Sabtu, 30 November 2013

Ophaal Brug Jembatan Petekan Saksi Kota Dagang Surabaya Jadi Rongsokan

Jurnalis Independen: Ophaal Brug atau yang dikenal dengan Jembatan Petekan, berlokasi di Jl Jakarta Surabaya. Jembatan yang dibangun pada awal tahun 1900-an itu dulunya dipakai untuk menghubungkan sisi barat dan timur Sungai Kalimas. Nama Petekan diambil dari kata kata petek (Bahasa Jawa), yang artinya dipencet atau di tekan.


Konon, saat jembatan dibuka, kapal-kapal dagang berukuran besar dan kecil bisa lewat dan mulai melakukan kegiatan bongkar muat barang di Gedong Banger. Kini yang tersisa dari kawasan bongkar muat ini hanya sekumpulan gudang di Jalan Kalimas Hilir saja. Setelah bongkar muat, barang yang ada kemudian didistribusikan ke pasar-pasar di Surabaya dan sekitarnya.

Saat tak ada kapal lewat, jembatan diturunkan, sehingga warga bisa menyeberang dengan aman.

Saat itu, mereka yang lalu lalang menyeberangi jembatan rata-rata pelaku perdagangan. Tak terbayang, jika tak ada Jembatan Petekan, mereka harus berkendara jauh karena harus mengitari Sungai Kalimas.

Sementara Sungai Kalimas, dikenal sebagai jalur transportasi tersendiri. Untuk mensiasati keadaan ini, dibangunlah Jembatan Petekan. Seperti diakui banyak sejarawan, kawasan perdagangan Surabaya Utara pada saat itu memiliki kontribusi luar biasa pada perkembangan Surabaya dari masa ke masa. Tidak hanya saat pemerintah kolonial berkuasa, tapi juga saat jaman merdeka.

Selain dekat dengan pelabuhan tradisional Kalimas, beberapa kantor pemerintah juga dibangun di sana. Ditambah dengan keberadaan Pasar Pabean, geliat ekonomi Surabaya Utara jadi terasa sempurna.

Sayang, saat ini kondisi Jembatan Petekan sangat mengenaskan. Bangunan bersejarah ini seperti nyaris runtuh gara-gara besinya yang mulai berkarat.

Kondisi jembatan Petekan saat ini tak ubahnya rongsokan besi yang ada di tengah Sungai Kalimas. Dan bisa dilihat, sudah banyak yang rusak, ungkap Prayogo, Pemerhati Cagar Budaya Surabaya dari Komunitas Rumah Budaya.

Kenyataan ini, menurut dia, sangat memprihatinkan. Mengingat sejarah perdagangan Kota Surabaya justru lahir dari Surabaya Utara. Dimana jembatan ini, memiliki peran yang sangat luar biasa di masa lalu.


Tidak ada komentar: