Sabtu, 17 Januari 2015

Langkah-langkah Kebijaksanaan Jokowi Sejak Pilpres Hingga Detik Ini

Jurnalis Independen: Semenjak kakinya memasuki dunia politik dan menjabat sebagai Walikota Solo, JokoWidodo (Jokowi) memang sosok pribadi yang monumental. Langkah-langkah kebijakan sebagai birokrat dianggap lain dari pada yang pernah adasebelumnya. Gaya blusukan,ceplas-ceplos, jujur, dekat dengan rakyat kalangan bawah dan sederhana menjadi perhatian dan kecintaan banyak orang.
Berikut beberapa sikap dari sekian banyak sikap yang dimiliki Jokowi,
yang mengedepankan kebersamaan, persatuan dan persaudaraan dalam bingkai nasionalisme Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang di pahami si penulis naskah ini.
  
1. Mengajak seluruh lapisan masyarakat mendukung dirinya menjadi Presiden ke 7 RI, tanpa berharap "Anugerah". Tidak pernah mencalonkan diri menjadi presiden, sebab Jokowi bukan penggila jabatan.

2. Menyandarkan diri hanya kepala Allah SWT semata serta selalu dekat, terlebih saat menjelang Pilpres, ke Kiai Sepuh yang Zuhud duniawi (ini diketahui lantaran diliput media).

3. Kesederhanaan, jujur, jauh dari sifat korup, tegas dan sudah teruji serta diakui baik oleh kawan maupun rival politiknya.

4. Saat pelantikan menjadi RI1, menggunakan cara yang sederhana dan berbudaya nusantara. Buktinya, hanya ia yang melakukan arak-arakan dengan kereta kencana, walau harus mengalami "hampir jatuh" dua kali, sebagai tanda kepada rakyatnya jika dirinya saat memimpin bangsa akan "Dijatuhkan" dua kali oleh mereka yang tidak suka kepemimpinannya.

5. Memilih para pembantunya (menteri) harus bersih dan berkomitmen tinggi bekerja hanya untuk memakmurkan, mengangkat harkat dan martabat bangsa, negara dan rakyat seluruh Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran KPK dalam melakukan uji kelayakan.

6. Selalu memaafkan tudingan, cercaan, fitnahan diri pribadi dan keluarganya dari rival politik maupun individu yang "nyiyir".

7. Selalu menghormati siapa saja, individu, ormas, partai, tokoh publik, lembaga. Hal itu ditunjukkan dengan cara santun dan tidak menciderai para pengritik, pemberi masukan yang tidak selaras dengan pendapatnya sendiri, namun ia sulit menolaknya. Biarlah rakyat yang menentukan kemana arah kebijakan yang diinginkan. Walaupun sudah pasti Jokowi memiliki arah kebijakan arah pemerintahan yang membanggakan rakyat, bangsa dan negaranya atas Landasan Kokoh Pancasila dan UUD1945.

8. Mengalihkan alokasi dana subsidi, menenggelamkan kapal pencuri ikan, memotong jalur mafia migas, menghukum mati penyelundup narkotika, membuat  sakithati koruptor, sigap dan tanggap bencana termasuk AirAsia "mempertotonkan pejabat kunci titipan". Tetap tenang walau popularitas terancam di titik NOL.

Tidak ada komentar: