Jurnalis Independen:
Walhasil, dari persekongkolan antara bangsa
jin di satu sisi dengan Iblis dan Dajjal di sisi lain, membius manusia dan jin
melakukan perkawinan dan persekongkolan demi kenikmatan duniawi yang sesaat.
Pro
kontra kebangsaan Ratu Bulqis maupun Ratu pantai Selatan memang menjadi hal
yang tak pernah tersingkap secara gamblang. Begitupun keterangan yang
mengatakan bahwa Ratu Bulqis adalah keturunan bangsa jin hanya didapat dari
penuturan Sanghyang Sys kepada sang permaisuri. Sedangkan Sanghyang Sys sendiri
merupakan sosok dewa dari sebuah kepercayaan yang dianut oleh Raja Saba dan
rakyatnya pada masa itu.
Sementara
itu beberapa mahkluk halus lainnya yang dianggap sebagai saudara Ratu Bulqis
antara lain:
1. Dewi Planet
Dewi
Planet bernama Dewi Maya Alam Raya ini bersemayam di planet dalam tata surya di
langit lapisan ke empat. Dewi Maya Alam Raya ini bersemayam di Planet dalam
tata surya di langit lapisan keempat diluar jauh dari bumi. Di Planet Mars Dewi
Planet tinggal Tugas Dewi Maya adalah mengatur planet-planet di langit dekat
bumi, meteor, bintang dan lainnya. Kisah adanya makhluk ruang angkasa dan Alien
berasal dari keberadaan Dewi Maya ini.
Dewi
Planet mempunyai dua anak. Yang pertama adalah Syahnaraya Magnetidya Putri. Berkuasa
di Planet dekat Ratu Planet yaitu di Venus. Di Planet Venus ia mengatur negeri dan
mengembangkan teknologi. Selain itu, Dewi Venus atau Syahnaraya juga membantu
manusia yang taat kepada Tuhan. Caranya dengan memberikan pengajaran ilmu
tehnologi. Dewi Venus ini juga memiliki pasukan dari bangsa jin. Mereka ada
yang bersifat baik tetapi banyak juga yang memiliki sifat jahat. Semua
pasukannya dibawa pengawasan Dewi Syahnaraya Magnetidya Putri atau Dewi Venus.
Anak
yang ke dua dari Dewi Planet atau Dewi Maya Alam Raya yaitu Plaztiantentius
Raya Magma Putra. Anak ke dua Dewi Planet ini menguasai Planet Yupiter dan
Saturnus. Raya Magma Putra juga mendapatkan keahlian dari ibunya mengembangkan
tehnologi bagi kepentingan manusia. Tehnologi yang dikuasainy akan diajarkan
kepada manusia yang memiliki kedekatan dengan Sang Pencipta jagad raya.
Dewi
Planet Maya Alam Raya masuk Islam ketika bertemu Nabi Muhammad saw yang sedang
dalam perjalanan Isra’ Mi’raj. Nabi bertemu dengan bangsa Jin pertama dan
menyatakan mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Bangsa jin itu adalah Dewi Planet
dan merupakan ratu yang menguasai beberapa planet dan masih merupakan saudara
Ratu Bulqis.
2. Dewi Kidul atau Dewi Naga Selatan
Saudara
yang ke dua dari Ratu Bulqis adalah Dewi Kidul (Naga Selatan). Dewi Kidul atau
Penguasa laut Selatan memiliki daerah kekuasaan mulai dari Asia sampai Timur
Tengah dan Afrika Selatan. Termasuk juga Samudera Hindia dan laut Laut merah.
Di wilayah Indonesia, Dewi Naga Selatan memiliki istana di kawasan Cilacap
Istananya bernama Puser Bumi yang menjadi tempat berkumpulnya semua bangsa jin
dari seluruh bangsa jin yang ada di alam. Entah bagaimana caranya, yang jelas
mahkluk bangsa jin ini telah mempersiapkan pasukannya yang kini dikumpulkan di Gunung
Selok, di daerah Cilacap. Persiapan tersebut dalam rangkah memberikan bantuan
kepada keturunan Dewi Kidul atau Dewi Naga Selatan dari bangsa manusia.
Dewi
Kidul atau Dewi Naga Selatan memiliki nama lain yaitu Dewi Sekarwati Mara. Dewi
Naga Selatan atau Dewi Sekarwati Mara, memiliki tiga orang putrid. Mereka adalah
Rara Blorong, Rara Panas, dan Rara Ningrum. Setiap putrinya memiliki daerah
kekuasaan masing-masing. Rara Blorong menguasai wilayah sebagian Jawa Tengah,
Pantai Utara, Pulau Bali, Thailand, India dan Mesir itu juga sebagian saja dan
juga menguasai tidak jauh dari Samudra Atlantik. Rara Panas menguasai sebagian
wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Semenanjung Malaya, Laut Merah, Laut Mati, dan
Jabal Qubeis di Arab Saudi. Rara Ningrum menguasai wilayah Jawa Timur.
Rara
Blorong adalah tokoh sakti yang menguasai dunia gaib dalam ilmu kesaktian
beraliran hitam. Rara Blorong memiliki anak kembar laki-laki yakni Alpan dan
Alpin yang juga membantu ibunya dalam menjalankan dan mengawasi daerah
kekuasaannya.
Rara
Panas adalah tokoh legendaris. Ia tergolong sebagai Dewi yang memiliki ilmu
kebijaksanaan dan welas asih. Ia memiliki dua orang anak yakni Putri Andini
Naga Hijau Kencana Rara Sati dan Suci Rahayu. Putri Suci Rahayu dan Ibunya Rara
Panas (Roro Kidul) sekarang bersemayam di Cilacap tepatnya di Gunung Selok
(Puser Bumi).
Rara
Ningrum memiliki dua orang putri yakni Bayung Kencana Sari dan Layung Kencana
Sari. Tidak banyak yang dapat diceritakan dari Rara Ningrum dan kedua putrinya
ini. Rara Ningrum menguasai wilayah Jawa Timur saja.
Adapun
ketokohan Dewi Kidul adalah Dewi yang menguasai dunia gaib. Di Samudra Hindia
pada masa silam dimana ada seorang Raja India pertama mempunyai seorang putra.
Dan putra tersebut merupakan anak ciptaan dari Dewa Ismaya. Anak itu bernama
SANG SIDHARTA GAUTHAMA dan juga merupakan anak angkat dari Dewi Kidul. Saat
itu, Dewa Ismaya menitipkan anak tersebut kepada bibinya agar dijadikan sebagai
anak angkatnya.
Pada
masa selanjutnya raja-raja yang ada dikepulauan Nusantara adalah buatan dari
Dewi Kidul, Dewi Naga Selatan atau Dewi Sekarwati Mara. Pada masa abad ke 1 Masehi
hingga abad 12 Masehi, rakyat dan kerajaan Kepulauan di Nusantara, didatangi
oleh pengikut si Dharta Gauthama, atas perintah Dewi Sekarwati Mara dan Dewa
Semar yang datang lewat mimpi. Pada saat itu rakyat dan kerajaan di Nusantara
masih menganut agama BUDHA. Kedatangan Semar dan Dewi Sekarmara untuk kedua
kalinya dengan membawa ajaran Hindu. Perkembangan agama ini menyebar dengan
sangat cepat dan melebihi perkembangan agama Budha.
Pada
abad ke 14 dimana yakni di Zaman pemerintahan kerajaan Demak yang dipimpin oleh
Raja Islam pertama Raden Fatah, menggeser kekuasaan dan pengaruh agama Hindu
dan Budha sekaligus. Pada masa ini kekuatan kerajaan Demak didukung oleh tokoh
legendaris penyebar agama islam yakni Sembilan Wali atau Wali Songo.
Kisahnya
bermula dari pertemuan antara salah satu wali sakti bernama Syarif Hidayatullah
atau Sunan Gunung Jati. Pertemuan itu membicarakan masalah pengislaman rakyat
di sekitar kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun niat itu dihalangi oleh
penguasa gaib Ratu Kidul atau Dewi Sekarwati Mara. Merekapun akhirnya berperang
di istana Ratu Kidul, puser bumi di cilacap.
Setelah
perang selama 2 pekan, akhirnya sang Dewi mengakui kalah di hadapan Sunan
Gunung Jati yang dibantu oleh Sunan Kalijaga. Selain memngijinkan pengislaman
wilayah itu, Sunan Gunung Jati melakukan perjanjian dengan Ratu Kidul.
Perjanjian itu menyatakan bahwa keturunan Dewi Naga Selatan akan selalu
memberikan bantuan kepada keturunan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
3. Dewi Cina atau Dewi Naga Utara
Saudara
Ratu Bulqis yang ke tiga adalah Dewi Cina atau Dewi Naga Utara. Dewi Cina atau
Dewi Naga Utara bernama Xin Shia Er She.
Ia menguasai Benua Asia bagian Utara dan Laut Cina Selatan. Berkat bantuan Dewi
Naga Utara ini terbentuklah kekaisaran di negara Cina, Mongolia dan Jepang.
Naga Utara memiliki dua orang putra dan putri. Lambang dari Dewi Cina sendiri
adalah Naga Emas kekuning-kuningan dan kemerahan. Dewi ini yang menurunkannya
orang-orang untuk menjadi kaisar, tetapi Dewi Cina hanya datang kepada orang-orang
untuk menjadi kaisar.
Anak
pertamanya bernama putri Xin Jia She atau Dewi Naga Emas yang menguasai
negara-negara Mongolia. Pada masa kekaisaran Cina dan Mongolia, bangsa Asia
menjadi terkenal sampai keseluruh penjuru dunia. Selain maju dalam hal
tehnologi, di bawa pengawasan Dewi Naga Emas kekaisaran Cina dan Mongolia
dikenal memiliki angkatan perang yang tangguh dan besar.
Anak
ke dua dari Dewi Cina atau Dewi Naga Utara yaitu Xin Jia Than. Xin Jia Than juga
dikenal sebagai Naga Merah yang memiliki wilayah kekuasaan gaib di negara
Jepang dan Korea. Dimana orang Jepang menganggap dia adalah Dewa Matahari. Anggapan
rakyat jepang itu mendapatkan persetujuan dari Sang Hyang Sys sebagai pemilik
nama Dewa Matahari yang sebenarnya.
Dalam
cerita kabuki ini terdapat bagian dimana Dewa matahari dititipkan para dewa di
langit untuk menitis kepada Manusia dan menjadi kaisar untuk memerintah Negeri
Jepang. Ketaatan rakyat Jepang kepada Kaisar adalah ajaran dengan ketaatan
kepada Dewa. Sebagai perwujudan ketaatannya pada Dewa Matahari maka bangsa
Jepang senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
diajarkan pada meraka selama berabad – abad yang lalu dimasa silam. Dan kini
baik bangsa Jepang, Korea dan Cina menjadi negara bangsa Asia yang sangat maju
dan diangap penting dalam percaturan politik dunia.
Selain
teknologi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki bangsa-bangsa Asia di Utara ini
masih memegang kepercayaan atau perhitungan mengenai peruntungan dalam
kehidupan. Perhitungan seperti berdasarkan Bulan (ilmu falak) atau shio yang
dikenal dari Cina juga dikalender dalam ilmu Jawa weton kelahiran dan
lain-lain. Sedangkan perhitungan hari berdasarkan ilmu jawa hampir sama dengan
perhitungan hari dalam tahun matahari (Syamsiah) seperti perhitungan orang
Eropa dan Yahudi dalam tahun kalender Masehi. Kelemahan perhitungan masehi
adalah perputaran bumi pada matahari tidak bulat sempurna tetapi berbentuk
orbit yang elips, sehingga perhitungan Masehi sering bias dan dilakukan
kalibrasi dengan adanya tahun kabisat dan bilangan hari pada setahun ada
tanggal 28 Pebruari atau tanggal 29 Pebruari.
4. Dewi Angsa
Dewi
Angsa atau Dewi Maqzelina bersemayam di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Dewi ini
merupakan saudara Ratu Bulqis yang ke empat. Wilayah kekuasaanya adalah Eropa
yakni kepulauan Britania Raya, Jerman, Prancis, Belanda, Denmark, Eropa utara,
Rusia, dan Eropa timur. Dewi ini memilik tiga orang anak yakni Charles De
Carlos (Merlin), Maximousezes Louis dan Magdalena. Merlin adalah penyihir
legendaris yang membantu Raja Arthur menjadi Raja Inggris pertama dan menyatukan
seluruh kerajaan di Britania Raya pada zaman peperangan dua kerajaan besar
yakni Raja Uther dan Vortigen. Pada masa Pemerintahan Arthur ini Inggris
menjadi negara yang kuat. Rakyat di negeri ini memiliki dua kepercayaan, yakni
agama Nasrani dan ajaran lama. Ajaran lama adalah kepercayaan kepada para
Dewa-Dewi dengan inti ajaran ilmu sihir.
Maximousezes
Louis menguasai dan membuat kerajaan-kerajaan di daerah Prancis, Jerman dan
Rusia. Pada masa pemerintahan Rajo Louis I Agama sebagian besar rakyat di Eropa
adalah Nasrani yang masuk dari pengaruh kerajaan Romawi di Eropa Selatan.
Sedangkan ajaran lama yang dianut oleh keturunan Yahudi di Eropa telah
menjadikan negeri di Eropa maju dalam bidang ekonomi dan teknologi.
Ketika
pecahnya perang salib (abad 7) dimana persekutuan kerajaan-kerajaan di Eropa
kalah dari pasukan muslim pimpinan Sultan Salahudin (dalam bahasa Inggris ;
Saladin), terjadi migrasi besar-besaran bangsa Iblis dan Syetan dan membantu
ilmuan setelah ratusan tahun kemudian untuk maju dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Akhirnya pada abad 14 ketika jatuhnya Kekalifahan Islam terbesar
di Dunia Turki Osmani dan benteng terakhir Islam di Eropa dengan jatuhnya
Cordoba di Spanyol. Kemudian Eropa maju pesat dan membuat negara besar baru
sebagai saudara sekutunya di Benua Amerika. Dengan nama Negara Amerika Serikat.
Proses Reinkarnasi Bangsa
jin Terhenti
Semenjak
kelahiran Nabi Muhammad saw, bangsa jin tidak lagi bisa melakukan reinkarnasi
dengan seenaknya. Bangsa Jin tidak mudah
menyusup dalam janin manusia terlebih dengan adanya Surat Jin yang diterima
Nabi Muhammad sebagai salah satu dari 6623 ayat dan terhimpun pada 114 surat dalam
Al qur’an yang diwahyukan dari Allah SWT. Namun, hilangnya bangsa jin,
muncullah sosok Dajjal. Dajjal inilah yang melakukan reinkarnasi untuk
menciptakan dunia baru menurut kemauannya sendiri. Dajjal berusaha mempengaruhi
manusia dan bangsa jin untuk menciptakan kerajaan tuhan di dunia menurut versi
Dajjal.
Reinkarnasi
yang dilakukan oleh Ratu Bulqis dan saudara-saudaranya, dipercaya sudah tidak
terjadi lagi. Namun demikian, kemunculan Dajjal yang dibantu oleh Iblis, menyebar
sifat-sifatnya yang negatif. Penyebaran sifat Dajja dan Iblis mempengaruhi
sifat manusia, sehingga manusia memiliki sifat angkara, tidak mau diatur,
amoral, anti agama bahkan anti Tuhan.
Ritual-ritual
atas dasar bisikan Dajjal dan Iblis, kembali dilakukan oleh manusia sepeninggal
para Nabi. Ritual itu dilakukan untuk mendapat imbalan berupa kekuasaan, ilmu kebal
dan sejenisnya, maupun harta kekayaan seketika. Dajjal dan Iblis tidak hanya mempengaruhi bangsa
manusia, tetapi juga mempengaruhi bangsa jin. Sehingga bangsa jin yang tergoda
membantu Iblis dan Dajjal menularkan sifat syetannya kepada bangsa manusia.
Walhasil,
dari persekongkolan antara bangsa jin di satu sisi dengan Iblis dan Dajjal di
sisi lain, membius manusia dan jin melakukan perkawinan dan persekongkolan demi
kenikmatan duniawi yang sesaat. Tentu saja semua itu melanggar kodrat mereka
sebagai bangsa manusia dan bangsa jin. Sehingga perkawinan yang dilakukan baik
oleh Ratu Bulqis maupun Ratu Pantai Selatan, Blorong atau Nyai Ratu Kidul tetap
merupakan sebuah fenomena bagi manusia lemah iman, dibawah kendali Iblis dan
Dajjal, serta menafikan aturan ilahi yang telah digariskan.
Sementara itu, bagi kalangan ummat islam,
fenomena Ratu Bulqis sebagai sosok bangsa jin merupakan sebuah rumor yang tidak
layak dipercaya. Demikian pula dengan keberadaan Ratu Pantai Selatan, Kanjeng
Ratu Kidul maupun Nyi Blorong dianggap sebagai sebuah dongeng yang dihembuskan
oleh Iblis dan Dajjal sebagai penyandang sifat syetan yang selalu mempengaruhi
manusia agar tidak istiqomah dengan keimanannya kepada Sang Pencipta Jagad
Raya. Walau tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan bangsa jin itu ada
berdampingan dengan alam manusia. Dan ada diantara manusia yang dapat melakukan
interaksi dengan alam dan bangsa jin, seperti apa yang pernah dilakukan dan
dialami oleh Nabi Sulaiman lewat satu ayat dari sekian banyak ayat yang ada
dalam Al Qur’an: “Para jin membuat untuk Nabi
Sulaiman apa yang dikehendaknya dari bangunan yang tinggi dan patung-patung dan
piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk yang tetap berada di atas
tungku.” (Saba’: 13). @mnt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar