Jumat, 15 Februari 2013

Susun Galur Komunisme, Kapitalisme dan Zionisme (5)


Tidak Nasionalis, Tidak Berpartai, Tidak Setia dan Tidak Berperikemanusiaan
Oleh Ustadz Ahmad Thomson

James Rothschild di Paris juga membuat keuntungan yang mengagumkan dari hasil peperangan. Dimana dia telah membantu Napoleon dengan pendanaan untuk perang ketika kekaisaran mempunyai kesempatan untuk berjuang, dan juga sesudah pertempuran di Waterloo, dimana semua biaya yang diklaim oleh Allied Powers beserta  ganti rugi perang yang harus ditanggung Perancis wajib dibayarkan melalui tangan Baron James de Rothschild, yang menghasilkan komisi yang besar dalam prosesnya.


Pada tahap berikutnya, dalam tahun 1823, dia mengambil alih seluruh hutang-hutang Perancis  – yang kebanyakan berasal dari pinjaman Napoleon atau pembayaran kepada Allied Power sebagai biaya perang dan ganti rugi – dengan total melebihi 3,000,000,000 francs. Tidak perlu diragukan lagi, bunga yang diterimanya atas pinjaman ini bukanlah jumlah yang dapat disepelekan.

Akhir cerita, pada tahun 1815, seluruh Negara yang terlibat dalam perang Napoleon menjadi miskin. Dengan menggunakan uang yang mereka hasilkan dari perang-perang tersebut, Rothschild bersaudara sangat bergembira sekali untuk meminjamkan uang kepada 5 negara-negara besar di Eropa pada saat itu seperti: Inggris, Rusia, Austria, Perancis dan Prusia – antara tahun 1815 dan 1830, yang berjumlah “hampir 1000 milyar thaler. Rothschild tidak pernah rugi.

Thaler – dari kata ‘dollar’ aslinya –, untuk mata uang perak ( sebagai pelengkap mata uang emas) yang tidak lagi digunakan saat ini, dahulunya sering digunakan di Eropa pada periode Celtic, namun kedua mata uang logam tersebut telah dihapuskan oleh system perbankan Yahudi dan digantikan dengan mata uang kertas yang tidak berguna.

Oleh karena itu sangatlah sulit untuk memperkirakan berapa ekuivalen 1000 milyar thaler dalam tahun 1815 dengan masa sekarang, sebagai contoh, mereka memiliki daya beli yang besar untuk membeli bahan dasar pokok seperti gandum. Cukuplah untuk mengatakan bahwa ini memang jumlah uang yang sangat besar.

John Reeves meringkas kebangkitan keluarga Rothschild, bermula dari bukan siapa-siapa, sebelum revolusi Amerika dan Perancis, dan menjadi orang yang berkuasa dan menonjol dalam perang-perang yang terjadi pada masa itu, dalam bukunya, THE ROTHSCHILD: THE FINANCIAL RULERS OF NATIONS, John Reeves menerangkan dalam kalimat sebagai berikut:

Rothschild bersaudara sesungguhnya mengalami kemujuran akibat pecahnya pemberontakan di Amerika dan revolusi Perancis, yang mengakibatkan terbukanya kesempatan melalui relasi akrab mereka yaitu para tuan tanah untuk meletakkan pondasi yang kokoh sebagai dasar perolehan harta kekayaan yang besar. Hal yang sama juga terjadi pada masa dimana Napoleon mulai berjaya secara bertahap, sampai ia mencapai puncak kekuasaan di Perancis, hingga pada akhirnya ia digulingkan dan dipaksa untuk mengundurkan diri, sebelum tercapai niatnya untuk menguasai seluruh Eropa agar tunduk dibawah kepemimpinannya yang zalim.

Ketika bintang Napoleon tenggelam dan menghilang, kekayaan Rothschild bertambah secara cemerlang. Ketika Napoleon hancur luluh lantak di Waterloo, bintangnya punah untuk selamanya, namun sebaliknya kekuasaan Rothschild bertambah dari hari kehari dan menyingkirkan yang lainnya. Rothschild tidak mempunyai nasionalitas dari negara manapun, mereka adalah kosmopolit, pada satu sisi mereka menyediakan perlengkapan bagi tentara Napoleon, dan disisi lain, mereka memberikan pinjaman kepada musuhnya, yang menggunakan dana tersebut sebagai dana kampanye untuk melawan Napoleon; mereka tidak termasuk dalam partai apapun, mereka siap untuk berkembang menjadi kaya atas biaya teman-teman dan musuh-musuhnya. Kejatuhan Napoleon adalah merupakan kebangkitan Rothschild. Kecepatan dalam membawa berita mengenai kekalahan Napoleon jauh sebelum dunia mengenal dunia intelligen, membuat Rothschild mampu melakukan pembelian saham secara besar-besaran, sehingga ketika berita kekalahan tersebut diketahui oleh publik, transaksi di bursa saham meningkat, keuntungan yang diperoleh dari transaksi tersebut sangat besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Sejak saat itu dan selanjutnya, mereka mempunyai posisi utama di dalam perpolitikan dunia; mereka dianggap sebagai penguasa, pendapat mereka harus dimintakan sebelum operasi keuangan dalam skala besar diambil. Sejak saat itu, permintaan untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan mereka banyak dicari oleh para pemimpin Negara yang memerlukan pinjaman, dan si penerima tersebut merasa bahwa bantuan tersebut adalah suatu anugerah yang diberikan secara khusus.@Pejabat Pemerintah Undonesia Wajib Baca

Tidak ada komentar: