Jurnalis Independen: Jika FPI demo terkait negaranya disadap oleh
Negara Amerika Serikat (AS) dan Australia bahkan mengancam akan melakukan
sweping, sedangkan Hizbut Tahrir mendesak pemerintah mengusir dubes Australia,
aneh bin ajaib terkait penyadapan, justru Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Dahlan Iskan, melarang penundaan impor sapi oleh PT Rajawali Nusantara
Indonesia (Persero) dari Australia.Beginikah calon RI 1?
Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan
tegas mengatakan “Tidak boleh,” menunda atau bahkan menghentikan rencana impor
sapi terkait dari negera Australia yang telah melecehkan bangsa dan Negara
terkait ulah penyadapan.
Ketegasan Menteri BUMN Dahlan
Iskan untuk tidak menunda impor sapi dilakukan saat berada di pabrik Frisian
Flag, Ciracas, Jakarta, Jumat, 22 November 2013. Pernyataan ini dilontarkan
menanggapi pernyataan Dirut RNI, Ismed Hasan Putro.
Saat itu dirut RNI Ismet hasan
Putro berencana menunda proses negosiasi akuisisi peternakan sapi yang ada di
Australia. Hal ini terjadi, karena ketegangan antara kedua negara akibat isu
penyadapan.
“Kami menundanya sampai
suasananya menjadi kondusif,” kata Ismed.
Perusahaan pelat merah ini
diketahui berencana membeli peternakan sapi seluas 25.000 hektare beserta
10.000 ekor sapi di wilayah utara Australia.
Seiring adanya penundaan
negosiasi tersebut, Ismed mengaku bahwa pihaknya mulai menjajaki Selandia Baru
untuk memasok sapi. “Karena wilayahnya juga dekat,” tuturnya. Namun sayangnya,
inisiatif Direktur RNI ini hendak diganjal oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan yang
tidak memiliki rasa nasionalisme dan kepekaan sebagai pejabat dan anak
bangsa.@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar