Jurnalis Independen: Golkar pasang
badan untuk kasus yang menimpa kadernya yang juga menjabat sebagai Gubernur Propinsi
Tangerang Atut Chosyiah. Pembelaan Golkar pada kader yang korup memang bukan barang
baru, sebab Golkar merupakan partai “Soko Guru Korupsi di Indonesia.”
Setelah Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) membuka pengaduan informasi dan data dugaan korupsi Gubernur
Tangerang, masyarakat menyambutnya dengan mengirimkan data yang dimaksud,
sebaliknya tidak ada politisi Golkar yang memberikan data dimaksud kepada KPK.
Ketika KPK hendak meningkatkan
status tersangka Atut, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Aziz
Syamsuddin berharap mengharap KPK) tidak meningkatkan status hukum atas
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah,.yang merupakan kader Golkar yang diduga
terlibat dalam kasus suap Pilkada Lebak, Banten kepada Akil Mochtar.
Saat itu, Aziz Syamsuddin bahkan
mengatakan dalam acara diskusi bertajuk 'Mencari parpol bersih', di Cheese Cake
Factory, Cikini, Jakarta, Sabtu (26/10) lalu, "Kami harap kepada KPK cukup
sebagai saksi saja untuk Bu Atut."
Pada saat gedung KPK kebanjiran 30
santri dan ulama, yang mengaku berasal dari Persatuan Ulama dan Santri
se-Banten Raya (PUSER)., dan menggelar pengajian pembacaan Surah Yasin, guna
memberi dukungan moral kepada KPK dalam mengusut seluruh dugaan korupsi di lingkungan
Provinsi Banten. Saat itu pula Atut menyelenggarakan doa bersama ibu-ibu di
rumahnya untuk keselamatan dirinya agar kasusnya di KPK tidak berlanjut.
Waktu rombongan santri dan ulama dating
ke gedung KPK dipimpin oleh Ustaz Ahya Anshori dengan Juru bicara rombongan PUSER, Dudung
Abdurrahman, sementara saat itu beredar kiriman sihir dan teluh alias santet,
yang ditujukan pada anggota KPK yang menangkap adik Gubernur Banten Ratu Atut
Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan.
Hingga saat ini, tanpa lelah, Sekjen
DPP Partai Golkar Idrus Marham mempertahankan dan memastikan Ratu Atut Chosyiah
masih menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar. Divisi Hukum-Advokasi partai
dipastikan akan membantu Atut yang juga merupakan Gubernur Banten, semaksimal
mungkin.
Menurut Idrus di Jakarta, Sabtu
(2/11), Partai Golkar masih menganggap Ratu Atut tidak bersalah sebelum keluar
keputusan berkekuatan hukum tetap atas kasus korupsi.
Idrus menambahkan, partai
berlambang pohon beringin itu walau tidak mempermasalahkan pencekalan yang
dilakukan KPK terhadap Ratu Atut. Namun, ia menganggap kasus yang menjerat Ratu
Atut belum jelas.
Sebab, sambung Sejen Partai “Soko
Guru Korupsi” ini, berpedoman pada asas praduga tidak bersalah sehingga Ratu
Atut masih bersih di mata Partai besutan Soeharto yang pernah memberangus dan memaksa
ulama se Indonesia untuk masuk dalam partainya.Ji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar