Minggu, 22 April 2012

Tahukah Anda Kaum Feminisme? Bangkai Babi, Sebutan Zionis Bagi Wanita Non Yahudi


Jurnalis Independen: “Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a) Kitab Talmut
Ada hal menarik yang ditemukan oleh Dr. Wali Al Qodhi ketika mencoba meneliti pendidikan anak-anak Yahudi. Berdasarkan penelitiannya, setidaknya ada tiga materi pelajaran di Yahudi yang memakai pendekatan Talmud, yaitu Sejarah, Geografi dan Bahasa Ibrani. Bahasa Ibrani memang sangat penting bagi Yahudi, menghilangkan bahasa Ibrani sama dengan memutus sejarah Yahudi itu sendiri.

Namun menariknya karena pendekatan Bahasa Ibrani adalah talmud, maka kita dapat saksikan bagaimana pelecehan Yahudi terhadap orang-orang diluarnya. Dalam bahasa Talmud, maka wanita non Yahudi akan disebut dengan istilah Shiksa. Shiksa sendiri adalah kata turunan dari kata Ibrani "shegitz" yang mengacu pada bangkai babi.

Tidak hanya itu, istilah Shiksa juga mengacu kepada terminologi gadis penggoda yang penuh tipu daya. Orang-orang Yahudi kerap menganggap Shiksa bekerja untuk menarik perhatian laki-laki Yahudi. Karenanya tak heran, orang yang menikah dengan wanita non Yahudi akan sangat hina sekali di mata kaum Yahudi. Dan para orangtua tahu betul bagaimana menjauhkan anak lelakinya untuk tidak terjerumus pada pernikahan beda agama ini. Tidak ada orangtua Yahudi yang ingin memiliki menantu yang disebut oleh kaumnya dengan bangkai babi dan wanita jalang.

“Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82ab)

Jadi Shiksa sangat menjadi ancaman bagi kelangsungan kehidupan moralitas Yahudi. Tidak segan kaum Yahudi orthodoks juga menyematkan kata Shiksa bagi siapa saja wanita Yahudi yang gagal mengikuti moralitas ajarannya. Kaum-kaum Yahudi yang malas mempelajari agamanya dan jauh dari kepribadian luhur Yahudi akan ditakut-takuti dengan sebutan Shiksa. Sebuah sindiran yang membuat para wanita Yahudi berfikir ulang untuk tidak malas belajar agama.

Sindiran ini betul-betul terasa dalam pendidikan Yahudi saat ini. Doktrin wanita non Yahudi adalah wanita jalang menjadi keniscayaan untuk ditelan bulat oleh anak-anak Yahudi. Lihatlah ketika Ary Syerabi, mantan perwira dari Satuan Anti Teror Israel, melakukan penelitian terhadap 84 anak-anak Israel usia sekolah dasar tentang perasaan terhadap anak-anak Palestina sebaya mereka. Kepada anak-anak Israel itu, Ary memberikan sehelai kertas dan pensil, lalu kepada mereka Ary berkata, “Tulislah surat buat anak-anak Palestina, surat itu akan kami sampaikan pada mereka.” Dan apa yang terjadi? Ary Syerabi mendapatkan kalimat mengejutkan dari anak perempuan Israel usia 8 tahun untuk anak perempuan muslim.

“Sharon (PM. Israel, red.) akan membunuh kalian dan semua penduduk kampung dan membakar jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari dekat rumah kami, wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke (tempat) dari mana kalian datang? Kenapa kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya mempersembahkan untukmu gambar (ini) supaya kamu tahu apa yang akan dilakukan Sharon pada kalian…ha…ha…”.

Dan gambar yang dimaksud anak perempuan Israel itu adalah sebuah sosok Ariel Sharon dengan kedua tangannya menenteng kepala anak perempuan Palestina yang meneteskan darah. (mnt/emi)

Tidak ada komentar: