Jurnalis Independen: Seorang mantan pejabat tinggi Libya yang bertugas di bawah Muammar Khadafi ditemukan tewas di Sungai Danube, di Wina, BBC melaporkan Minggu
kemarin (29/4), mengutip laporan polisi Austria.
Syukri Ghanim, 69 tahun, awalnya membelot ke Roma dari Libya pada Juni 2011, di tengah pemberontakan yang pada akhirnya menggulingkan Gaddafi, Tripoli Post melaporkan. Sebelumnya tewasnya, Ghanim pernah mengatakan kepada layanan berita Ansa Italia bahwa ia meninggalkan Libya "untuk memperjuangkan sebuah negara demokratis."
Ghanim adalah perdana menteri Libya era 2003-2006 dan kemudian menjabat sebagai menteri perminyakan sampai keberangkatannya pada tahun 2011. Sebelum kematiannya, Ghanim bekerja sebagai konsultan untuk sebuah perusahaan berbasis di Wina.
Pada hari Minggu kemarin, ia meninggalkan rumahnya dengan berpakaian biasa, kata polisi kepada BBC. Dia ditemukan mengambang di sungai pagi hari, Associated Press melaporkan, mengutip juru bicara kepolisian Roma Hahslinger.
Hahslinger mengatakan tubuh Ghanim tidak menunjukkan tanda-tanda eksternal kekerasan, menambahkan bahwa para pejabat akan melakukan otopsi dalam beberapa hari mendatang.(mnt/emi)
Syukri Ghanim, 69 tahun, awalnya membelot ke Roma dari Libya pada Juni 2011, di tengah pemberontakan yang pada akhirnya menggulingkan Gaddafi, Tripoli Post melaporkan. Sebelumnya tewasnya, Ghanim pernah mengatakan kepada layanan berita Ansa Italia bahwa ia meninggalkan Libya "untuk memperjuangkan sebuah negara demokratis."
Ghanim adalah perdana menteri Libya era 2003-2006 dan kemudian menjabat sebagai menteri perminyakan sampai keberangkatannya pada tahun 2011. Sebelum kematiannya, Ghanim bekerja sebagai konsultan untuk sebuah perusahaan berbasis di Wina.
Pada hari Minggu kemarin, ia meninggalkan rumahnya dengan berpakaian biasa, kata polisi kepada BBC. Dia ditemukan mengambang di sungai pagi hari, Associated Press melaporkan, mengutip juru bicara kepolisian Roma Hahslinger.
Hahslinger mengatakan tubuh Ghanim tidak menunjukkan tanda-tanda eksternal kekerasan, menambahkan bahwa para pejabat akan melakukan otopsi dalam beberapa hari mendatang.(mnt/emi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar