Selasa, 22 November 2011

Zionis-Israel Akan Membakar Timur Tengah


Cerdas tapi Mesakat
Jurnalis Independen: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan membakar kawasan Timur Tengah dengan melakukan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran.

Netanyahu telah mendapatkan dukungan Knesset (Parlemen) Israel, dan partai-partai yang menjadi pendukung koalisinya.

Serangan menciptakan badai kekerasan di seluruh kawasan Mediterania.Teheran mengancam membalas terhadap Israel dan Amerika Serikat. Benarkah Iran melakukan balasan?

Pers Israel mengangkat pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjadi berita utama di semua media Israel, rencana militer terhadap program nuklir Iran.

Beberapa wartawan Israel yang sangat terkemuka melaporkan bahwa Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, mendorong kabinetnya mendukung serangan terhadap Iran.

Serangan Israel terhadap Iran bisa menciptakan badai kekerasan dari Mediterania sampai ke negara-negara Teluk, dan ini berisiko bagi ribuan tentara dan diplomat Amerika.

Hari ini Israel melakukan uji coba salah satu rudal jelajah yang memiliki jangkauan sampai ke Teheran. Ini benar-benar menciptakan ketegangan yang luas.

Berita rencana Netanyahu akan melakukan serangan terhadap Iran itu, sudah beredar di media sejak Kamis lalu. Di mana sebuah artikel mengklaim bahwa Netanyahu dan Ehud Barak mendorong serangan terhadap Iran musim gugur ini.

Wartawan yang menulis berita itu, Nahum Barnea, adalah salah satu wartawan Israel yang terkemuka dan sangat dihormati.

Selanjutnya, media-media di Israel lebih memfokuskan perhatian pada latihan Angkatan Udara Israel, yang melakukan latihan besar-besaran pada akhir Oktober yang lalu, di di pulau Sardinia Italia.

Di mana IAF (Israeli Air Forces) melakukan simulasi pemboman dengan menggunakan pesawat tempur Belanda, Italia, dan Jerman. Sekarang Israel melakukan uji coba kemampuan rudal jelajahnya dari Yerikho, yang dapat mencapai target seluruh Iran.

Iran, sangat memperhatikan langkah-langkah dengan seksama apa yang sedang direncanakan Israel.
Pemimpin tertinggi militer Iran militer telah memperingatkan minggu ini bahwa serangan Israel terhadap Iran akan mendapat balasan yang begitu hebat, dan akan menghancurkan seluruh Israel, dan bahkan Iran akan menjadikan seluruh kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah akan ikut menjadi sasaran serangan.

Teheran percaya Israel hanya akan menyerang Iran dengan lampu hijau Amerika. Sejak IAF menggunakan jet tempur yang dilengkapi dengan rudal jelajah, dan dipasok Amerika Serikat, Iran sangat yakin, serangan terhadap fasilitas nuklir negaranya merupakan konspirasi antara Israel dan Amerika Serikat.

Iran telah bersumpah bersama dengan sekutu-sekutunya bersumpah akan menghadapi dengan segala resiko perang total melawan Israel dan Amerika di kawasan Timur Tengah. Sekutu-sekutu Iran di kawasan Timur Tengah, terutama Suriah dan Hizbullah, pasti akan digunakannya untuk menghantam semua kepentingan Israel dan Amerika Serikat di kawasan itu.

Bila perang meletus antara Israel dan Iran, maka implikasi seluruh negara di kawasan itu, pasti akan terseret ke dalam kancah perang.

Ketegangan antara Israel, Amerika dan Iran, muncul setelah adanya usaha pembunuhan terhadp duta besar Arab Saudi di Washington.

Sementara itu, Hizbullah dituduh ikut membunuh mantan perdana menteri Libanon Rafiq Hariri pada tahun 2005.

Ketegangan yang sangat memuncak itu, karena Arab Saudi yang dikipasi oleh Israel, merasa sangat paranoid dengan fasilitas nuklir Iran.

Ini semua jebakan Zionis-Israel, yang tujuan membawa negara-negara Arab ke kancah perang, dan menyelamatkan negaranya, khususnya ancaman Palestina, yang hari-hari ini terus berjuang ingin mendapatkan kemerdekaan melalui lembaga multilateral, PBB.

Padahal, berdasarkan laporan dari IAEA (Badan Pengawas Atom Internasional), yang baru dikeluarkan menunjukkan Iran, belum sampai ke tingkat memiliki kemampuan membuat senjata nuklir.

Kemampuan Iran untuk membalas serangan terhadap Israel dan Amerika Serikat sangat besar. Serangan Israel terhadap Iran juga dapat mendorong mereka sekutu Syiah di Irak menyerang pasukan Amerika, yang akan meninggalkan Irak sebelum akhir tahun.

Serangan itu bisa terjadi terhadap para diplomat Amerika yang tinggal di negara-negara Arab. Tindakan Israel itu, semakin memperbesar dan memperluas kekuatan "Taliban" di seluruh kawasan Timur Tengah, dan akan menciptakan situasi yang sangat kacau dan penuh dengan kekerasan.

Kekuatan-kekuatan dari kelompok-kelompok bersenjata yang sekarang ini sedang "tidur" bisa bangkit dan bersama-sama melakukan serangan seraca total terhadap seluruh kepentingan Amerika Serikat danIsrael di seluruh Timur Tengah.

Akar kebencian dan permusuhan terhadap Israel dan Amerika Serikat di kawasan itu, sudah sangat menggelegak, dan serangan Israel itu menjadi pemicu perang total di seluruh Timur Tengah.

Serangan Israel terhadap Iran, bahkan dapat berdampak terhadap keselamatan pasukan NATO di Afghanistan. Pasukan Italia di Afghanistan sangat rentan, karena mereka berada di dekat perbatasan Iran di Herat.


Namun pangkalan Amerika di seluruh negeri akan lebih beresiko, dan akan menjadi target serangan kekuatan-kekuatan yang sekarang ini sudah bersiap-siap berperang melawan Israel dan Amerika Serikat.

Pangkalan militer AS di negara-negara Teluk, termasuk Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman, akan berada dalam jangkauan rudal Iran dan teroris. Hizbullah dan Iran memiliki rencana kontingensi untuk menyerang target-target diplomatik dan Amerika lainnya di seluruh Eropa, Afrika, dan Asia.

Iran dan sekutu-sekutunya juga bisa menyerang ke Israel. Hizbullah pada tahun 2006 membuktikan hal itu dapat mengubah utara Israel menjadi sebuah zona perang, memaksa Israel melakukan evakuasi penduduk di wilayah Haifa dan kota-kota lain, yang dapat dijangkau oleh rudal Hisbullah.

Sekarang Hisbullah memiliki rudal yang dapat mencapai Tel Aviv. Rudal Iran dapat menargetkan Tel Aviv. Dan Suriah memiliki rudal berhulu ledak kimia.

Tentu saja, Israel akan mengggunakan seluruh kemampuan arsenal senjatanya, termasuk senjata nuklir yang dimilikinya. Ehud Barak pernah memperingatkan Saddam Hussein di tahun 1990, jika Irak menembakkan senjata kimia di Israel, dia harus melihat arlojinya, karena dalam waktu kurang dari satu jam Baghdad akan habis dengan serangan rudal jelajah yang ditembakan dari Yerikho.

Tidak ada satupun kekuatan yang dapat mencegah perang total, ketika Israel melakukan serangan terhadap Iran, tidak memiliki dampak seluruh kawasan. Seluruh kekuatan di Timur Tengah sekarang sedang fokus terhadap gerak-gerik Israel.

Israel yang sudah terkepung oleh negara-negara Arab di sekelilingnya, akibat revolusi yang berdampak terjadinya pergantian rezim, dan sekarang akibat perubahan itu, tidak ada satupun rezim Arab, yang sudi menjadi kaki tangan Israel.

Dengan menyerang Iran itu, Israel berharap akan membelah dunia Arab, dan memporak-porandakan tatanan baru, yang sekarang bangkit, khususnya dari kalangan Islamis.

Arab Saudi yang paranoid terhadp Iran, mungkin akan dimanfaatkan oleh Israel dan Amerika Serikat untuk membelah kekuatan dunia Arab dan Islam. (al-afghan)

Tidak ada komentar: