Tidak Nasionalis, Tidak Berpartai, Tidak Setia dan Tidak Berperikemanusiaan
Oleh Ustadz
Ahmad Thomson
James
Rothschild di Paris juga membuat keuntungan yang mengagumkan dari hasil
peperangan. Dimana dia telah membantu Napoleon dengan pendanaan untuk perang
ketika kekaisaran mempunyai kesempatan untuk berjuang, dan juga sesudah
pertempuran di Waterloo, dimana semua biaya yang diklaim oleh Allied Powers
beserta ganti rugi perang yang harus
ditanggung Perancis wajib dibayarkan melalui tangan Baron James de Rothschild,
yang menghasilkan komisi yang besar dalam prosesnya.
Pada tahap
berikutnya, dalam tahun 1823, dia mengambil alih seluruh hutang-hutang
Perancis – yang kebanyakan berasal dari
pinjaman Napoleon atau pembayaran kepada Allied Power sebagai biaya perang dan
ganti rugi – dengan total melebihi 3,000,000,000 francs. Tidak perlu diragukan
lagi, bunga yang diterimanya atas pinjaman ini bukanlah jumlah yang dapat disepelekan.
Akhir cerita,
pada tahun 1815, seluruh Negara yang terlibat dalam perang Napoleon menjadi
miskin. Dengan menggunakan uang yang mereka hasilkan dari perang-perang
tersebut, Rothschild bersaudara sangat bergembira sekali untuk meminjamkan uang
kepada 5 negara-negara besar di Eropa pada saat itu seperti: Inggris, Rusia,
Austria, Perancis dan Prusia – antara tahun 1815 dan 1830, yang berjumlah
“hampir 1000 milyar thaler. Rothschild tidak pernah rugi.
Thaler – dari
kata ‘dollar’ aslinya –, untuk mata uang perak ( sebagai pelengkap mata uang
emas) yang tidak lagi digunakan saat ini, dahulunya sering digunakan di Eropa
pada periode Celtic, namun kedua mata uang logam tersebut telah dihapuskan oleh
system perbankan Yahudi dan digantikan dengan mata uang kertas yang tidak
berguna.
Oleh karena
itu sangatlah sulit untuk memperkirakan berapa ekuivalen 1000 milyar thaler
dalam tahun 1815 dengan masa sekarang, sebagai contoh, mereka memiliki daya beli
yang besar untuk membeli bahan dasar pokok seperti gandum. Cukuplah untuk
mengatakan bahwa ini memang jumlah uang yang sangat besar.
John Reeves
meringkas kebangkitan keluarga Rothschild, bermula dari bukan siapa-siapa,
sebelum revolusi Amerika dan Perancis, dan menjadi orang yang berkuasa dan
menonjol dalam perang-perang yang terjadi pada masa itu, dalam bukunya, THE
ROTHSCHILD: THE FINANCIAL RULERS OF NATIONS, John Reeves menerangkan dalam
kalimat sebagai berikut:
Rothschild
bersaudara sesungguhnya mengalami kemujuran akibat pecahnya pemberontakan di
Amerika dan revolusi Perancis, yang mengakibatkan terbukanya kesempatan melalui
relasi akrab mereka yaitu para tuan tanah untuk meletakkan pondasi yang kokoh
sebagai dasar perolehan harta kekayaan yang besar. Hal yang sama juga terjadi
pada masa dimana Napoleon mulai berjaya secara bertahap, sampai ia mencapai
puncak kekuasaan di Perancis, hingga pada akhirnya ia digulingkan dan dipaksa
untuk mengundurkan diri, sebelum tercapai niatnya untuk menguasai seluruh Eropa
agar tunduk dibawah kepemimpinannya yang zalim.
Ketika
bintang Napoleon tenggelam dan menghilang, kekayaan Rothschild bertambah secara
cemerlang. Ketika Napoleon hancur luluh lantak di Waterloo, bintangnya punah
untuk selamanya, namun sebaliknya kekuasaan Rothschild bertambah dari hari
kehari dan menyingkirkan yang lainnya. Rothschild tidak mempunyai nasionalitas
dari negara manapun, mereka adalah kosmopolit, pada satu sisi mereka
menyediakan perlengkapan bagi tentara Napoleon, dan disisi lain, mereka
memberikan pinjaman kepada musuhnya, yang menggunakan dana tersebut sebagai
dana kampanye untuk melawan Napoleon; mereka tidak termasuk dalam partai
apapun, mereka siap untuk berkembang menjadi kaya atas biaya teman-teman dan
musuh-musuhnya. Kejatuhan Napoleon adalah merupakan kebangkitan Rothschild.
Kecepatan dalam membawa berita mengenai kekalahan Napoleon jauh sebelum dunia
mengenal dunia intelligen, membuat Rothschild mampu melakukan pembelian saham
secara besar-besaran, sehingga ketika berita kekalahan tersebut diketahui oleh
publik, transaksi di bursa saham meningkat, keuntungan yang diperoleh dari
transaksi tersebut sangat besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Sejak
saat itu dan selanjutnya, mereka mempunyai posisi utama di dalam perpolitikan
dunia; mereka dianggap sebagai penguasa, pendapat mereka harus dimintakan
sebelum operasi keuangan dalam skala besar diambil. Sejak saat itu, permintaan
untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan mereka banyak dicari oleh para
pemimpin Negara yang memerlukan pinjaman, dan si penerima tersebut merasa bahwa
bantuan tersebut adalah suatu anugerah yang diberikan secara khusus.@Pejabat Pemerintah Undonesia Wajib Baca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar