Kamis, 15 Januari 2015

Tiga Jenderal Berniat Jegal Budi Gunawan Pimpin Kapolri

Jurnalis Independen: Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), membongkar hiruk pikuk terkait pergantian Pimpinan Tertinggi Institusi Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Jenderal Sutarman dengan Komjen Budi Gunawan.

IPW paham betul tentang Kepolisian. Kita tahu persis ada 100 jenderal terkaya, saya bisa menjelaskan track record mereka seperti apa," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/2015).

Budi sangat pantas menjadi Kapolri. Menurut Neta, soal penetapan Budi sebagai tersangka, itu karena ada tiga jenderal yang ingin menjegalnya. Mereka tidak mau Budi naik pangkat.

"Ini cakar-cakaran di Kepolisian," terang Neta.

Bahkan, ada satu dari tiga jenderal itu sudah melobi Kompolnas agar membatalkan pencalonan Budi. Tapi, ia tak mau menyebut jatidiri ketiga jenderal aktif itu.

"Dua hari sebelum KPK menetapkan Budi tersangka, satu dari tiga jenderal ini mencoba lobi Kompolnas. Tapi Kompolnas tak mau. Manuver mereka luar biasa untuk jatuhkan Budi," beber Neta.

Neta mengatakan, IPW kini bisa bernapas lega. DPR akhirnya menyetujui Budi sebagai calon tunggal Kapolri. Menurut dia, restu DPR itu menunjukkan kalau Budi tidak bersalah.

"Jadi tak ada alasan lagi Presiden tidak melantik Budi jadi Kapolri," tegas Neta.


Info dari FAPERTA Unpad terkait adanya 17 Rekening gendut Petinggi POLRI, antara lain:

1. DA'I BACHTIAR Rp. 1,2 T
2. ADANG DORODJATUN Rp. 1,1 T
3. MAKBUL PADMANEGARA Rp. 800 M
4. SALEH SAAF Rp. 800 M
5. FIRMAN GANI Rp. 800 M
6. IWAN SUPANJI Rp. 600 M
7. RASYID RIDHO Rp. 600 M
8. DEDI S KOMARUDIN Rp. 500 M
9. EDDY GARNADI Rp. 400 M
10. BUDI GUNAWAN Rp. 400 M
11. MATHIUS SALEMPANG Rp. 300 M
12. HERU SUSANTO Rp. 300 M
13. CUK SUGIARTO Rp.250 M
14. SYAFRIZAL Rp.200 M
15. SUJITNO LANDUNG Rp. 200 M
16. DADANG GARNIDA Rp.150 M
17. INDRA SATRIA Rp.144 M.

Tidak ada komentar: