Rabu, 13 Februari 2013

Benarkah Jokowi Mulai "Slenge'an"?


Jurnalis Independen: Tepatkah Keputusan Jokowi Terkait Masuknya Ortus Group di Monorail Jakarta? itu sebuah judul yang tertulis di kompasiana yang ditulis oleh Sarifuddin Lubis. Penulis menengarai adanya "permainan" antara Ortus Group dan Jokowi pada pembangunan Monorail di Jakarta.
Jokowi mulai slenge'an dan balas budi kepada orang yang banyak mendanai pada pemilihan gubernur yang mendudukan dirinya menjadi orang terkuat di DKI saat ini, betulkah?

Demi Jakarta yang lebih baik, saya mohon jangan sampai pak Jokowi membuat blunder dalam proses pembuatan Monirail. Seperti yang ramai terdengar bahwa Ortus Group yang merupakan kelompok usaha dalam bidang manajemen investasi milik Edward yang berdomisili di Singapura.

berita ini tergolong mengejutkan karena santer terdengar seharusnya yang menjadi pemegang saham mayoritas PT Jakarta Monorail, namun di saat-saat terakhir tiba-tiba masuk nama Edward Soerjadjaya yang akan menjadi pemegang 30% saham PT Jakarta Monorail dari total Rp. 6,9 Triliun.dan pada akhirnya Ortus Group akan menguasai total 90 % saham PT Jakarta Monorail dan membiayai 90 % pembangunan Monorail Jakarta.

Menurut pengakuan dari juru bicara PT. Jakarta Monorail, Bovanantoo menyebutkan bahwa sebetulnya Ortus Group sudah lama ingin masuk ke dalam proyek ini, namun nama dari Ortus Group sendiri memang tidak menonjol sama sekali. bahkan saya sendiri baru kali ini mendengar nama Ortus Group.

Tertarik untuk mencari tahu mengenai Ortus Group saya melakukan googling dan hasilnya tidak terlalu jelas perusahaan ini berhasil membangun infrastruktur apa saja di Indonesia.

Semakin saya tidak percaya dengan kapabilitas Ortus Group. saya menduga ini merupakan intervensi dari Edward Soerjadjaya selaku pemilik Ortus Group. lalu siapa Edward Soerjadjaya? seingat saya dia merupakan anak dari mantan pemilik Astra Group William Soerjadjaya dan pernah terjerat kasus-kasus hukum. kasus depo BBM Pertamina di Balaraja Tanggerang, kakus Bank Summa yang merupakan tragedi terburuk dalam dunia perbankan tanah air, hingga kasus sengketa PRJ/JIEC yang melibatkan dirinya dengan Hartati Murdaya Poo.

Pernah ada beberapa tulisan di Kompasiana yang mengulik mengenai hubungan Jokowi dengan Edward Soerjadjaya, ditenggarai bahwa Edward Soerjadjaya merupakan salah satu pemberi dana kampanye terbesar Jokowi - Ahok. ketika itu saya tidak percaya sama sekali karena belum melihat bukti keterkaitan antara jokowi dan Edward. namun sekarang tampaknya tirai itu sudah pelan-pelan terbuka.@

Tidak ada komentar: