Jurnalis Independen: "Kejahatan kebencian" terhadap Muslim meningkat hampir 50 persen di Amerika Serikat pada tahun 2010, menurut statistik FBI yang dirilis Senin kemarin (14/11).
Statistik, bagian dari sebuah laporan tentang kejahatan kebencian,
menunjukkan tindakan yang dimotivasi oleh prasangka anti-Muslim naik menjadi
160 pada tahun 2010 dari 107 tahun sebelumnya.
Sedangkan kejahatan anti-Yahudi turun dari tahun sebelumnya menjadi 887
insiden dari 931 pada tahun sebelumnya. Jumlah kejahatan termotivasi oleh
sentimen anti-Katolik naik menjadi 58 dibandingkan tahun lalu.
Jumlah insiden yang diklasifikasikan sebagai kejahatan kebencian naik
sedikit pada tahun 2010 menjadi 6.628. Dari jumlah tersebut, 47,3 persen
termotivasi oleh ras dan 20 persen oleh agama, statistik FBI menunjukkan.
Organisasi HAM First menyatakan kecewa atas statistik tersebut.
"Setelah kejahatan rasial menurun pada tahun 2009, laporan ini
mengganggu dengan melihat bangkit kembali kejahatan rasial pada tahun
2010," kata anggota kelompok itu Paul Legendre.
"Kenaikan kekerasan anti-Muslim sangat signifikan lembaga HAM First
telah lama menyatakan bahwa kekerasan anti-Muslim, serta bentuk-bentuk lain
dari kejahatan rasial, harus dilihat dan ditanggapi sebagai pelanggaran serius
terhadap hak asasi manusia. Pemerintah AS dapat dan harus berbuat lebih banyak
untuk menghadapi pelanggaran tersebut."(fq/afp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar