Minggu, 16 November 2014

Menteri ESDM, Bentuk Tim “Pembunuh” Mafia Migas

Jurnalis Independen: Sudirman Said (SS), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (jokowi-Jk), dikenal sebagai orang yang keras menentang keberadaan mafia migas selama ini. karenanya, ia berniat membentuk Tim “Pembunuh” Mafia Migas.


Menurut sumber yang dapat dipercaya, Sudirman Said yang pernah menjadi corporate secretary Pertamina, diketahui sangat keras ingin memberantas mafia migas. Sebelum menjabat sebagai Menteri ESDM, Sudirman Said menjabat Dirut PT Pindad.

Pada hari ini (Minggu, 26/10/2014) nama Sudirman Said dimasukkan oleh Presiden Joko Widodo saat menyampaikan susunan kabinetnya di Istana Negara. Sementara saat itu, pelantikan para menteri di langsungkan pada hari Senin 27/10/2014.

Terkait mafia migas, Sudirman Said Menteri ESDM dikabarkan membentuk satuan tugas pemberantasan “maling minyak” atau mafia migas yang ditengarai dilakukan oleh para pejabat dan mantan pejabat pemerintahan Era Soeharto hingga mantan Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bahkan besan dan mantan cawapres pilpres 2014 Hatta Rajasa disebut-sebut terlibat dalam permalingan minyak yang banyak menyengsarakan Rakyat Indonesia.

Untuk itu, Menteri ESDM berusaha dengan cepat memperbaiki tata kelola migas. Lain dari itu, Kementerian ESDM juga membentuk sebuah Tim Reformasi yang terkait dengan perburuan pelaku mafia migas. “Faisal Basri akan memimpin tim ini, jelas Sudirman Said.”

Pembentukan Tim Pemburu Mafia Migas itu dihadiri oleh Menteri ESDM Sudirman Said, Sekjen Kemeterian ESDM Teguh Pamudji dan Irjen Kementerian ESDM Mochtar Husein di gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (27/10/2014) lalu.

Kementerian ESDM membentuk tim reformasi tata kelola Minyak dan Gas Bumi. Hal itu dilakukan guna memperbaiki tata kelola sektor migas. Menteri ESDM, Sudirman Said menunjuk pengamat ekonomi Faisal Basri untuk memimpin tim tersebut.

“Faisal Basri memimpin tim ini,” kata Sudirman saat menggelar konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Minggu, 16 November 2014. Dia mengatakan, Surat Keputusan (SK) Tim Reformasi tersebut telah diteken sejak tanggal 14 November 2014. Tim ini akan mulai bekerja Senin, 17 November besok.

Hal pertama yang akan dilakukan tim ini adalah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait tata kelola perizinan migas. Selain itu, tim ini akan mengkaji kembali proses perizinan migas dari sektor hulu hingga hilir.

Tim ini juga bertugas memberikan rekomendasi tata ulang kelembagaan terkait pengelolaan migas, mempercepat revisi UU Migas dan merevisi proses bisnis guna mencegah adanya pemburu rente dalam setiap rantai industri migas.

Faisal Basri yang juga hadir dalam acara tersebut mengaku siap mengemban tugas yang diberikan oleh Kementerian ESDM tersebut, untuk menumpas mafia migas hingga ke akar-akarnya, baik secara hukum atau melalui penerbitan UU Tata Kelola migas baru.

Terkait tugas yang diberikan oleh Menteri ESDM, Faisal Basri berjanji, “Saya berjanji akan kerja keras dengan amanah ini, akan saya buruh pejabat dan mantan pejabat yang menjadi pelaku mafia migas dan menyengsarakan Rakyat Indonesia selama ini,” ucapnya.

Tidak ada komentar: