Jumat, 07 November 2014

AlQur'an, Ikan dan Kabinet Maritim Presiden Jokowi

Oleh : Joe Hero
Jurnalis Independen: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan,” (QS. Al-Maaidah: 96)

Fakta membuktikan bahwa usia rata-rata orang yang meninggal akibat penyakit jantung terus mengalami penurunan, sebab meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan koroner.

Meskipun banyak kemajuan besar dibidang pengobatan penyakit jantung, para ahli di lapangan pada dasarnya merekomendasikan bahwa untuk melakukan tindakan pencegahan haruslah berhati-hati sebab akan menjadi fatal karena pencegahan yang salah. Para ahli juga merekomendasikan satu makanan penting untuk kesehatan fungsi jantung dan pencegahan berbagai penyakit, yakni ikan.

Alasan mengapa ikan, ikan merupakan sumber penting untuk menyediakan zat yang diperlukan bagi tubuh manusia dan juga mengurangi resiko berbagai penyakit. Sebagai contoh, telah terungkap bahwa ketika ikan bertindak sebagai perisai dalam hal kesehatan, dimana mengandung asam omega-3 yang dapat dikonsumsi secara teratur mengurangi risiko penyakit jantung dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Fakta bahwa ikan dapat bermanfaat bagi kesehatan, telah dibuktikan secara ilmiah sebagai sumber gizi yang penting, namun jauh sebelumnya telah terungkap dalam Al Qur’an. Allah SWT membuat referensi untuk makanan laut yang secara terperinci dijelaskan dalam Al Qur’an.

“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (QS. An-Nahl: 14)

Selain itu, secara khusus juga diterangkan dalam Surat al-Kahfi, di mana mengungkapkan bahwa Nabi Musa (as) ketika dalam perjalanan panjangnya mengambil ikan bersama untuk mereka makan.

Perlu dicatat bahwa dalam Surat al-Kahfi ikan harus dipilih sebagai makanan khusus setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, salah satu bagian kebijaksanaan dalam kisah ini mungkin menjadi indikasi manfaat gizi ikan.

Bahkan, ketika kita meneliti sifat gizi ikan, kita menemukan beberapa fakta yang sangat mencolok. Ikan diberikan kepada kita sebagai berkah oleh Allah dan merupakan makanan yang sempurna, terutama dalam hal protein, vitamin D dan elemen (unsur-unsur tertentu yang ditemukan dalam jumlah sedikit dalam tubuh, tetapi masih sangat penting untuk itu).

Daging ikan dapat membantu dalam pembentukan gigi dan gusi yang sehat, manfaat warna kulit, membuat rambut sehat dan memberikan kontribusi untuk memerangi infeksi bakteri. Lalu ikan memainkan peran penting dalam pencegahan serangan jantung karena mengatur tingkat kolesterol dalam darah. Di sisi lain, juga mempengaruhi fungsi aktivitas mental.

Sungguh luar biasa jika kita melihat ciptaan Allah tentang satu makhluk saja, yakni ikan. Sudah sepatutnya hal ini menjadi bahan renungan, bahwa Allah menyediakan sumber melimpah pada hambaNya.

Lantas apa hubungannya dengan program maritim yang dicanangkan oleh Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla?

Tidak bermaksud melebihkan namun yang jelas apa yang tertulis diatas bukanlah hal kebetulan semata. Bisa jadi pemikiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran kefahamannya saat membaca ayat tersebut diatas yang tidak pernah diimplementasikan oleh pemerintah sebelumnya.

Selain itu, Indonesia yang memiliki 2/3 luas wilayah adalah lautan tentu menyimpan kekayaannya lebih banyak dilautan dari pada di daratan. Padahal kekayaan alam yang ada didaratan sudah demikian menggiurkan bahkan membuat bangsa asing yang menguasai Sumber Daya Alam (SDA) mampu berleha-leha setelah mendapatkan sumber kekayaan salah satunya seperti Freeport.

Untuk melakukan revisi kontrak kerja, Pemerintahan Jokowi-Jk tentu juga mengalami banyak kendala dan tidak mungkin bisa dilakukan dengan mudah.

Karena itu, Pemerintahan Jokowi untuk menggugah semangat dan antusiasme seluruh lapisan masyarakat dari nelayan hingga pengusaha, Bankir dan industri yang terkait untuk lebih mengekploitasi sektor Perikanan dan Kelautan.

Khususnya sektor kelautan dan perikanan, telah dirancang oleh Pemerintahan Jokowi-Jk selain berdasarkan Al Quran, kejayaan Kerajaan Sriwijaya maupun Kerajaan Majapahit yang berjaya lantaran menguasai sektor kemaritiman, juga menjadi bahan pertimbangan yang sangat kuat.

Akhirnya, tidaklah berlebihan jika Pemerintah Jokowi yang terpilih sejak 20 Juli 2014 lalu, menjadikan sektor maritim sebagai fondasi roda perekonomian nasionalsekarang dan masa akan datang. (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: