Jurnalis Independen: Rencanakan pembantaian
ummat islam di Myanmar, sekelompok teroris beragama Buddha siap menghancurkan
masjid-masjid yang berada di negeri itu. Menurut polisi, ketiga tersangka
adalah pria beragama Buddha dari Negara Bagian Rakhine.
“Mereka berencana meledakkan
masjid setelah menjalani pelatihan di perbatasan Negara Bagian Karen,” kata
seorang pejabat kepolisian di Yangon, Rabu, 20 November 2013.
Wilayah Rakhine menghadapi
kekerasan sektarian antara Buddha dan Islam pada tahun lalu. Puluhan orang
tewas dan 140 ribu warga, mayoritas etnis Rohingya, terpaksa mengungsi.
Laporan harian pemerintah New
Light of Myanmar yang terbit hari ini menceritakan detail penangkapan para
tersangka. Polisi menyerbu sebuah rumah di Yangon dan menangkap seorang pria
berusia 34 tahun yang tertangkap basah sedang membuat bom dengan bubuk mesiu
pada 13 November lalu.
Penyelidikan lebih lanjut
menuntun aparat menangkap dua tersangka lain, yakni pria berusia 31 tahun dan
28 tahun, pada akhir pekan lalu. Saat ini polisi dilaporkan tengah mencari
tersangka lain yang diduga terlibat dalam rencana penyerangan itu.
Kasus ini membuka ketegangan
sektarian yang masih terjadi di negara berpenduduk mayoritas Buddha tersebut.
Pekan lalu, sejumlah biksu Buddha memprotes kedatangan delegasi Organisasi
Kerjasama Islam (OKI) di sejumlah wilayah Myanmar, termasuk Rakhine.
Para biksu radikal dituding
menyulut kebencian masyarakat terhadap umat muslim. Bahkan sejumlah saksi mata
dalam kerusuhan yang terjadi di Myanmar bagian tengah mengatakan para pelaku
menggunakan jubah biksu. Penduduk muslim di Myanmar mencapai 4 persen dari
total penduduk yang mencapai 60 juta orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar