Jurnalis Independen: Sebagai langkah pemerintah menangani ketersediaan daging sapi di
Indonesia, Gubernur Jawa Timur juga ikut mengoptimalisasikanya dengan cara
melakukan penggemukan sapi dan menarget satu juta setiap tahunnya.
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) mempunyai program optimalisasi
penggemukan sapi satu juta setiap tahunnya sebagai langkah pemerintah dalam
menangani ketersediaan daging sapi," ujar Soekarwo disela kuliah
Jatimnomics di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Senin (18/1/2016).
Ia mengatakan untuk saat ini produksi sapi di Jatim masih kelebihan,
tapi kadang kala masih mengalami kebingungan dalam pasokan daging sehigga
sapi-sapi tersebut diambilnya dari beberapa tempat guna tersedianya dagih sapi.
"Produksi daging sapi di Jatim terhadap nasional sebesar 22 persen.
Saat ini populasi sapi di Jawa Timur sekitar 5,3 juta ekor, dan sebanyak 520
ribu ekor per tahun sapi dipotong," tuturnya.
Faktor kelangkaan daging ini menurut disebabkan karena hukum pasar, atau
harga selisih, maka produksi sapi-sapi akan keluar ke Jatim, biasanya ke Jawa
Barat dan Jawa Tengah.
"Jatim ini menjadi produksi ternak tertinggi di Indonesia, sehingga
jika menjelang hari-hari besar, maka sapi-sapi akan laris dijual keluar Jatim
karena hal ini adalah hukum pasar," ungkpanya.
Ia mengakui jika Pemprov tidak bisa membatasi perdagangan sapi-sapi
keluar Jatim, karena sama saja memutus rangkaian perekonomian, namun masih ada
beberapa hal yang harus diperbaiki agar tidak ada lagi keresahan dalam stok
daging sapi.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair, Sri
Pantja Madyawati menjelaskan bahwa untuk meningkatkan produktivitas sapi
diperlukan suplai protein hewani yang ditunjang tiga faktor, yaitu
"breeding, feeding dan manajemen".
"Faktor breeding terkait dengan reproduksi seekor sapi betina untuk
menghasilkan anak sapi menggunakan bibit unggul dari sapi-sapi lokal di
Indonesia sehingga dapat mempertahankan diversitas jenis sapi di Indonesia
untuk meningkatkan populasi sapi demi memenuhi kebutuhan konsumsi daging di
Indonesia," terangnya. (ito)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar