Judul asli "Kitab Israil al-aswad:
al-kanz al-marshud fi fadha'ih at-Talmud", ditulis oleh Prof. Abdullah
Syarqawy, dosen Filsafat Islam dan Perbandingan Agama Fakultas Darul U'lum,
Universitas Kairo, Mesir. Di Indonesia diterbitkan oleh Sahara Publisher,
2006.
"Sesungguhnya di antara mereka ada
sekelompok orang yang memutar-mutar lidahnya membaca al-Kitab, agar kamu
menyangka bahwa yang dibacanya itu adalah sebagian dari al-Kitab, dan mereka
juga mengatakan," Ia (yang dibaca itu datang) adalah dari sisi Allah,
"Padahal ia bukanlah dari sisi Allah, sedang mereka mengetahui." (QS.
Ali 'Imran: 78)
Taurat merupakan
kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa guna menuntun Bani Israel,
umat Nabi Musa as, kembali ke jalan yang lurus. Namun Bani Israil lebih
menyukai kesesatan. Mereka menentang dan menolak ajakan Musa untuk menyembah
Tuhan yang satu dan lebih percaya Samiri yang mengajak mereka menyembah patung
sapi betina.
Taurat Musa mereka
anggap tidak lengkap dansebab itu harus direvisi dan dibuat sebuah kitab suci
lagi yang lengkap memuat perintah Tuhan kepada bangsa Yahudi, lebih tinggi,
lebih abadi, dan sebab itu lebih suci. Maka lahirlah Talmud. Apakah Talmud itu?
Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Darul'Ulum, Kairo, Prof. Ahmad
Syalabi menulis, Taurat bukanlah satu-satunya kitab suci bagi bangsa Yahudi,
tetapi ada riwayat-riwayat lain yang disampaikan dan dibawa oleh para
pendeta-pendeta Yahudi secara turun temurun. Riwayat-riwayat inilah yang
kemudian dikenal dengan Talmud. "(Muqaranatul Adyan: Al-Yahudiyah, 1990).
Pakar peneliti
Talmud, Dr. Augutst Rohling menyatakan, "Kaum Yahudi meyakini bahwa Talmud
adalah lebih suci ketimbang Taurat" (al-kanz al-Mashud, Bab II). Bahkan
Dr. Joseph Barcklay dengan tegas menyatakan jika seluruh bagian dari Talmud
merupakan pengingkaran terhadap Taurat Musa (Hebrew Literature, hal 40).
Dalam Babba Metsia,
volume 33A, salah seorang Pendeta Yahudi berkata, "Orang yang mempelajari
Taurat berarti telah melakukan sebuah keutamaan yang tidak layak diberi
imbalan, orang yang mempelajari Mishnah berarti telah melakukan sebuah
keutamaanyang layak diberi imbalan, sedangkan orang yang mempelajari Gemara
berarti telah melakukan sebuah prioritas yang paling besar. "
Bahkan Rabbi Roski
dalam Erubin Volume 216 menulis, "Jadikan perhatianmu kepada ucapan-ucapan
para Rabbi (Talmud) melebihi perhatianmu kepada Syari'at Musa (Taurat)".
Kitab Shagijan pun menulis, "...... Tak ada ampun bagi siapa saja yang
meninggalkan Talmud dan hanya mempelajari Taurat, karena ajaran para Rabbi
lebih utama dari ajaran Musa."
Talmud Palestina dan
Baylonia
Ada berbagai kitab
yang dianggap merupakan bagian dari Talmud. Namun ada dua kitab lantai utama
yakni Talmud Palestina dan Talmud Babylonia. Talmud Babylonia yang merupakan
Talmud yang dibuat oleh para pendeta Yahudi di Babylonia dan isinya menampilkan
secara panjang lebar dan dengan bahasa yang dimengerti semua pihak dari isi
Talmud Palestina, yang hanya dimengerti oleh kalangan terbatas karena memiliki
kunci-kunci yang aneh dan bahasa yang rumit. Sebab itu, Talmud yang paling
otoritatif dan dipakai oleh kaum Zionis Yahudi sampai sekarang.
Zionis-Yahudi sangat
mempercayai Talmud yang diyakini berasal dari kata Tuhan Yahweh kepada Musa.
Bahkan Talmud dianggap lebih suci ketimbang Taurat Musa, karena mereka meyakini
jika Tuhan Yahweh mengalami kesulitan dalam sesuatu hal atau urusan, maka Tuhan
Yahweh akan berkonsultasi dengan para Rabbi Yahudi, bukan dengan Musa. Sebab
itu posisi Rabbi Yahudi tinggi, lebih otoritatif, lebih mulia, ketimbang Musa
as.
Padahal, menurut
seorang filsuf yang juga Rabbi Tertinggi bangsa Yahudi pada zamannya, Rabbi
Maimonides (Moses bin Maimon, 1190 M), bangsa Yahudi sesungguhnya tidak pernah
bisa memastikan dengan tepat satu pun doktrin dari Talmud karena sejarahnya
yang sangat kacau-balau. Maimonides berkata, "Sejak zaman Musa dulu sampai
zaman Rabbi Judah Hanasi (135-220 M), para pendeta Yahudi tidak pernah sepakat
tentang kebenaran satu doktrin pun yang ada pada" Hukum lisan
"(Talmud) yang diajarkan secara terbuka. Para pemimpin agama Yahudi atau
nabi dari setiap generasi menulis beberapa catatan tentang kitab tersebut
berdasarkan kepada apa-apa yang ia dengar dari guru-guru pendahulunya untuk
disampaikan kepada kaumnya. "
Maimonides
melanjutkan, "Demikianlah, setiap rabbi menulis catatan-catatan yang
banyak dan tersebar di mana-mana itu dikumpulkan, dan dari seluruh catatan
tersebut dirangkumnya dan dibagi-bagi dalam perkara hukum, tradisi, keputusan,
dan lain-lain dan dijadikannya sebagai sebuah itab hukum. "(Hebrew
Literature, sebuah pengantar oleh Dr. Joseph Barcklay, hal.13)
Kitab Iblis
Hampir seluruh isi
dari Talmud merupakan ajaran Iblis yang intinya mengklaim jika hanya bangsa
Yahudi-lah yang merupakan manusia, kekasih dan bahkan Guru dari Tuhan, bangsa
terpilih, dan bangsa kuat yang mampu mengalahkan Tuhan dalam banyak urusan,
sedangkan bangsa selain Yahudi adalah Ghoyim atau gentiles yang dianggap
bukanlah manusia, melainkan binatang.
Inilah yang dipercaya
dan diyakini oleh Zionisme-Yahudi sampai sekarang. Sebab itu, mereka selalu
bekerja demi kepentingan golongan mereka dan sama sekali tidak sudi untuk
berkompromi menyangkut kepentingan mereka. Bangsa-bangsa selain Yahudi
seharusnya mengetahui ini dan sebab itu sama sekali jangan pernah mau berunding
dengan kaum Zionis-Yahudi karena mereka dipastikan akan berkhianat. Sejarah
panjang kemanusiaan telah membuktikan hal ini.
Karean begitu
buruknya, maka banyak kalangan dari para peneliti Talmud menegaskan bahwa
Talmud merupakan kitab hitam iblis yang sangat tidak layak disebut sebagai
kitab suci. Namun inilah yang menjadi dasar ideologi kaum Zionis sampai
sekarang. (Rz)
Ayat-Ayat Setan
Talmud.
1. "Hanya
orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah
manusia, melainkan binatang." (Kerithuth 6b hal.78 Jebhammoth 61a)
2. "Orang-orang
non-Yahudi diciptakan sebagi budak untuk melayani orang-orang Yahudi."
(Midrasch Talpioth 225)
3. "Angka
kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin." (Zohar
II, 4b)
4. "Orang-orang
non-Yahudi harus dijauhi, bahan lebih dari babi yang sakit." (Orachi
Chaiim57, 6a)
5. "Tuhan
(Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah)
kepada orang-orang non-Yahudi. "(Talmud IV/8/4a)
6. "Dimana saja
mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran
raja-raja." (Sanhedrin 104a)
7. "Terhadap
seorang non-Yahudi tidak menjadikan Orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman
bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri
seorang Yahudi. Istri non-Yahudi tidak termasuk. "(Talmud IV/4/52b)
8. "Tidak ada
istri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan istrinya." (Talmud
IV/4/81 dan 82b)
9. "Orang-orang
Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi."
(Zohar I, 168a)
10. "Jika dua
orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya."
(Choschen Ham 183, 7)
11. Tetaplah terus
berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang
untuk itu. "(Abhodah Partikel 2a T)
12. "Tanah orang
non-Yahudi, milik orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya." (Babba
Bathra 54b)
13. "Setiap
orang Yahudi bisa menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang
non-Yahudi kepada kejatuhan." (Babha Kama 113a)
14. "Kepemilikan
orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang
(setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya." (Talmud
IV/3/54b)
15. "Orang
Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya."
(Talmud IV/1/113b)
16. "Orang
Yahudi bisa mempraktekkan riba terhadap orang non-Yahudi." (Talmud
IV/2/70b)
17 "Ketika
Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi
budak-budak orang-orang Yahudi." (Erubin)
Erubin 2b,
"Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan
cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka".
Moed Kattan 17a,
"Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka
hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah
kejahatan itu disana"
Sanhedrin 58b,
"Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus
dibunuh".
Sanhedrin 57a,
"Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja
baginya".
Baba Kamma 37b,
"Jika lembu seorang Yahudi melukai sapi milik orang Kanaan, tidak perlu
ada ganti rugi; tetapi, jika sapi orang Kanaan sampai melukai sapi milik orang
Yahudi maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya".
Baba Mezia 24a,
"Jika seorang Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak
wajib mengembalikan kepada pemiliknya". (Ayat ini ditegaskan kembali di
dalam Baba Kamma 113b),
Sanhedrin 57a,
"Tuhan tidak akan mengampuni seorang Yahudi 'yang mengawinkan
anak-perempuannya kepada seorang tua, atau memungut menantu bagi anak-lakinya
yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir)'
...".
Sanhedrin 57a,
"Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman
mati, Apa yang sudah dicuri oleh seorang Yahudi bisa dimilikinya".
Baba Kamma 37b,
"Kaum kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang
mereka kepada Bani Israel".
Baba Kamma 113a,
"Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir".
Yebamoth 98a,
"Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang".
Abodah Zarah 36b,
"Anak-perempuan orang kafir sama dengan 'niddah' (najis) sejak
lahir".
Abodah Zarah 22a -
22B, "Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan sapi".
Gittin 69a,
"Untuk menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang
jamban, dicampur dengan madu lalu dimakan".
Shabbath 41a,
"Hukum yang mengatur kebutuhan bagaimana kencing dengan cara yang suci
telah ditentukan".
Yebamoth 63a,
"... Adam telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di
Sorga".
Yebamoth 63a,
"... menjadi petani adalah pekerjaan yang paling hina".
Sanhedrin 55b,
"Seorang Yahudi bisa mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun
(persisnya, tiga tahun satu hari)".
Sanhedrin 54b,
"Seorang Yahudi diperbolehkan bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan
saja anak itu berumur di bawah sembilan tahun".
Kethuboth 11b,
"Bilamana seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak
ada dosanya".
Yebamoth 59b,
"Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang
diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang
telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta
Yahudi ".
Abodah Zarah 17a,
"Buktikan bilamana ada pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum
pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar".
Hagigah 27a,
"Nyatakan, bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan mas uk
neraka".
Baba Mezia 59b,
"Seorang rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun
mengakui bahwa rabbi itu memenangkan debat tersebut ".
Gittin 70a,
"Para rabbi mengajarkan, 'Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak
bisa bersetubuh sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan
sejauh setengah mil, konon iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya
selama waktu itu, kalau ia melakukannya juga (bersetubuh ), maka
anak-keturunannya akan terkena penyakit ayan ".
Gittin 69b,
"Untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan campur kotoran anjing berbulu
putih dan campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari
penyakit itu, tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan
membuat anggota tubuh menjadi lemas".
Pesahim 11a,
"Sungguh terlarang bagi anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di
antara dua orang laki-laki. Karena musibah khusus akan datang jika seorang
perempuan sedang haid atau duduk-duduk di perempatan jalan ".
Menahoth 43B-44a,
"Seorang Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, 'Aku
bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir,
seorang perempuan, atau seorang budak belian'".
Di dalam Talmud, ayat
Gittin 57b ada dikisahkan tentang dibantainya 4 juta orang Yahudi oleh orang
Romawi di kota Bethar. Gittin 58a, mengklaim bahwa 16 juta anak-anak Yahudi
dibungkus ke dalam satu gulungan dan dibakar hidup-hidup oleh orang Romawi.
Demografi tentang
zaman kuno menyatakan orang Yahudi di seluruh dunia pada masa penjajahan oleh
Romawi tidak sampai berjumlah 16 juta, bahkan 4 juta pun tidak ada)
Abodah Zarah 70a,
"Seorang rabbi ditanya, apakah anggur yang dicuri di Pumbeditha bisa
diminum, atau anggur itu sudah dianggap najis, karena pencurinya adalah
orang-orang kafir (seorang bukan-Yahudi bila menyentuh guci anggur, maka anggur
itu dianggap sudah najis). Rabbi itu menjawab, tidak perlu dipedulikan, anggur
itu tetap halal ('kosher') bagi orang Yahudi, karena mayoritas pencuri yang ada
di Pumbeditha, tempat dimana guci-guci anggur itu dicuri, adalah orang-orang
Yahudi ". (Kisah ini juga ditemukan di dalam Kitab Gemara, Rosh Hashanah
25b).
Perjanjian Kecil,
Soferim 15, Kaidah 10, "Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, 'Tob
shebe goyyim harog' (" Bahkan orang kafir yang baik sekali pun seluruhnya
harus dibunuh "). Orang-orang Israeli setiap tahun mengikuti acara
nasional ziarah ke kuburan Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada
rabbi yang telah menganjurkan untuk menghabisi orang-orang non-Yahudi2.
Di Purim, pada
tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch
Goldstein, seorang Yahudi Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim,
termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah bersujud shalat di sebuah masjid.
Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada
kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang dianutnya mengatakan orang-orang Arab
itu tidak lebih dari anjing, sesuai ajaran Talmud ".3 Ehud Sprinzak,
seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang filsafat Kahane
dan Goldstein, "Mereka percaya adalah teiah menjadi iradat Tuhan, bahwa
mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap 'goyyim', sebuah istilah
Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi" .4
Rabbi Yizak Ginsburg
menyatakan, "Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang
'goyyim' tidaklah sama" .5 Rabbi Jacov Perrin berkata, "Satu juta
nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang
Yahudi" .6
Kata Talmud tentang
Yesus dan Kekristenan
"Pada malam
kematiannya, Yesus digantung dan 40hari sebelumnya diumumkan bahwa Yesus akan
dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah
membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala) ... Dia
adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian mengasihaninya
atau pun memaafkan kelakuannya "(Sanhedrin 43a)
"Yesus ada dalam
neraka, direbus dalam kotoran (tinja) panas" (Gittin 57a)
"Ummat Kristiani
(yang disebut 'minnim') dan siapa pun yang menolak Talmud akan dimasukkan ke
dalam neraka dan akan dihukum di sana bersama seluruh keturunannya" (Rosh
Hashanah 17a)
"Barangsiapa
yang membaca Perjanjian Baru tidak akan mendapatkan bagian 'hari kemudian'
(akhirat), dan Yahudi harus menghancurkan kitab suci ummat Kristiani yaitu
Perjanjian Baru" (Shabbath 116a).@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar