Tetapi petugas terkejut sekali, karena Yuda dan adiknya hanya termenung dan tidak ingat apa-apa ketika diinterogasi. Mata keduanya nanar serta bicara ngelantur. Karena dalam kondisi kacau saat diinterogasi, petugas berinisiatif memerik­sakan keduanya ke psikiater. Dari hasil pemeriksaan dinyatakan bahwa kedua jiwa pemuda ini terganggu. Dugaan sementara dikarenakan shock atas sesuatu hal yang telah dialami selama di dalam sel. “Rasain kamu Yuda dan Rahmad. Dasar tak tahu diri.. dasar bajingan kelamin, pemerkosa!” ungkap Susi seorang teman korban yang mendengar peristiwa tersebut. @DIAN

Tidak ada komentar: