Kamis, 25 Juli 2013

Jendral Usamah Askar Tolak Isi Pidato ‘Penghianat Al Sisi’

Jurnalis Independen: Di kutip dari kantor berita Tahrir News, Mesir, Komandan Militer Angkatan Bersenjata ketiga, Jendral Usamah Askar, menghimbau seluruh kelompok politik dan lapisan masyarakat di daerah Kanal Suez, Sinai Selatan dan Laut merah untuk segera melakukan rekonsiliasi dan dialog bersama.


Jendral Askar menekankan bahwa pasukan Angkatan Darat Ketiga tidak akan terlibat dalam tindak kekerasan manapun, tugas tentara melindungi seluruh rakyat Mesir, tanpa perlakuan diskriminatif kepada suatu kelompok.

Karena  tugas militer adalah menjaga ketenteraman dan keamanan harta, benda, dan jiwa masyarakat, serta menjaga instalasi penting di negara ini.

Himbauan ini datang sebagai tanggapan terhadap isi pidato Panglima Besar Jendral Abdel Fattah al-Sisi, dimana Sisi meminta sebagian rakyat Mesir turun ke jalan pada hari Jum’at, memberi militer mandat melawan pendukung Pro Mursi yang dianggap sebagai teroris.

Jendral Askar menambahkan bahwa negara tidak akan stabil dengan adanya kekerasan dan pertumpahan darah, ia meminta kepada seluruh kelompok politik, agama, dan golongan untuk duduk bersama mencari jalan keluar dari krisis yang melanda Mesir.

Terkait kondisi Mesir yang masih belum stabil, paska kudeta militer, khalifah Bin Zayed Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed, tiba di Washington Rabu malam waktu Amerika.

Dalam agenda kunjungannya, Sheikh Zayed akan membahas peran Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat mendukung upaya rakyat Mesir menjalani proses transisi setelah kudeta militer dan kerja sama menciptakan stabilitas keamanan di Mesir.

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memulai kunjungan pertama menuju ibukota Amerika, Washington DC, di mana ia bertemu dengan pejabat Amerika Serikat , John Kerry, dan penasihat keamanan nasional, Susan Rice, di samping sejumlah pemimpin Kongres Amerika Serikat.

Dalam pertemuan dengan pejabat Amerika, Sheikh Zayed membahas ancaman kelompok islam moderat yang terjun ke kancah politik, dan kelompok-kelompok ekstrimis  lainya yang dapat merusak stabilitas di Timur Tengah.

Sheikh Zayed juga memuji peran Amerika dalam upaya melanjutkan proses perundinga damai Israel-Palestina dan berharap semua pihak menemukan solusi terbaik untuk penguasaan Israel atas wilayah dan rakyat Palestina.


Terakhir, sheikh Zayed membahas kerjasama bilateral untuk memperkuat hubungan antara kedua negara, dalam bidang militer, ekonomi, dan budaya. Alma/Zhd/Em

Tidak ada komentar: