Selasa, 09 Juli 2013

Nando Don Yuan Manado Penakluk PSK High Class


Jurnalis Independen: Aneh, jika kejahatan jenis ini, mudah sekali pihak aparat meringkus pelakunya. Tapi jika warga biasa kemalingan, boro-boro ketangkep pelakunya, laporannya bisa-bisa jadi pembungkus kacang, karena tak segera ditangani.


18 Korban di 9 lokasi berbeda, rasanya cukup membuktikan jika Jimmi Muliku alias Nando adalah penjahat yang cukup berpengalaman. Kerap kali berpindah-pindah sehingga aksi pria asal Manado cukup sulit terlacak oleh polisi.

Modus laki-laki bertubuh gempal itu dengan menyewa pekerja seks komersil (PSK) melalui mucikari. Meski kantong tipis, Nando mencari PSK yang tarifnya selangit. Cara itu dilakukan karena PSK high class biasanya memakai barang-barang bermerk.

Untuk melancarkan aksinya, Nando membooking kamar suite hotel berbintang. Setelah kopi darat dengan PSK di kamar, Nanto akan melampiaskan syahwatnya. Setelah puas, dia baru mempreteli harta benda PSK tersebut.

Namun sepak terjang Nando berakhir setelah Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkapnya Sabtu (6/7) di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat. Polisi yang sudah mengintai mengetahui jika Nando datang dari Surabaya.

1. Pesan kamar suite hotel berbintang
Niat Jimmi Muliku alias Nando dalam merampok dan memperdaya wanita bisa dibilang serius. Pria berusia 32 tahun rela memesan kamar suite room di tiap hotel berbintang yang di-bookingnya.

"Untuk membuat percaya, pelaku selalu booking kamar suite room," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Slamet Riyanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/7).

Setelah meniduri para PSK, Nando langsung mengancamnya dengan senjata tajam. Tak jarang para korban diborgol dan disekap dalam keadaan tanpa busana.

2. Order PSK high class RP 15 juta
Jimmi Muliku alias Nando menjanjikan akan membayar wanita pesanannya tersebut dengan harga Rp 15 juta. Dengan begitu, sang mucikari pun tidak sembarangan memberikan wanita yang dipesan.

Biasanya dengan tarif tinggi, para PSK akan datang dengan barang serba wah. Tentu itu lah yang diharapkan oleh Nando. Setelah kencan, dia akan menguras abis harta benda tersebut.

"Karena rata-rata barang-barang yang dimiliki korban itu terbilang mahal. Seperti iPhone 5, BB Z10 dan juga 7.000 dolar Hongkong dan 700 dolar singapura," Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Slamet Riyanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/7).

3. Lokasi yang selalu berpindah
Jimmi Muliku alias Nando mengaku sudah beraksi selama satu tahun di 9 lokasi di Jakarta, Bogor, Bandung dan Yogyakarta. Hotel-hotel kelas wahid selalu menjadi tempat Nando melancarkan aksi jahatnya.

Saat di Hotel Ciputra Grogol, Nando berhasil menipu dua PSK berinisial PRS dan MRK. Dari kedua korban pelaku mengambil 2 BB Porche, 2 iPhone 5, 1 BB Z10, 1 jam tangan merk Guess, 2 cincin. Kemudian di Hotel Pangrango 2, Bogor, Nando menipu 3 PSK, inisial M, R dan DW. Dari ketiganya Nando menggasak 2 iPhone 5, 1 BB Belagio, 1 BB Torch, 1 BB Dakota, 2 kalung perak dan 2 jam tangan Guess.

Selanjutnya, di Hotel Ibis, Jogja Malioboro, Nando menipu 4 PSK inisial, V, T, S dan M. Dari keempatnya Nando membawa kabur 1 Samsung Galaxy Tab 2, 1 BB Z10, 1 iPhone 5, 1 BB Dakota dan uang total Rp 12 juta.

4. Pendekatan dengan bergaya parlente
Dua mahasiswi DW dan SR yang nyambi menjadi pekerja seks komersil (PSK) tak luput dari aksi jahat Nando. Keduanya benar-benar tertipu karena saat kopi darat Jimmi Muliku alias Nando berpenampilan parlente.

SR, wanita berambut pirang dan mengenakan topi hitam tersebut menuturkan awalnya ia tidak menyangka akan ditipu oleh pelaku.

"Saya nggak nyangka kalau bakal ditipu," ucap SR yang mengenakan kacamata hitam dan sambil tertunduk malu, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/7).

Sementara itu, DW yang juga hampir menjadi korban Nando mengatakan dirinya baru pertama kali dan juga mengenal pelaku saat berada di Hotel Grand Mercure, Gajah Mada.

"Saya kenal di hotel, gak nyangka juga dia orang jahat. Saya pikir dia baik, tapi nyatanya begitu," singkat DW yang mengenakan atasan berwarna putih transparan tersebut.

5. Memakai 5 nama samaran
Selain berpindah-pindah lokasi, berganti-ganti identitas selalu dilakukan saat Nando melancarkan aksi jahatnya. Cara ini ternyata jitu sehingga ada 18 orang wanita yang menjadi korban.

Setelah berhasil menangkap pelaku, Sabtu (6/7), di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, polisi membeberkan identitas pelaku. Pelaku memiliki lima nama samaran yakni Jimmi Muliku alias John Weku alias Aldi alias Vernando alias Nando.

Dengan modus sebagai pria hidung belang berduit, Nando sudah berhasil merampas harta benda korbannya hingga ratusan juta rupiah.

Biar buat pelajaran de pada ente semua. Bagi mahasiswi, jangan nyambi ngelonte demi penampilan, gaya dengan barang mewah. Buat mami-mami, atau germo, nyadar itu dosa, memperbudak orang lain.Buat aparatnya, please deh...masyarakat kelas bawah juga dilayani secepat para cukong lendir, narkoba dan pejabat koruptor, okey????? @



Tidak ada komentar: