Jurnalis Independen: Upaya untuk
membongkar mafia migas dalam pembangunan kilang gas cair Donggi – Senoro di
Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah yang diduga merugikan negara ± 1584 Miliyar US Dolar siap disupport oleh
Presiden Suara Independen Rakyat Indonesia (SIRI) Dr. H. Eggi Sudjana, S.H.
M.Si.
“Kami siap menunjukan adanya
orang-orang yang tepat menjadi saksi untuk membantu KPK membongkar semua dugaan
korupsi di SKK Migas, Pertamina dan ESDM karena mereka yang bersangkutan bisa
menjadi saksi dan memiliki bukti yang kuat tentang kronologi kecurangan di
proyek pembangunan kilang gas ini,” ungkap Eggi usai menyerahkan laporan
penyimpangan proyek kilang gas cair Donggi -
Senoro ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (6/11/2013).
Menurut Eggy seharusnya KPK tidak hanya memblow-Up kasus kasus yang
tertangkap tangan saja, namun juga berdasarkan laporan dari masyarakat,
“data-data yang kami serahkan sekarang ini segera diadakan pemeriksaan dan
selanjutnya menangkap, memeriksa dan mengadili pihak-pihak yang diduga yang
terlibat dalam proyek tender Donggi Sonoro yang belum bisa kami sebut namanya
satu persatu ke public demi untuk menjaga etika hukum atau azas praduga tak bersalah,” terang Eggy.
Diyakini oleh mantan Calon
Gubernur Jatim ini, saksi-saksi kunci yang akan dihadirkannya di KPK dapat
mengungkap keterlibatan orang orang di
seputar Istana Negara, “kami meminta KPK dengan kesunguhannya menangani kasus
ini sesegera mungkin karena dengan kasus ini saja telah merugikan negara ± 1584 Miliyar US Dolar,” jelasnya.
Menurut Eggy, indikasi kuat
adanya keterlibatan pihak Istana dapat dilihat setelah terjadinya pergantian
kepemimpinan Nasional dari SBY -JK ke SBY- Boediono kebijakan yang di
dengungkan JK berubah seratus delapan puluh derajat. Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menetapkan bahwa alokasi Donggi-Senoro akan
memasok domestic dengan proporsi sekurang
kurang nya 25% hingga 30 % dengan mempertimbangkan tekno ekonomi proyek
dan pembangunan pemenang tender diberikan kepada Mitsubishi Corporation
meskipun penawaran lebih tinggi dari peserta tender lainnya. Namun faktanya
rezim SBY- Boediono justru membuka peluang alokasi gas diekspor seluruhnya dan
harga pembangunan proyek Donggi jauh diatas harga pasar.
“Oleh karena itu diharapkan
kepada seluruh Komisioner KPK untuk dapat bergerak cepat dan profesional untuk
mengusut kasus ini sampai kepada kalangan Istana Negara. Apabila KPK tidak
mengusut kasus ini, maka patut diduga keras KPK tidak berani alias pengecut
juga telah jelas-jelas menghianati amanat rakyat untuk memberantas korupsi di
Indonesia oleh karena itu patut untuk
dengan kesadaran nya mengundurkan diri dari Komisioner KPK, selanjutnya waktu akan
berjalan terus yang di kemudian hari Insya Allah rakyat dengan caranya sendiri
akan membuat pengadilan nya terhadap para Koruptor tersebut ,” pungkas Eggy
yang membawa sekitar 50 massa ke KPK ini.
Jakarta, 6 November 2013
Kontak Media:
Dr. H. Eggi Sudjana, S.H. M.Si.
Mobile : 0816948841
Tidak ada komentar:
Posting Komentar