Jumat, 21 Desember 2012

Jika Kiamat itu Bernama Kematian


Jurnalis Independen: Rasulullah bersabda: "barangsiapa yang memandikan jenazah dan menjaga rahasianya maka Allah akan mengampuni baginya empat puluh kali". (HR. Hakim, disohihkan oleh Al Bani)


Memandikan jenazah dan menyaksikannya langsung tentu akan melembutkan hati dan menjauhkannya dari sifat lalai.

Diceritakan dari Sofwan bin Sulaim: andaikan hari kiamat datang besok niscaya Sofwan tidak akan bisa lagi menambah ibadahnya. Giatnya beliau dalam beribadah sampai pada derajat ini karena ia selalu datang ke pekuburan Baqi 'menundukkan kepalanya lalu menggerakkan hatinya setiap kali merasakan hatinya keras.

Sufyan ats-Tsauri berkata: "barangsiapa yang selalu mengingat kuburan maka dia akan mendapatkannya sebagai salah satu taman dari taman-taman surga dan barangsiapa yang melalaikannya maka dia akan mendapatkannya sebagai salah satu lubang dari lubang neraka".

Binalah hatimu dengan mengingat beratnya siksa pendosa dalam kubur. Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya seorang hamba yang kafir (dalam satu riwayat: hamba yang fajir) saat akan meninggalkan dunia dan menuju ke alam akhirat, turun kepadanya dari langit para malaikat yang keras, kaku, dan berwajah hitam.

Mereka membawa kain yang kasar dari neraka. Mereka duduk dekat si kafir sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepala si kafir seraya berkata,

"Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan dari Allah SWT."

Ruh yang buruk itu pun terpisah-pisah/berserakan dalam jasadnya, lalu ditarik oleh malaikat maut sebagaimana dicabutnya besi yang banyak cabangnya dari wol yang basah, hingga tercabik-cabik urat dan sarafnya.

Seluruh malaikat di antara langit dan bumi dan seluruh malaikat yang ada di langit melaknatnya. Pintu-pintu langit ditutup. Tidak ada seorang pun malaikat penjaga pintu kecuali berdoa kepada Allah SWT agar ruh si kafir jangan diangkat melewati mereka.

Kemudian malaikat maut mengambil ruh yang telah berpisah dengan jasad tersebut, namun tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangan malaikat maut melainkan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah hitam lalu dibungkus dalam kain yang kasar.

Dan keluarlah dari ruh tersebut bau bangkai yang paling busuk yang pernah didapatkan di muka bumi. Kemudian para malaikat membawa ruh tersebut naik.

Tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat kecuali harus ditanya,

"Siapakah ruh yang buruk ini?"

Para malaikat yang membawanya menjawab,

"Fulan bin Fulan,"

disebut namanya yang paling jelek yang dulunya ketika di dunia ia dinamakan dengannya.

Demikian, hingga rombongan itu sampai ke langit dunia, mereka pun meminta dibukakan pintu langit untuk membawa ruh tersebut, namun tidak dibukakan. "

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian membaca ayat:

"Tidak dibukakan untuk mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk ke dalam surga sampai unta bisa masuk ke lubang jarum." (Al-A'raf: 40)

Allah SWT berfirman,

'Tulislah catatan amalnya di Sijjin, di bumi yang paling bawah.'

Lalu ruhnya dilemparkan begitu saja. "

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian membaca ayat:

"Dan siapa yang menyekutukan Allah maka seakan-akan ia jatuh tersungkur dari langit lalu ia disambar burung atau diempaskan oleh angin ke tempat yang jauh lagi membinasakan." (Al-Hajj: 31)

Si ruh pun dikembalikan ke dalam jasadnya yang dikubur dalam bumi / tanah.

Lalu ia didatangi dua orang malaikat yang sangat keras hardikannya.

Keduanya menghardiknya, mendudukkannya dan menanyakan kepadanya,

"Siapakah Rabbmu?"

Ia menjawab, "Hah ... hah ... Aku tidak tahu."

Ditanya lagi, "Apa agamamu?"

"Hah ... hah ... Aku tidak tahu," jawabnya.

"Siapakah lelaki yang diutus di tengah kalian?" Tanya dua malaikat lagi.

Kembali ia menjawab, "Hah ... hah ... aku tidak tahu."

Terdengarlah suara seorang penyeru dari langit yang menyerukan,

"Telah dusta orang itu.

Maka bentangkanlah untuknya hamparan dari neraka dan bukakan untuknya sebuah pintu ke neraka! "

Lalu datanglah udara panasnya neraka dan disempitkan kuburnya sampai bertumpuk-tumpuk/tumpang tindih tulang rusuknya (karena sesaknya kuburnya).

Kemudian seorang yang buruk rupa, berpakaian jelek dan berbau busuk mendatanginya seraya berkata,

"Nikmatilah apa yang menjelekkanmu.

Inilah harimu yang pernah dijanjikan kepadamu. "

Si kafir bertanya dengan heran,

"Siapakah engkau?

Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan. "

"Aku adalah amalmu yang jelek.

Demi Allah, aku tidak mengetahui dirimu ini melainkan sebagai orang yang lambat untuk menaati Allah SWT, namun sangat bersegera dalam bermaksiat kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT membalasmu dengan kejelekan, "jawab yang ditanya.

Kemudian didatangkan kepadanya seorang yang buta, bisu lagi tuli.

Di tangannya ada sebuah tongkat dari besi yang bila dipukulkan ke sebuah gunung niscaya gunung itu akan hancur menjadi debu.

Lalu orang yang buta, bisu dan tuli itu memukul si kafir dengan satu pukulan hingga ia menjadi debu. Kemudian Allah SWT mengembalikan jasadnya sebagaimana semula, lalu ia dipukul lagi dengan pukulan berikutnya.

Ia pun menjerit dengan jeritan yang dapat didengar oleh seluruh makhluk, kecuali jin dan manusia. Kemudian dibukakan untuknya sebuah pintu neraka dan disajikan hamparan neraka,

maka ia pun berdoa,

"Wahai Rabbku! Janganlah engkau datangkan hari kiamat. "

(HR. Ahmad, Abu Dawud, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud dan Ahkamul Jana `iz hal. 202)



Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian dikuburkan, maka akan datang kepadanya dua malaikat yang hitam dan kedua mata mereka biru. Salah satunya bernama Munkar dan yang lainnya bernama Nakiir. Keduanya bertanya: 'Apakah pendapatmu tentang pria ini?'. Lalu dia menjawab sebagaimana yang pernah dikatakan sebelumnya: 'Dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang hak selain Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya '. Keduanya berkata: 'Kami sudah mengetahui bahwa kamu akan mengucapkan demikian'. Kemudian kuburnya dilapangkan seluas tujuh puluh hasta dikali tujuh puluh hasta. Lalu diterangi dan dikatakan kepadanya: 'Tidurlah'. Dia berkata: 'Biarkanlah aku kembali ke keluargaku untuk mengabarkan kepada mereka'. Keduanya berkata: 'Tidurlah seperti pengantin yang tidak dikembangkan kecuali oleh orang yang paling dia cintai'. Hingga Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya. Adapun seorang munafik berkata: 'Aku hanya mendengar orang-orang mengatakanya lalu aku ikut mengatakannya. Aku tidak tahu '. Keduanya berkata: 'Kami sudah tahu mengatakan demikian'. Harapanmu bumi: 'Himpitlah dia!'. Lantas bumi menghimpitnya sampai persendiannya hancur. Dan dia terus diadzab di dalamnya hingga Allah membangkitkan dari tempat tidurnya "[HR. At-Tirmidziy, dihasankan oleh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 1/544].

Menguburkan jenazah

Rasulullah bersabda: "barangsiapa yang menyolatkan jenazah maka dia akan mendapatkan satu qiroth dan barangsiapa yang mengantarkannya sampai dikubur maka dia akan mendapatkan dua qiroth salah satunya sebesar gunung Uhud" (HR. Tirmidzi dan disohihkan Al Bani)

Pahala besar ini ia janjikan karena mengantar jenazah akan bisa melembutkan hati.

MENGINGAT BERATNYA SIKSA DI AKHIRAT

Hasan Al Bashri berkata: "andaikan dalam hati masih ada kehidupan dan kebaikan niscaya dia akan menangis di malam hari yang esoknya adalah hari kiamat. Tidaklah manusia mendapatkan suatu hari di mana orang banyak menangis dan telanjang melebihi hari kiamat "

Tidak ada komentar: