Jumat, 07 November 2014

Anis Matta (PKS) Penyebab "Keoknya" Prabowo di Pilpres 2014 Benarkah?

Jurnalis Independen: Ada analisa yang mengatakan bahwa kekalahan Pasangan Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto (Gerindra) - Hatta Rajasa (PAN) pada Pilpres 9 Juli 2014 lalu lantaran serangan Anis Matta (PKS) yang melakukan pembongkaran. adu domba dengan PDIP - Megawati - Joko Widodo, melalui pasukan cybernya yang terkenal handal.
Bagaimanapun juga adalah salah satu partai yang termasuk cepat di dalam pertumbuhannya. Dibandingkan dengan Golkar dan PDIP, Gerindra diyakini akan bisa menjadi nomor 1 di pilpres 5-10 tahun lagi.

Dengan icon penyatunya Prabowo Subianto, Gerindra menjadi partai tersolid hampir tanpa celah korupsi di kadernya. Memang ada kasus menimpa kredibilitas Pius dan Desmond.

Baru Ikut di pemilu 2009 , sekarang tahun 2014 sudah berhasil mendapatkan dukungan kurang lebih 10%. Gerindra menjadi sasaran penghancuran dari partai-partai yang sudah berdiri lama tetapi hilang kredibilitasnya.

Sebut saja PKS dan PPP ataupun PAN, ketiga pertai ini sudah bertarung cukup lama di pemilu legislatif. Tetapi tahun 2014 ini, 3 partai ini bahkan kalah suara hampir 3-4 persen. Apalagi Hanura yang waktu berdirinya hampir bersamaan dengan Gerindra.

Gerindra yang ditunjang dengan kekuatan kader solid dari berbagai golongan, suku, rasa dan agama, disertai kader ataupun kepala daerah yg didukungnya sangat bersinar, sebut saja Ahok dan Ridwan Kamil, mengangkat elektabilitas partai berlambang Garuda tersebut.

Dengan dana dari Hasyim yang juga salah satu konglomerat besar Indonesia, Gerindra bahkan tidak pernah wani piro utk kepala daerah yang didukungnya di pilkada.Tidak seperti PKS yang sudah terkenal mata duitan, Gerindra terkenal bersih.

Kebesaran Gerindra menjadi salah satu ketakutan dari partai-partai yang melempem. Akhirnya sekarang di tahun 2014 dilakukanlah target penghancuran. PKS adalah partai yang paling oportunis dan masyarakat sudah tau.

Jangankah Demokrat dan SBY, Tuhan pun mereka jual . Menggunakan ayat-ayat dan kemunafikan isi dakwah yang enak didengar, serta pencitraan Anis Matta, PKS berhasil menipu grassroot yang tidak ngerti agama.

Tetapi kebusukan dan kemunafikan tidak bisa menipu kalangan berpendidikan tinggi. Akhirnya tahun ini, target 3% hanya menjadi angan-angan.

Begitu melihat Gerindra mencalonkan Prabowo Subianto, PKS harus punya kendaraan untuk melakukan operasi penghancuran.

Dua partai sekaligus disasar menjadi sasaran penghancuran. PDIP dan Gerindra. Dengan isu-isu PKI yg difitnahkan kepada PDIP , publik dicitrakan bahwa kubu Prabowo-Hatta secara overall-lah yang melakukannya.

Padahal akun-akun anonim serta website-website berafiliasi dengan PKS lah yang menjadi dalang penyebaran fitnah PKI kepada PDIP.

masih ingat tidak waktu pilkada 2012 ? Jokowi-Ahok bahkan Prabowo sudah dituduh sebagai antek konglomerat Cina.

Jadi saya yakinkan bahwa bukan Gerindra sebagai dalang utama penyebaran black campaign terhadap Jokowi-JK, tapi cyber2 army PKS seperti ratu adil, triomacan2000 (klan PKS keadilan), voa-islam, dakwatuna.

Akhirnya yang dikecam adalah Prabowo Subianto dan Gerindra. Akhirnya simpati kepada Prabowo menjadi berkurang. Di dalam tim koalisi pun PKS penuh ulah. Lihat saja komentar Fahri Hamzah kader PKS.

Seandainya Fahri tidak berkicau "Sinting" kepada "Jokowi dalam usulan hari santri", Prabowo diyakini masih bisa meraih suara dari swing voters, terutama di daerah Jawa Timur. Berkat Fahri Hamzahlah, Prabowo akhirnya kena getah.

Pasca pilpres, ulah PKS makin bertambah. Dengan rilis REAL COUNT palsu yang diambil dari 5 Juli 2014, PKS mencoba menipu media dan massa. Yang tertipu bukanlah media dan publik, tapi kader dan grassroot PKS sendiri.

Sekali lagi Prabowo kena getah hasil dusta operasi PKS ! PKS yang mempunyai cyber army memiliki tugas mencuci tangan hasil perbuatan kotor para majikannya.

Lagi-lagi PKS berbohong soal bukti kecurangan yg isinya 10 truk, ternyata setelah sampai di MK, bukti hanya 4 bundle. Lagi-lagi Prabowo dan Gerindra kena getah.

Mahfud MD yg harusnya mempunyai kewenangan besar tim koalisi merah putih pun dikadalin berkali-kali oleh PKS. Tagihan Mahfud MD soal data-data bukti kecurangan KPU tidak bisa disediakan PKS, ujung-ujungnya Mahfud MD disingkirkan.

Kini PKS meninggalkan luka mendalam bagi publik , dan akhirnya netizen menjadi gerah.Gerakan tolak PKS di pemerintahan dibunyikan. Kini sasaran penghancuran mereka hampir berhasil. Nama baik Prabowo Subianto dan Gerindra makin tergerus populalitasnya.

Secara platform saja, PKS dan Gerindra ibarat bumi dan langit. Tetapi Prabowo terlalu lemah terhadap PKS dengan mengajaknya berkoalisi.

PKS sudah jelas terbukti mempunyai agenda wahabisme internasional walaupun tidak pernah diakui mereka sendiri, tapi secara doktrin, PKS ibarat saudara dekat wahabi.

Agenda jangka pendek PKS adalah singkarkan dulu partai-partai yang berplatform nasionalis. Dengan memberikan label LIBERALIS, SEKULER, ATHEIS , PKI

Propaganda PKS sedikit banyak membohongi umat Islam di Jawa Barat untuk tidak memilih Jokowi dan PDIP (karena PDIP pemenang pemilu 2014) , tapi untuk Jateng dan Jatim serangan tersebut dibendung oleh NU terutama afiliasinya di PKB.

Untuk serangan ke Gerindra tidak keliatan kasat mata karena mereka memang sedang gerogoti Gerindra dari dalam. Tuh liat aja kampanye pilpres Prabowo. Motor utama mereka PKS.. mana kader-kader Gerindra ? Sepertinya tenggelam oleh superioritas elit-elit PKS..
Bagi PKS, tidak ada kawan di Indonesia, bahkan PKB, PPP dan PAN yang mengusung asas Islam moderat pun adalah musuh. SBY dan Demokrat setidaknya sudah merasakan manuver PKS.

SBY bahkan mau ditarik ke pusaran kasus daging import sapi oleh PKS. Untung saja SBY secara cepat menetralisir di depan publik. Tapi imbasnya, keraguan publik terhdp SBY masih tinggi. Itu juga karena SBY diindikasikan mengetahui kasus Century dan Hambalang.

PKS tidak menjadi beban jika kali ini capres yang disupportnya kalah, yang penting senjata- senjata mereka sudah dimuntahkan ke PDIP dan Jokowi.

PDIP adalah satu- satunya partai kader yang solid yang tentunya menjadi saingan utama PKS yg juga terkenal dengan kader militan. Isu PKI yang ditembakkan PKS ke PDIP secara tidak langsung berdampak jangka panjang dengan menanamkan kecurigaan terhadap PDIP dan Jokowi , terutama sasaran kampanye hitamnya adalah warga- warga NU yang orang tua mereka menjadi korban kebiadaban PKI di Jawa Timur.

Tapi kalau menang, ya syukur bisa masuk ke pemerintahan untuk membuat kebijakan-kebijakan yang pro dengan agenda partai dan golongan mereka sendiri seperti yg sudah dijalankan saat ini.

Masih banyak lagi muslihat-muslihat partai berkedok dakwah ini. Yang pasti, sasaran utama mereka secara politis adalah PDIP dan Gerindra, sasaran dakwah mereka adalah mengPKS-kan orang NU dan Muhammadiyah.

Setelah pemilu 2014 ini, partai mana yang akan menjadi sasaran operasi penghancuran PKS? Kita liat saja.

Untuk Prabowo Subianto, recovery dari keterpurukan citra yang sudah dibangun bertahun-tahun semakin sukar pasca pilpres ini. Semoga Gerindra kembali bangkit dan pintar2 mencari teman koalisi. Disunting dari islamtoleran.com melalui Bayu Aji Amongrogo


Ini Jawaban Anis Matta (PKS) Penyebab "Keoknya" Prabowo........yang ditulis Gunawan di kompasiana

Siapa bilang Prabowo ditipu PKS, yang ada Prabowo itu percaya kepada PKS. Siapa sih yang tak percaya PKS, sebuah partai Islam yang sangat taat dengan kader-kadernya yang zuhud dan hidup sederhana. PKS adalah partai yang bersih dan jauh dari tipu-tipu apalagi fitnah.

jadi wajar jika Prabowo itu sangat yakin dan percaya kepada PKS yang identik dengan Islam yang murni. Prabowo sangat meyakini apa saja yang keluar dari mulut para elit PKS. Semua saran dan usulan PKS sejak pilpres kemarin semua dilakukan dengan amat baik oleh Prabowo agar visa menang melawan Jokowi.

Dulu Prabowo tidak suka pake peci namun karena nasehat PKS agar kelihatan islami maka Prabowo senang pakai peci agar bisa menang. karena orang yang pake peci identi8k dengan orang yang soleh. Apalagi kalau pakai pecinya bisa istiqomah setiap saat bukan pada saat pilpres saja.

Demikian juga dengan anjuran agar memakai baju putih itu juga saran dan nasehat PKS yang dipercayai oleh Prabowo. Karena pakaian putih dalam Islam bermakna suci dan bersih dari segala dosa. Sehingga terkesan Prabowo itu bersih dari dosa masa lalu baik tentang pelanggaran HAM dan penculikan 13 aktivis 1998 hilang karena pakaiannya yang putih menunjukkan bersih dari segala noda dan dosa.

Lalu setiap Prabowo berpidato ada saja suara latar belakang yang meneriakan asma Allah yang suci dan zikrullah yang sangat sakral sehingga bisa membangkitkan semangat para pendukungnya untuk berjihad seakan benar mer4eka akan melakukan perang badar.

Banyak sekali nasehat-nasehat PKS yang baik dan sangat religius serta Islami yang diamalkan Prabowo. Sampai-sampai mereka sujud syukur ketika TV One yang memang beda menampilkan Quick Count kemenangan pasangan Prabowo-Hatta. Sujud syukur inji sangat baik jika kita mendapatkan nikmat yang tak terhingga dari Allah maka kita dianjurkan untuk sujud syukur. Karena kursi presiden itu nikmat yang tertinggi bagi para politikus.

Beda dengan Jokowi yang tidak sujud syukur apalagi mengucapkan Alhamdulillah. Jokowi menganggap kursi presiden itu amanah yang berat sehingga tak mungkin dia bisa sujud syukur apalagi Alhamdulillah mendapatkan amanah rakyat yang akan diemban di pundaknya.

Jadi siapa yang bilang PKS itu penipu Prabowo itu salah besar. Prabowo sendiri yang yakin dengan PKS sehingga mengikuti segala ajaran dan anjuran PKS. Semua anjuran PKS itu baik dan tak ada yang salah. Itu semua demi mencitrakan bahwa Prabowo itu seorang yang Islamis dan agamis. Seorang pemimpin yang taat dan tawadhuk.

Jadi kenapa Prabowo bisa kalah padahal sudah menjalankan semua syariat islam dan taat kepada ajaran islam yang diajarkan PKS? Apakah Allah tidak berpihak kepada Prabowo?

Siapa bilang Prabowo kalah? Tidak ada itu kata kalah. Prabowo dan tim kuasa hukim dan relawan kader PKS sedang berusaha menggugat KPU melalui MK dibantu dengan kader PKS yang setiap saat dianjurkan untuk tahajud “memaksa” Allah untuk memenangkan Prabowo. Ditambah lagi dengan ritual duo dukun di MK yang sudah melakukan ritual untuk memaksa jin-jin penunggu MK memenangkan Prabowo.


Dengan ritual dukun ini sebenarnya bukan ajran dari PKS, mana ada PKS mengajarkan dukun yang syirik kepada Prabowo, mungkin dukun ini menyusup dikirim oleh tim jokowi untuk mengimbangi doa dan tahajudnya para kader PKS.Tapi jika ritual dukun itu murni suruhan Prabowo maka kalau Prabowo kalah jangan salahkan PKS. Karena ritual dukun itu yang membuat Allah murka dan tak memenangkan Prabowo.

Tidak ada komentar: