Senin, 10 Desember 2012
Jokowi "Gubernur Blusukan dan Pethoti" Awak Media
Jurnalis Independen: Kegiatan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memang selalu ditunggu-tunggu. Tidak hanya oleh masyarakat Jakarta, tapi juga para awak media dan pewarta yang bertugas meliput orang nomor satu di Ibu Kota itu. Seperti halnya yang terjadi pada hari ini, Senin (10/12/2012).
Seperti biasa, setiap hari Senin, Gubernur selalu memimpin Rapat Pimpinan di Balaikota DKI. Pada pukul 10.00 WIB terdapat agenda Gubernur menyambangi Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2013 oleh Presiden RI kepada seluruh Gubernur. Namun, hingga pukul 10.00 WIB, Jokowi urung keluar dari Ruang Rapim. Justru, yang tampak terburu-buru keluar dari Ruang Rapim adalah Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama.
Ternyata, Basuki terburu-buru untuk menuju Istana Negara. Acara kepresidenan di Istana Negara pun diwakili oleh pria yang akrab disapa Ahok itu. Sementara itu, hingga pukul 12.00 WIB, Jokowi masih berada di dalam Balaikota DKI.
Saat waktu menunjukkan pukul 12.15 WIB, Jokowi keluar dari Balaikota DKI. Seperti biasa, wartawan yang dengan setia menunggunya di pendopo Balaikota DKI sejak pagi, langsung memburunya dengan berbagai pertanyaan. Ada yang bertanya terkait anggaran, penerapan sistem ganjil genap, mass raapid transit (MRT), Bantar Gebang, hingga konser Guns N Roses.
Seperti biasa, ada yang bertanya mau kemanakah mantan Wali Kota Solo itu? Apakah blusukan atau ke tempat lainnya? Salah seorang ajudan Jokowi bernama Ivand mengatakan kalau Jokowi akan blusukan. Kemudian, saat wartawan bertanya kepada Jokowi mau kemanakah ia setelah memimpin Rapim? Jokowi menjawabnya singkat. "Belum tahu," kata Jokowi kepada wartawan.
Selama sekitar sepuluh menit, Jokowi melayani pertanyaan wartawan. Setelah itu, para wartawan televisi pun berlari menuju mobil operasional mereka. Kemudian, wartawan lainnya pun berusaha mencari tebengan untuk membuntuti kegiatan Jokowi.
Maka melajulah Toyota Land Cruiser Jokowi yang diikuti oleh mobil ajudannya melaju keluar dari Balaikota DKI. Bersama dengan dua motor besar voorijder Dinas Perhubungan DKI dan iring-iringan mobil wartawan, mobil dinas Jokowi meluncur ke arah Jalan MH Thamrin.
Setibanya di Stasiun Sudirman, mobil dinas Jokowi pun langsung meluncur kearah bawah dan belok kanan ke arah Manggarai, Jakarta Selatan. Saat mobil berada di depan Pasar Rumput, mobil dinas dan rombongan pun berjalan lebih pelan. Namun, Jokowi tidak turun dari mobil dan pengemudi mobil dinas Jokowi pun terus menancap gas mobil dinas tersebut.
Mobil dinas terus melaju hingga Matraman dan Salemba. Wartawan pun kembali bertanya-tanya tentang ketidakjelasan tujuan Jokowi. "Waduh kayaknya mau ke Bumbu Desa, nih. Makan siang kita," kata Luqman, seorang wartawan Vivanews.
Berbeda dengan Luqman, Sholeh wartawan Merdeka mengira Jokowi mengajak wartawan muter-muter hanya untuk mencari angin. "Kalau sudah sampai di Senen begini. Kenapa harus muter-muter jauh ya? Mungkin bapak mau cari angin," ujar Sholeh.
Saat berada di perempatan Senen, mobil dinas Jokowi membelokkan mobilnya kearah kiri yaitu kearah Tugu Tani-Harmoni. Luqman kembali membuat prediksi. "Yah kayaknya enggak jadi makan siang nih. Apa Pak Jokowi mau ke Pasar Baru kali ya," kata Luqman dengan penuh tanda tanya.
Untuk yang kesekian kalinya, prediksinya meleset karena mobil dinas Jokowi membelokkan arah kembali ke kantornya, di Balaikota DKI. Wartawan pun kecele, karena mengira Jokowi akan blusukan ternyata hanya muter-muter. Setibanya di Balaikota DKI, wartawan kembali mengejar Jokowi untuk bertanya apa maksud kegiatan berputar-putar dari Balaikota-Sudirman-Matraman-Salemba-Balaikota DKI. Jokowi menjawabnya singkat.
"Tadi cuma mau lihat-lihat Pasar Rumput. Pagar-pagarnya yang ada di kali seberang Pasar Rumput itu aja," kata Jokowi sambil berjalan menuju ruang kerjanya sambil metot sedikit ke arah wartawan. Mungkin dalam hatinya bilang, tau rasa luh, nderek ae.@mnt
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar