Senin, 16 April 2012

Skandal Seks Gereja! Alasan Utama Warga Austria Masuk Islam, Kalau Orang Islam Murtad karena Miskin! Makanya Banyak Negara Muslim di Miskinkan


Jurnalis Independen: Data resmi menunjukkan adanya pertumbuhan dramatis dalam berpindahnya pemeluk Kristen ke Islam di Austria, bertolak belakang dengan meningkatnya diskriminasi terhadap agama minoritas di negara-negara Eropa yang berbeda. Dari data itu bisa kita simpulkan bahwa di negeri non muslim warganya memeluk islam disebabkan oleh ajaran agama dan perilaku pemuka agamanya yang tidak sesuai dengan akal sehat. Sebaliknya banyak warga muslim di negeri muslim keluar dan murtad dari agamanya lebih disebabkan kerena kemiskinan, dan kemiskinan itu terstruktural. Oleh karena itu, jelas bagi kita mengapa kemudian banyak negeri muslim dimiskinkan dan dikuasai sumber kekayaan alamnya, agar penduduk yang  mayoritas muslim, menjadi miskin dan mau menukar agamanya dengan non muslim.

"Kami melihat bahwa masyarakat memiliki kerinduan spiritual yang mereka merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidup mereka, jika tidak ada dimensi, tidak ada cakrawala untuk akhirat, atau di mana saya? Mengapa saya di sini? kata Carla Amina Baghajati, juru bicara Komunitas Islam Austria, kepada Press TV pada hari Jumat pekan lalu.

Mencari kenyamanan dalam ajaran Islam, banyak warga Austria yang masuk Islam di negara berpenduduk mayoritas Katolik.

Namun, setelah terungkapnya skandal pelecehan di gereja Katolik menjadikan hal ini peranan utama dalam eksodus warga Austria untuk masuk Islam.

"Jika gereja kecil dalam keanggotaan, maka akan menjadi lebih kecil dalam pengaruh sosial," kata Michael Pruller, juru bicara Keuskupan Agung, kepada Press TV.

Muslim Austria diperkirakan mencapai 400.000 atau hampir 4 persen dari 8 juta penduduk di negara Eropa tersebut.

Estimasi menunjukkan bahwa hampir setengah juta warga Kristen Austria telah masuk Islam sejak sekitar dua tahun lalu, dengan jumlah konversi semakin berkembang, Press TV mengatakan.

Pada tahun 2007, Muslim Austria telah memperjuangkan kampanye nasional untuk memperkenalkan Nabi dan ajaran-ajarannya untuk rekan senegara mereka.

Kampanye ini bergema setelah diluncurkan oleh Muslim seluruh Eropa sebagai tanggapan terhadap pelecehan kartun Nabi Denmark pada tahun 2005.

Meskipun gelombang anti-Muslim yang tumbuh di seluruh negara Eropa, umat Islam Austria percaya kampanye mereka ini memberi mereka kesempatan yang lebih baik untuk membangun jembatan dengan masyarakat.

"Ketika saya melangkah masuk Islam saya memiliki kesan pribadi bahwa ada langkah maju di diri saya," kata Baghajati kepada Press TV.

"Ini adalah mengapa saya merasa bahwa ada kemungkinan yang baik untuk membangun lebih banyak jembatan di antara warga karena kami berbagi jauh lebih banyak dengan orang pikirkan."(mnt/emi)

Tidak ada komentar: