Sabtu, 10 Januari 2015

JIL: ISIS Lebih Menghina Islam Ketimbang Charlie Hebdo

KOMPAS.com - Sentimen anti Islam di Eropa pasca penyerangan sekelompok teroris ke kantor majalah satire Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang mendapat tanggapan dari tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla.


Dia tidak bisa menoleransi tindakan kaum ekstrimis yang menyerang kantor majalah satire Charlie Hebdo tersebut meskipun dengan alasan membela agama sekalipun.

Ulil membandingkan apa yang dilakukan oleh Islamic State Iraq and Syria (ISIS), jauh lebih menghina Islam ketimbang apa yang dilakukan oleh majalah satire Charlie Hebdo selama ini.

Seperti apa yang disebut Ulil sebagai upaya ISIS yang menghidupkan kembali perbudakan justru tidak mencerminkan ajaran Islam sama sekali. Itu diungkapkan Ulil dalam akun Twitternya @ulil.

"Tindakan ISIS yg menghidupkan lembaga perbudakan jauh lebih menghina Islam ketimbang komik manapun." tulis Ulil dalam Twitternya, Jumat (9/1/2015) pukul 20.24.

Selain masalah perbudakan, penggunaan kalimat suci syahadat sebagai bendera oleh ISIS, menurut Ulil juga sangat menghina Islam. "Tindakan ISIS yg memakai kalimah suahadah di benderanya jauh lebih menghina Islam dari komik manapun."

Apa yang terjadi di Paris dengan serangkaian aksi terorisme di Charlie Hebdo dan tempat lainnya dan fenomena makin banyaknya warga Eropa yang bergabung sebagai jihadis ISIS, kata Ulil, menjadi sebuah hal yag wajar jika Islamophobia di Eropa makin meluas.

"Bagaimana orang Eropa tidak sinis pada Islam jika banyak warga Muslim Eropa yg bergabung dengan ISIS?" ujarnya.

Tindakan ISIS yang merebut banyak wilayah di Iraq dan Suriah dengan segala kekerasan yang menyertainya dan penggunaan simbol-simbol suci Islam, lanjutnya, seharusnya yang harus direaksi oleh umat Islam lantaran jelas-jelas menghin Islam dan Keislaman itu sendiri.

"Tak ada demo atau protes besar-besaran karena ISIS menghina Islam, setahu saya." kicau Ulil lagi. Reaksi umat Islam terhadap ISIS yang kata Ulil jauh lebih menghina Islam ini mendapat tanggapan beragam dari para netizen.

Salah satunya Khoirul Anwar, pemilik akun @khoirulanwar88. Dalam membalas ke Ulil ia mengatakan bahwa rencana kaum Jihadis pendukung ISIS di Semarang yang akan mengadakan pertemuan di sebuah masjid di kawasan Pedurungan Semarang pun seolah sepi dari sikap penolakan.

"Bahkan pendukungnya mau mengadakan tabligh akbar di Semarang pun tdk ada yang demo, apalagi ancaman, mungkin lebur dening pangastuti. :)," kicau Khoirul Anwar seperti di-tweet ulang oleh Ulil.

Hal senada juga ditulis Diella Dachlan, pemilik akun @Diellad. Menurut Diella apa yang dilakukan ISIS lebih mencoreng wajah Islam di mata dunia. "Yg menjengkelkan dari ISIS, Boko Haram dkk itu mereka jadi membahayakan Muslim lain dan publikasi buruk untuk Islam :(" tulis @Diellad yang juga di tweet ulang oleh Ulil.

Tidak ada komentar: