Jurnalis Independen: Sepeninggal Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, yang tertulis di dalam Kitab Suci Al Quran, sebagai nabi terakhir ternyata tidak dimengerti oleh kebanyakan penganutnya. Sepeninggal beliau, ternyata banyak orang mengaku sebagai nabi pengganti beliau.
Di Indonesia sendiri, tercatat ada 8 orang belakangan ini yang mengaku sebagai nabi pelanjut risalah kenabian Nabi Muhammad saw. Jika tidak dicermati, penerimaan pengakuan kenabian seseorang dengan dalih dan berbagai alasannya, selain menggugurkan kenabian Muhammad sebagai utusan terakhir, juga akan membatalkan kesucian Kitab Suci Ummat Islam, Al Quran.
Lantaran itu, harus ada penataan pelajaran moral spiritual yang lebih memberikan pelajaran terkait kenabian yang telah tertutup. Ulama-ulama islam harus mmeberikan pelajaran sistematis sehingga tidak ada lagi dimasa depan ada pengakuan-pengakuan sebagai seorang nabi yang hanya akan merusak agama islam secara keseluruhan.
Berikut adalah pengakuan "Orang Sholeh" yang mengaku sebagai nabi dan mendapat wahyu
1. Lia Aminuddin alias Lia Eden
Lia Aminuddin alias Lia Eden adalah pendiri agama Salamullah. Lia Eden merupakan wanita kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 21 Agustus 1947.
Pemimpin kelompok kepercayaan bernama Kaum Eden ini mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril. Dia pun mengklaim sebagai nabi dan rasul serta Imam Mahdi.
Wanita 69 tahun ini mengklaim bisa meramalkan kiamat. Klaim Lia Eden sempat membuat para cendikiawan, seniman dan artis terpikat.
Namun, pengaruh Lia Eden perlahan terkikis setelah Mahkamah Agung memvonis 3 tahun penjara pada 2007 lalu.
Dalam bukunya dipaparkan bahwa sosok Lia Eden multifungsi. Lia Eden tak hanya sebagai Imam Mahdi, tapi juga sosok Maryam yang melahirkan Nabi Isa.
Raga Lia dijadikan media tempat Jibril memberi ilmu dan berbagai petunjuk mengenai dunia-akhirat.
Ketika Jibril berbicara melalui raganya, Lia Eden mengaku dalam keadaan sadar, bukan kesurupan.
2. Ahmad Mukti
Ahmad Mukti adalah putra Lia Aminuddin alias Lia Eden. Ahmad Mukti dipercaya oleh pengikut sebagai reinkarnasi Nabi Isa.
Kepercayaan itu muncul lantaran Lia Eden pernah menerbitkan buku berjudul Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir (PAMST).
3. Sutarmin
Sutarmin muncul di lereng Gunung Lawu pada
2013 lalu. Nabi palsu ini adalah guru agama yang meneruskan ajaran
pendahulunya Rochmad.
Rochmad dan pengikutnya diketahui
menyimpang dari ajaran Islam. Mereka mengganti nama Nabi Muhammad dalam
syahadat dengan nama Rochmad.
4. Cecep Solihin
Pria yang mengaku sebagai rasul ini ditangkap di Jalan Cinta Asih, RT 01/ 11, Kelurahan Samoja, Kecamatan Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat.
Selain mengaku nabi dan rasul, pria kelahiran 2 Agustus 1965 itu juga mengajarkan doktrin-doktrin aneh yang membingungkan dan menyesatkan.
Cecep menyuruh pengikutnya jihad ke Aceh, meminjam uang ke bank tanpa perlu mengembalikan, hingga mencuci otak pengikutnya untuk tidak mengakui NKRI.
Ketika ditangkap pihak kepolisian, Cecep ngotot mengaku dirinya bukan nabi, melainkan hanya penyampai risalah.
5. Dedi Mulyana
Dedi Mulyana alias Eyang Ended berasal dari Banten. Dedi mengaku memperoleh wangsit dari musyawarahnya dengan jin di laut. Nabi palsu ini berprofesi sebagai dukun.
Eyang Ended merekrut pengikutnya dengan syarat menyetorkan uang senilai Rp 5 juta. Nabi palsu ini juga menipu 30 wanita untuk melakukan ritual keagamaan dengan jalan berhubungan badan. Aksi cabul inilah yang mengantarkan Dedi Mulyana ke penjara setelah ditangkap pada Juni 2005 silam.
6. Ashriyanti Samuda
Ashriyanti Samuda mengklaim sebagai nabi sejak berusia 30 tahun. Warga Kepulauan Sula, Maluku ini menerbitkan buku yang dicetaknya sendiri kemudian disebarkan kepada masyarakat setempat.
Ashriyanti sempat berniat menyampaikan sabdanya kepada presiden pada 2014 lalu lewat bukunya berjudul Pemimpin yang Diutus Cahaya dari Indonesia Timur for Presiden RI 2014. Buku ilegal ini sampai ke MUI Maluku Utara. Nabi palsu ini akhirnya disidang pada 15 Juni 2012 lalu.
7.Ahmad Musadeq
Ahmad Musadeq mulai terkenal karena mengaku
sebagai nabi dan rasul pada 23 Juli 2006. Musadeq menjadi nabi dan rasul
aliran Alqiyadah Al-Islamiyah.
Ia menafsirkan kitab suci dengan cara sendiri dan tidak mewajibkan pengikutnya salat dan puasa.
Musadeq
mengaku mendapatkan wangsit bertapa di gunung Bunder, Bogor Jawa Barat
selama 40 hari 40 malam. Musadeq akhirnya diamankan polisi dan mengaku
bertaubat pada 9 November 2007.
Namun, Musadeq kembali muncul
lewat organisasi dan aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang
beberapa bulan lalu sempat menghebokan kembali tanah air. Musadeq
menjadi nabi dan rasulnya para pengikut Gafatar. Para pengikutnya
terkonsentrasi di Kalimantan Barat. Tepatnya di Kabupaten Mempawah.
Untuk
memulangkannya ke kampung halamannya masing-masing, pemerintah harus
menggerahkan banyak biaya dan tenaga bahkan militer juga turun tangan.
Hal inilah yang membuat negeri ini tidak pernah beringsut menuju
kemajuan. Tenaga, pikiran dan keuangan pemerintah akhirnya terserap pada
penanganan kekacauan yang semestinya tidak perlu terjadi.
8. Gus Jari bin Supardi
Yang paling gress adalah pengakuan menjadi nabi dari seorang warga Jombang, Jawa Timur. Memiliki latar belakang sebagai guru ngaji. Juga pemilik sebuah pesantren di desanya yang lumayan besar. Gus Jari bin Supardi (44), begitu ia biasa di sapa warga dan santrinya. Sayangnya yang bikin heboh lantaran ia mengaku nabi setelah kenabian Nabi Besar Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam.
Pria yang tinggal di Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur kini jadi omongan banyak pihak.
Namun, Jari bukanlah yang pertama sebagai orang di abad modern yang mengaku nabi. Setidaknya, sebelumnya juga ada orang yang mengklaim sebagai nabi dan menerima wahyu.
Gus Jari bin Supardi mendeklarasikan diri sebagai nabi terakhir. Ia mengaku mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan menyatakan sebagai nabi terakhir setelah Nabi Muhammad SAW.
Sebagai nabi penutup, Jari menyebut dirinya sebagai Nabi Isa Al Habibullah. Lewat pondok pesantrennya yang diasuhnya, Kahuripan Ash-Shiroth di Dusun Gempol, ia memiliki 100 orang pengikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar