Senin, 10 Desember 2012
Gaji Gubernur tahun 2013, Hampir 200 juta, Kalau Masih Korupsi, Gantung Aja kayak Anas Urba...
Jurnalis Independen: Mari bancaan, jangan gubris nasib rakyat yang makin kelimpungan. Mudah-mudahan itu tidak menjadi motto Kepala Pemerintahan Propinsi di Indonesia. Sebab Gaji mereka yang mendekati angka Rp 200 juta, hingga akan melupakan rakyatnya yang menuntut UMR hanya Rp 2.200 ribu saja harus demo.
Komisi Keuangan dan Perbankan (Komisi XI) DPR setuju menaikkan gaji pegawai Bank Indonesia (BI) mulai Januari 2013. Komisi XI dan BI tengah membahas persyaratan kenaikan gaji Dewan Gubernur BI.
Wakil Ketua Komisi XI Andi Timo Pangerang mengatakan untuk anggaran gaji dan penghasilan lainnya untuk dewan gubernur dan pegawai BI mengacu pada kesepakatan rapat panja 27 November 2012. Dalam kesepakatan itu menyebutkan biaya hidup (cost of living) yang berlaku untuk dewan gubernur dan pegawai BI sebesar nilai aktual tingkat inflasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 31 Desember 2012.
"Sementara untuk penghargaan atas kinerja dengan target rata-rata 6 persen dapat diberikan kepada Deputi Gubernur. Sedangkan untuk pegawai kenaikannya 0-8 persen sesuai dengan penilaian kinerjanya," ujar Andi di Gedung DPR, Jakarta, Senin 11 Desember 2012.
Dalam daftar yang dipegang DPR, gaji pokok berdasarkan skala gaji maksimal setelah mengalami kenaikan tercatat untuk Gubernur BI akan mendapatkan gaji pokok sebesar Rp199,34 juta. Untuk Deputi Gubernur Senior gaji pokoknya sebesar Rp169,44 juta, Deputi Gubernur BI sebesar Rp123,10 juta, dan asisten gubernur Rp99,67 juta.
Sementara untuk Direktur Eksekutif/Direktur Senior akan mendapatkan gaji pokok Rp83,06 juta. Level direktur mendapatkan gaji pokok Rp57,68 juta, deputi direktur Rp49,36 juta, manajer gaji pokoknya Rp26,18 juta. Sedangkan asisten manajer gaji pokoknya Rp17,72 juta, staf Rp12,72 juta dan asisten pelaksana Rp6,15 juta.
Tak hanya mendapatkan kenaikan gaji, para pejabat ini juga mendapatkan tunjangan-tunjangan diantaranya tunjangan fungsional, tunjangan insentif, tunjangan THR, tunjangan cuti tahunan dan tunjangan lembur.
BI sendiri menganggarkan pengeluaran operasional BI pada 2013 mencapai Rp5,5 triliun. Dari pengeluaran tersebut, terbesar pengeluaran untuk gaji dan penghasilan lain-lain yang mencapai Rp2,326 triliun.
Pos yang lain yaitu pengembangan dan pemeliharan SDM membutuhkan dana sebesar Rp1,555 triliun, sedangkan logistik untuk BI di 2013 mencapai Rp 594 miliar. Pengeluaran untuk penyelenggaran operasional kegiatan pendukung di 2013 mendatang tercatat Rp321 miliar.
Untuk program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dianggarkan sebesar Rp126 miliar. Pengeluaran untuk pajak diprediksi mencapai Rp492 miliar dan terakhir adalah pos untuk cadangan anggaran sebesar Rp135 miliar.
Sementara itu untuk anggaran penerimaan operasional BI sebesar Rp16,745 miliar. Angka ini juga sekaligus ditetapkan sebagai batas minimal realisasi penerimaan operasional BI tahun 2013. Adapun rincian untuk anggaran penerimaan operasional terdapat tiga pos, yaitu penerimaan hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp16,552 triliun, tagihan eks Kredit Likuiditas BI senilai Rp35 miliar dan penerimaan administrasi sebesar Rp158 miliar. (esje/mnt)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar