Sabtu, 03 Januari 2015

Jokowi: Alihkan Subsidi BBM, Bangun Infrastruktur, Ekonomi Lancar

Jurnalis Independen: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pihak agar optimistis terhadap perekonomian Indonesia. Presiden RI ke-7 ini berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur secara jor-joran.


"Kita harus optimistis, ekonomi membaik. Jadi jangan ada satu orang yang ragu atau pesimis. Karena yang saya lihat ke depan optimistis perekonomian baik," ujar Jokowi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (2/1/2014).

Kata dia, pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan memperlebar ruang fiskal lebih dari Rp 240 triliun. Anggaran pengalihan ini, dapat digunakan untuk membangun infrastruktur dasar seperti waduk, irigasi, serta jalan tol di dalam maupun luar Jawa, pelabuhan, bandara.

"Uang itu (ruang fiskal) akan difokuskan ke pembangunan infrastruktur. Dengan begini ekonomi kita akan semakin membaik dan siap menyongsong tahun 2015. Saya meyakini itu ," tegas dia.

Lebih jauh Jokowi mengatakan, pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menopang pembangunan infrastruktur tersebut. Caranya dengan menyuntikkan dana kepada BUMN karya atau perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang infrastruktur.

"Pada tahun ini kita suntik (anggaran) lagi di BUMN infrastruktur, seperti PT Pelindo yang berkutat pada pelabuhan, PT Angkasa Pura pada bandara, PT Kereta Api Indonesia (KAI), BUMN Karya seperti Wijaya Karya, Hutama Karya untuk mempercepat proses pembangunan infrastruktur," terang dia.

Sayangnya, Jokowi belum mau menyebut asumsi pertumbuhan ekonomi yang dikoreksi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

"Nantilah akan disampaikan. Yang penting kalau sudah terkoneksi pulau dengan pulau, kota satu dengan kota lain, ekonomi kita bakal jauh lebih baik dari yang ada sekarang," tuturnya.

Sementara tantangan Indonesia ke depan, dia bilang, sangat sulit untuk memprediksi hal tersebut. Namun satu hal yang perlu diingat, sambung Jokowi, tantangan paling berat adalah situasi ekonomiglobal. (Fik/Ahm)

Tidak ada komentar: