Jurnalis Independen: Siapa yang tak tahu dengan
perusahaan dagang Bakrie Grup yang kini dipimpin oleh Abu Rizal Bakrie (ARB), juga
memegang kendali politik di tubuh Golkar sebagai Ketua Umum dan calon presiden
2014.
Semua orang Indonesia tahu dan
bahkan pasti tidak asing dengan nama itu, Group bakrie atau Bakrie and brothers
group adalah sebuah perusahaan dagang terkemuka di Indonesia, Perusahaan super
besar iru bergerak di berbagai bidang seperti Perkebunan, telekomunikasi,
pertambangan, dll. Perusahaan yang sekarang dipimpin oleh Aburizal bakrie ini
boleh dikatakan sebagai salah satu perusahaan nomer wahid di indonesia.
Namun tahukah anda bahwa ternyata
berdirinya perusahaan ini mempunyai perjuangan yang sangat besar? Saya yakin
banyak yang belum tahu bagaimana sejarah berdirinya Bakrie Group. Bakrie grup
diprakarsai oleh Achmad Bakrie, seorang entreupreneur yang lahir pada tanggal
11 Juni 1916 di kalianda Lampung yang juga sekaligus ayah kandung Aburizal
bakrie. Jiwa entreupreunership Achmad Bakrie ini sudah tumbuh sejak masa
kanak-kanak. Di masa kecilnya, Achmad Bakrie sering berjualan roti untuk
menambah uang jajannya.
Keluarga bakrie pada saat itu
belum bisa dikatakan sebagai keluarga kaya, bahkan boleh dibilang sebagai
keluarga yang kurang mampu, Sampai-sampai anak sulung Achmad bakrie, yaitu
Aburizal Bakrie (Pemimpin bakrie group sekarang ini) harus berjualan Tas di
masa kecilnya karena memang sedikitnya uang saku yang diberikan oleh ayahnya.
Berdirinya bakrie Group tak lepas
dari pengalaman Achmad Bakrie yang sempat bekerja di NV Van Gorkom, sebuah perusahaan
dagang milik belanda selama 2 tahun setelah sebelumnya ia menyelesaikan
sekolahnya di HIS (sekolah setingkat sekolah dasar di jaman Belanda). Di
perusahaan inilah Ahcmad mulai mengetahui sistem kerja perusahaan dagang
Modern.
Setelah Itu, Ahmad melanjutkan
pendidikanya di sekolah dagang Hendlesinstituut Schoevers. Setelah satu tahun
menempuh pendidikan, akhirnya di tahun 1940 atau tepatnya 10 Februari 1940, di
Teluk Betung Achmad Bakrie bersama kakak kandungnya H. Abu Yamin mendirikan
Bakrie & Brothers General Merchant and Commision Agent. Perusahaan dagang
inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Bakrie Brothers group.
Pada masa pendudukan Jepang
sempat tidak diijinkan menggunakan nama tersebut karena dianggap
kebarat-baratan. Sehingga merubah namanya menjadi Jasuma Shokai. Tahun 1943
Perusahaan dipindahkan ke Jakarta, dan berganti nama semula setelah Jepang
menyerah.
Pada awal berdirinya, perusahaan
dagang ini hanya bergerak di bidang perdagangan Karet, Lada dan Kopi. Namun
dari waktu ke waktu, jaringan bisnis perusahaan ini makin menyebar dan bergerak
di banyak bidang, seperti telekomunikasi, teknologi, pertambangan, dll.
Aburizal Bakrie, Pemimpin Bakrie
grup sekarang
Setelah Achmad bakrie wafat pada
tanggal 5 Februari 1988 di Tokyo pada usia 71 tahun, Perusahaan ini kemudian
dikelola oleh anak sulungnya Aburizal Bakrie hingga sekarang ini. Di Masa
kepemimpinan Aburizal inilah perusahaan ini mencapai puncak kejayaannya
walaupun sempat tersangkut beberapa kasus seperti kasus lumpur lapindo hingga
polemik politik yang kerap melanda Aburizal Bakrie, namun sepertinya ARB ini
memiliki “kesaktian” dan daya tahan yang besar, hingga kasus-kasus tersebut tak
melunturkan kekayaannya. Bahkan ARB kini menggebu mencalonkan sebagai calon presiden
2014 dengan dukungan yang dicurigai berasal dari pengusaha hitam Yahudi.@Ji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar