Kisah Misteri
Oleh: Idris
Nawawi. TjA
Sungguh
beruntung bagi siapapun yang kedapatan buah Al-Karom, sebab tiada bisa ditakar
baginya kecuali buah ini terlahir dari alam Surga Majazi.
Dalam sejarah
kewalian, buah Al-Karom kerap menjadi simbol dari keagungan derajat manusia.
Sebab Allah SWT, sudah menge- Nash dalam Hadist Qudsi: “Sesungguhnya tidak
kubutakan mata para hamba yang menjadi kekasih-Ku, kecuali mereka yang
inkar”……… Hal semacam ini sebagai makna Muroqobah, Anta’budahu (memahaminya
hamba terhadap Dzat yang menciptakan) sehingga secara makna luas, Allah SWT,
menunjukkan keagungannya secara muthlak bagi mereka yang paham.
Sebagai salah
satu biji yang menghias alam surga Majazi…… Sejak zaman para Wali dan ahli khos
lainnya, buah ini kerap dijadikan batu loncatan menuju alam ke Walian seperti
alam Thurobi dan alamul Barri.
Konon dalam
keluasan ilmu Dhaukiyatun nafsi (memahami keluasan ilmu Allah yang terlahir
dari sifat hamba) dimana kita pernah bertemu secara yaqodhotan/ dohir, dengan
nabiyulloh Hidir AS, maka baginya SAH untuk mendapatkan buah Al-Karom.
Bahkan,,,,,,dimana
mereka pernah menginjakkan kakinya karena ijin Allah, masuk ke-alam kenikmatan
Thurobi/ alamnya nabiyulloh Hidir AS, maka SAH baginya memetik salah satu buah
Al-Karom, sebagai cindra mata dibawa pulang ke alam duniawi.
Seperti yang
terjadi di zaman sekarang, kami pribadi telah menyaksikan secara langsung
bentuk dari buah Al-Karom, atas ijin Allah, dari beberapa min Auliyaul Kamil,
seperti Habib Syeikh Quthbul Ghois Syareatul Khotam, Habib Syeikh Quthbul
Muthlak Imam Aly Makkatul Mukarromah, Habib Syeikh Qutbur Robbani Husen bin
Yahya, Habib Syeikh Rijalulloh Abdal Nur Aly dan habib Syeikh Husen Al-Yamany
(dari Yaman)
Mereka semua
adalah hamba pilihan yang banyak mengkoleksi puluhan buah Al-Karom, dan dari
mereka pula pemahamanku semakin luas, bahwa, tidak ada kemuskilan baginya dalam
mengenal keagungan ilmu Allah.
Mungkin bagi
pembaca akan selalu bertanya,,,,apakah ini semua benar atau hanya karangan
penulis belaka……Yah dulu juga aku sependapat, yang intinya kurang percaya
dengan hal semacam ini. Sebab kedangkalan akalku kala itu tidak sampai
menggapai apa yang pernah dirasakan oleh mereka para hamba pilihan.
Namun pada tahun
2007, kami bersama santri Jam’ul Ijazah, atas ijin Syeikhina wamu-Robbi, atas
hawatif yang diterimannya dari Kanjeng Syeikh Sanusi Pamijahan, 15 orang kala
itu masuk dalam satu goa yang disebut dengan nama “Goa Gunung Mujarrob”
berlokasikan di daerah Pamijahan Tasik Jawa Barat.
Disitu aku baru
paham secuil dari kebesaran ilmu Allah yang ditunjukkan kepada kami. Goa yang
tadinya gelap gulita menjadi terang benderang oleh cahaya yang bersinar terang
saling memantul satu sama lainnya dari celah bebatuan bagian atap goa.
Dan setelah
tugas yang di emban dari Mursyid sudah kami laksanakan, 15 orang yang kami bawa
langsung bergerak maju hingga sampai ke ujung goa.
Disitulah aku
baru paham, ternyata cahaya tadi berasal dari biji yang menempel pada sebuah
dahan pohon. Dan secara iseng aku mengambil 4 buah yang langsung kumasukkan
pada saku celana.
Sesampainya
dirumah aku langsung menyerahkan apa yang menjadi tugas kami dihadapan Mursyid,
dan tak lupa aku juga bertanya tentang buah yang memancarkan cahaya sewaktu
berada di dalam goa Mujarrob.
Setelah
kuperlihatkan padanya, beliau hanya tersenyum……..”Itu adalah buah Al-Karom,
kamu telah masuk ke alam Thuroby, namun sayang hanya sampai di depan pintu
semata, makanya buah Al-karom yang kamu dapat masih sangat muda dan belum bisa
dijadikan wasilah sebagai syareat pegangan”.
Lalu beliau
mengambil satu tepak kuningan “Ini ada 313 batu Al-Karom, yang sudah jadi, yang
mana aku menjadikannya 3 sifat, khusus untuk ilmu kecerdasan (ladzuni) Derajat
(duniawi) dan Multifungsi (serba guna)”.
Dan pada milad
ke-5 kemarin, atas ijinnya, guruku memberikan partisipasinya dalam acara
“Lelang Mustika” salah satu batu Al-Karom, “Semoga batu ini dimiliki oleh orang
yang berhati ahli sodakoh” terangnya.
Kami hanya bisa
mengucapkan selamat baginya yang telah mendapatkan batu dari alam surga Majazi,
semoga menambah amal ibadah dan menjadikannya husnul khotimah.
Lewat kisah ini,
bagi anda yang membutuhkan batu Al-Karom, dari Syeikhina wamu-Robbi, kami punya
8 biji, plus bonus minyak Cobra merah 10cc…….
Insya Allah,
bila Mursyid mengijinkan, saya pribadi akan menuliskan satu artikel lain
mengenai pohon delima, dimana guruku pernah bicara: “Semoga pohon ini akan
bermanfaat untuk tujuan pembangunan pesantren kelak”
Lalu apa yang
menjadi istimewanya pohon delima ini?
Setiap berbuah,
pasti di dalam buah delimanya terdapat biji batu Merah Delima, dan apabila
berbuah kembali, maka akan selalu terdapat batu yang sama hingga terus menerus
sampai pohon itu mati dengan sendirinya/ rusak kurang di urus.
Tapi mohon maaf
saya tidak bisa menuliskannya sekarang apalagi sampai diperlihatkan pohonnya.
Pohon ini masih
menjadi polemik kalangan atas, karena ada 2 orang yang sudah mengetahuinnya dan
mereka saling berebut ingin memiliki dengan harga Milyaran rupiah.
Namun bagi
Syeikh,,,,,,,suatu saat pasti ada yang membutuhkan dengan hati dan keihlasan
serta materi yang bila digunakan untuk tujuan maslahat, mau menerimannya. Sebab
ke dua orang ini hanya berambisi ke sifat duniawi semata tanpa melihat
keagungan ilmu Allah……
Untuk yang
berminat buah Al-Karom, ada kunci asma’nya pada kami.
Salam ta’dzim buat
para sedulur, semoga segala pemahaman ilmu Allah, bisa menjadikan kita semua
rendah diri dihadapan-Nya. “Robbana dzolamna anfusana waillam tagfir lana
watarhamna lanakunanna minalm khosiriin”@
3 komentar:
Bolehkah saya memilikinya dgn mahar .
Bolehkah sy memilikinya dengan mahar....
Usut Aliran Sesat, FIS Jabar Audiensi Dengan Kejati Jabar
Jum'at, 17 Zulqaidah 1435 H / 5 September 2014 21:00 wib
BANDUNG (voa-islam.com) – Dalam rangka mengusut aliran sesat pimpinan Idris Nawawi yang berada di Cirebon, Forum Islami (FIS) Jawa Barat, yang merupakan gabungan Ormas Islam seperti Gerakan Pagar Aqidah (GARDAH) Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (ALMANAR), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jabar, dan Laskar Sabilillah, pada Selasa (02/09/) yang lalu melakukan audiensi dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, sebagai koordinator Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan (Bakorpakem).
Dalam kesempatan audiensi ini, selain mendiskusikan dan melaporkan adanya aliran sesat pimpinan Idris Nawawi di Cirebon, FIS Jabar juga menyerahkan berkas-berkas yang bisa dijadikan sebagai bukti untuk mengeluarkan fatwa sesat kepada aliran sesat pimpinan Idris Nawawi itu.
“Iya, tadi kita menyerahkan berkas-berkas (terkait alian sesat Idris Nawawi – red.) kepada Kejati, nanti mereka akan mengkaji berkas-berkasnya terlebih dahulu,” kata Koordinator FIS Jabar Ustadz Suryana Nurfatwa kepada voa-islam.com usai audiensi, Selasa, 2 September 2014.
Ustadz Suryana selanjutnya mengakatan apa yang ditempuhnya ini merupaka cara yang sesuai prosedur dalam ‘menghabisi’ aliran-aliran sesat yang ada di Indonesia, walaupun dengan cara ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Kalau sudah keluar fatwa resminya, namun tidak ada tindak lanjut dari pihak yang berwenang, ketika teman-teman (Ormas Islam – red) bergerak di lapangan, itu menjadi seperti sanksi sosial” tegasnya.
Selain membicarakan aliran sesat Idris Nawawi, perwakilan FIS Jabar juga menyampaikan beberapa persoalan umat Islam di Indonesia lainnya, seperti aliran Syi’ah dan kasus terbaru penghinaan yang dilakukan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Usluhuddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya, yang dinilai menghina Tuhan.
Ketua Seksi Penerangan Hukum Kejati Jawa Barat, Suparman SH. M.H yang menemui gabungan Ormas Islam yang tergabung dalam FIS Jabar menyakatan ucapan terima kasihnya atas silaturahim yang dilakukan oleh FIS Jabar ini.
“Kami sangat senang dan berterima kasih atas silaturahim ini dan kami berharap terus bisa berkomunikasi dengan teman-teman, karena teman-teman yang serinfg berada di lapangan” ujarnya menutup acara audiensi ini dan sempat menyerahkan data sejumlah aliran sesat yang ada di Jawa Barat.
[syahid/voa-islam.com]http://artikeldanajaranidrisnawawijamij.blogspot.com/2014/09/usut-aliran-sesat-fis-jabar-audiensi.html
Posting Komentar