Jurnalis Independen: Temuan tim forensik arkeologi yang dituangkan di sebuah jurnal Inggris berhasil mengungkap sebab kematian Firaun ribuan tahun sebelum masehi. Temuan ini mematahkan berbagai mitos yang mengatakan Firaun mati digigit ular atau diracun.
Diberitakan CNN, Selasa 18 Desember 2012, dalam British Medical Journal dikatakan bahwa Firaun Ramses III yang hidup sekitar 1156 SM mati akibat digorok lehernya. Penguasa Mesir ini diduga menjadi korban pembunuhan salah satu selirnya pada upaya kudeta atas dirinya. Hal ini terbukti pada bekas luka dalam di pada leher Ramses III yang dimumi.
Menurut laporan forensik tersebut, luka sedalam itu kemungkinan terjadi akibat sayatan pisau tajam. "CT Scan menunjukkan bukti bahwa pengkhianat membunuh Ramses III dengan menggorok lehernya," tulis laporan di jurnal itu. Dalam CT Scan tersebut, terlihat bahwa leher, tenggorokan dan arteri Ramses III tergorok membuatnya mati seketika.
"Luka ini tidak mungkin terjadi setelah kematian, karena kalung di sekitar leher mumi masih menempel dan tidak rusak saat dilepaskan pada 1886. Di lehernya juga ada aspal yang harus dihilangkan dengan menggunakan palu," ujar laporan itu lagi. Selain itu, bukti lainnya bahwa luka itu ada sebelum pembalseman adalah ditemukannya amulet bentuk mata Horus di dalam leher Ramses III.
"Keberadaan amulet di dalam jaringan lunak menunjukkan bahwa luka terjadi sebelum dibalsem," tulis laporan. Raja Ramses III memerintah Mesir sejak 1187 sampai 1156 SM. Dalam pembunuhannya, putra Ramses III, Pangeran Pentawere dinyatakan bersalah dan dihukum mati.
Pentawere kemudian dimumi dengan cara yang berbeda dengan para pendahulunya. Mumi Pentawere dibalut dengan kulit kambing, sebagai bentuk hukuman atas pembunuhan raja. "Penggunaan kulit kambing atau domba dalam pemakaman kerajaan sangat jarang dilakukan, karena materi ini dianggap tidak suci," lanjut laporan itu lagi.@mnt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar