Selasa, 20 Januari 2015

Kebijakan Jokowi Berbuntut "Pembersihan Loyalis SBY"

Jurnalis independen: Apapun langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden Pilihan Rakyat ini sering dijadikan polemik, di miring-miringkan, di plesetkan, dicerna serta disebarkan secara negatif dan disebarkan secara massal. Penyebarnya, biasanya orang awam yang tidak faham atau orang pinter tapi sakit hati atau iri. Untungnya Jokowi tergolong bijak menyikapi "salah tanggap" gejolak kebijakan pemerintahannya. Salah satunya dengan memberikan pencerahan melalui akun facebooknya yaitu Joko Widodo.


Berikut, Presiden memberikan pencerahan terkait kebijakan pemerintahannya yang kemudian diisukan "Pembersihan orang-orang Bapak SBY", presiden yang digantikannya.  

Tidak ada itu istilah "Pembersihan orang-orang Bapak SBY", kita tidak sedang mengalami "Patahan Politik", juga tidak sedang dalam pertempuran antar generasi, justru sekarang ini perjalanan tatanan pemerintahan dilakukan secara gradual dan juga memperhatikan benang merah segala kebijakan.

Kebijakan dimasa lalu yang kurang bagus, kita perbaiki, yang sudah bagus kita tingkatkan. Kalaupun ada pergantian-pergantian pejabat di tubuh pemerintahan itu hanya sirkulasi manajemen pejabat publik, dan itu hal yang biasa untuk penyegaran manajemen tata kelola kebijakan publik.

Kita sekarang berada dalam garis depan pembangunan yang massif, dan saya mencoba dalam pembangunan massif mempertemukan dua hal yaitu : Meneruskan gagasan besar Presiden Sukarno tentang Indonesia yang kuat dengan kerapian infrastruktur dan manajemen birokrasi Presiden Suharto.

Disamping itu kita perkuat ideologi : "Kedaulatan di segala lini". Presiden Sukarno menanamkan kesadaran pada bangsa Indonesia untuk melakukan semua kebijakan dengan landasan pikiran "Kita adalah Negara Besar" sehingga apa yang kita lakukan adalah persoalan-persoalan besar, bukan urusan remeh temeh. Sementara Presiden Suharto mengajarkan bahwa Manajemen Pemerintahan yang rapi akan membawa eksekusi keputusan birokrasi yang efektif. Bila hal itu tercapai maka kita bisa memiliki landasan modal yang kuat untuk membangun Indonesia.

Dalam era ini pembangunan yang massif dengan muatan ideologi "Kedaulatan di segala lini" akan mengantarkan bangsa ini ke depan menjadi bangsa yang kuat, dan bangsa yang memiliki landasan modal yang kuat akan mampu bertahan dan memenangkan dari segala kompetisi di dunia Internasional, itu visi besar saya soal Indonesia Raya. dicuplik dari akun facebook Joko Widodo

Tidak ada komentar: